![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Orang yang Rentan Terjebak dalam Hubungan Toxic Biasanya Memiliki 8 Sifat Ini, Apa Kamu Termasuk?](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/11/jawapos/orang-yang-rentan-terjebak-dalam-hubungan-toxic-biasanya-memiliki-8-sifat-ini-apa-kamu-termasuk-1211054.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Orang yang Rentan Terjebak dalam Hubungan Toxic Biasanya Memiliki 8 Sifat Ini, Apa Kamu Termasuk?
– Hubungan toxic bisa terjadi pada siapa saja, tanpa memandang usia, status sosial, atau latar belakang. Hubungan ini sering kali berkembang secara perlahan, dimulai dengan tanda-tanda yang kecil, tetapi terus berlanjut hingga merusak emosional dan mental seseorang.
Banyak orang yang terjebak dalam hubungan semacam ini merasa bingung, bahkan tidak menyadari bahwa mereka berada dalam hubungan yang merugikan.
Salah satu alasan mengapa seseorang tetap terjebak dalam hubungan toxic adalah sifat-sifat tertentu yang dimiliki, yang membuat mereka lebih rentan terhadap perilaku buruk dari pasangan.
Melansir dari laman The Blog Herald, Selasa (11/2), dalam artikel ini akan membahas 8 sifat yang sering ditemukan pada orang-orang yang terjebak dalam hubungan toxic. Apa saja itu?
1. Selalu melihat sisi positif orang lain
Beberapa orang cenderung melihat kebaikan dalam diri orang lain, yang tentu saja merupakan hal positif. Namun, sikap ini bisa berisiko karena mereka bisa mengabaikan tanda-tanda bahaya atau perilaku buruk yang perlu diwaspadai.
Beberapa orang sering memaafkan kesalahan orang lain dengan alasan seperti “Dia tidak bermaksud begitu” atau “Dia sedang dalam masa sulit”.
Ini bisa jadi masalah dalam hubungan, terutama dengan pasangan toxic, yang memanfaatkan kebaikan pasangannya dan terus mendapat kesempatan meski tidak pantas.
2. Mengutamakan orang lain dibandingkan diri sendiri
Banyak yang berpikir bahwa menjadi pasangan yang baik berarti selalu mengutamakan kebahagiaan pasangan. Namun, dengan menempatkan pasangan di atas segalanya, seseorang bisa lupa dengan kebutuhan dan kebahagiaan diri sendiri.
Orang yang selalu mengorbankan kebahagiaan sendiri demi pasangannya sering terjebak dalam hubungan toxic, di mana mereka terlalu berusaha memenuhi kebutuhan yang lain, meski itu merugikan diri sendiri.
Sayangnya, orang toxic sering tertarik pada pasangan seperti ini karena bisa memanfaatkan pengorbanan pasangannya tanpa memberi imbalan.
3. Ketergantungan akan cinta
Mencintai seseorang berbeda dengan bergantung padanya. Seseorang yang selalu mengutamakan kebutuhan pasangannya, merasa bertanggung jawab atas emosinya, dan takut kehilangan, mungkin menganggap itu bagian dari cinta. Padahal, itu lebih pada ketergantungan.
Orang yang mengalami ketergantungan emosional dalam hubungan sering terjebak dalam dinamika yang toxic karena mereka tidak menetapkan batasan yang jelas.
Mereka cenderung mengorbankan diri untuk pasangan hingga kehilangan identitas diri. Pasangan yang toxic justru memanfaatkan sikap ini karena memberi mereka kendali.
4. Mandiri
Orang yang tampak kuat dan mandiri sekalipun juga bisa terjebak dalam hubungan toxic meskipun mereka tidak terlihat seperti itu. Kemampuan mereka untuk mengatasi semuanya sendiri itu justru bisa jadi masalah, meski sebenarnya sangat membutuhkan bantuan.
Mereka sering berpikir bisa “memperbaiki” pasangan yang toxic dan yakin bahwa jika mereka cukup mencintai atau bertahan, segalanya akan berubah.
Alih-alih keluar dari hubungan yang merugikan, mereka justru semakin terjebak, berpikir bahwa bertahan adalah bagian dari kekuatan mereka.
5. Percaya cinta bisa mengubah orang lain
Beberapa orang percaya bahwa dengan mencintai pasangan cukup dalam dan penuh kesabaran, pengertian, dan dukungan, mereka akan berubah menjadi lebih baik. Namun, kenyataannya hal itu belum tentu terjadi.
Orang yang terjebak dalam hubungan toxic sering kali memiliki harapan besar dan melihat potensi, meskipun orang lain sudah melihat tanda bahaya. Mempercayai seseorang bisa baik, tapi berbahaya jika mengabaikan kenyataan demi harapan.
6. Takut sendirian
Beberapa orang yang tidak ingin berada dalam kesendirian terkadang lebih memilih untuk tetap bertahan dalam hubungan toxic daripada merasa kesepian.
Namun, menyendiri tidaklah seburuk itu, daripada berada dalam hubungan yang merugikan, di mana hanya akan dihina atau tidak dihargai. Meskipun rasa kesepian memang tidak nyaman, di situlah penyembuhan dapat terjadi.
7. Selalu memberi kesempatan kedua
Orang-orang yang terjebak dalam hubungan toxic sering kali memiliki hati yang besar dan penuh harapan. Mereka cenderung percaya bahwa orang yang mengatakan akan berubah pasti benar-benar akan berubah. Namun, kenyataannya, orang tersebut tidak pernah berubah.
Jika pasangan terus-menerus menyakiti dan hanya meminta maaf untuk melakukannya lagi, itu bukan sekadar kesalahan, melainkan sebuah pola yang berulang.
8. Merasa tidak pantas mendapatkan yang lebih baik
Banyak orang yang bertahan dalam hubungan toxic sebenarnya tidak percaya bahwa mereka pantas mendapatkan yang lebih baik. Hal ini bisa disebabkan oleh pengalaman masa kecil yang menyakitkan, patah hati di masa lalu, atau keyakinan bahwa mereka tidak cukup baik.
Akibatnya, mereka menerima perlakuan buruk dari pasangan karena mereka telah meyakini bahwa itu adalah cara cinta seharusnya bekerja. Mereka berpikir bahwa meminta lebih adalah sesuatu yang egois, atau bahkan merasa bahwa tidak ada orang lain yang akan menginginkan mereka.
Tag: #orang #yang #rentan #terjebak #dalam #hubungan #toxic #biasanya #memiliki #sifat #kamu #termasuk