Menurut Psikologi: Seseorang yang Terlalu Lengket dalam Hubungan Biasanya Memiliki 8 Pengalaman Ini Saat Tumbuh Dewasa
Ilustrasi Seseorang yang Terlalu Lengket dalam Hubungan. (freepik)
07:10
31 Januari 2025

Menurut Psikologi: Seseorang yang Terlalu Lengket dalam Hubungan Biasanya Memiliki 8 Pengalaman Ini Saat Tumbuh Dewasa

- Dalam hubungan, ada perbedaan besar antara menunjukkan kasih sayang dan menjadi terlalu lengket (clingy). Sayangnya, banyak orang tidak menyadari bahwa kecenderungan ini bisa berakar dari pengalaman masa kecil.

Menurut psikologi, sikap terlalu bergantung dalam hubungan bukan sekadar sifat bawaan, tetapi bisa berasal dari pola asuh, trauma, atau lingkungan yang membentuk rasa aman seseorang sejak dini. Jika seseorang sering merasa cemas saat pasangan tidak ada di dekatnya atau selalu membutuhkan kepastian dalam hubungan, bisa jadi ini adalah dampak dari pengalaman masa kecil mereka.

Dilansir dari laman Geediting, Kamis (30/1), berikut adalah delapan pengalaman masa kecil yang sering menjadi penyebab seseorang bersikap terlalu lengket dalam hubungan:

1. Memiliki Rasa Tidak Aman Sejak Kecil

Ketidakamanan di masa kecil sering kali terbawa hingga dewasa. Jika seseorang tumbuh dalam lingkungan yang penuh ketidakpastian, mereka bisa mengembangkan ketakutan akan penolakan atau ditinggalkan.

Orang dengan pengalaman ini biasanya mencari validasi secara terus-menerus dalam hubungan. Mereka merasa cemas jika pasangan tidak memberikan perhatian penuh atau takut pasangan akan meninggalkan mereka sewaktu-waktu.

2. Kurangnya Figur Teladan yang Stabil

Anak-anak belajar tentang hubungan dari orang-orang di sekitarnya. Jika mereka tumbuh di lingkungan dengan hubungan yang tidak stabil—misalnya orang tua yang sering bertengkar atau bercerai—mereka bisa mengadopsi pola hubungan yang tidak sehat di kemudian hari.

Ketika dewasa, mereka bisa menjadi terlalu bergantung pada pasangan karena tidak memiliki gambaran yang jelas tentang bagaimana hubungan yang sehat seharusnya berjalan.

3. Mengalami Pengabaian Emosional

Pengabaian emosional mungkin tidak sejelas kekerasan fisik, tetapi dampaknya bisa bertahan lama. Anak-anak yang merasa emosinya diabaikan atau tidak dianggap penting oleh orang tua sering kali tumbuh dengan rasa tidak berharga.

Akibatnya, ketika mereka menjalin hubungan, mereka mencari perhatian berlebihan dari pasangan sebagai cara untuk mengisi kekosongan emosional yang mereka alami sejak kecil.

4. Terlalu Dimanja atau Selalu Mendapat Kepastian

Menariknya, terlalu banyak perhatian di masa kecil juga bisa menyebabkan seseorang menjadi terlalu lengket dalam hubungan. Anak-anak yang selalu dimanja atau selalu diberi kepastian tanpa diajarkan kemandirian bisa tumbuh dengan ekspektasi bahwa mereka harus selalu mendapatkan perhatian dan kepastian yang sama dari pasangan.

Ketika pasangan tidak selalu bisa memberikan perhatian tersebut, mereka menjadi cemas dan merasa ditinggalkan, yang kemudian membuat mereka semakin melekat.

5. Tumbuh dengan Kritik Berlebihan

Anak-anak yang sering dikritik secara berlebihan oleh orang tua atau orang-orang di sekitarnya bisa tumbuh dengan rasa tidak percaya diri. Mereka merasa tidak cukup baik dan selalu mencari validasi dari orang lain, termasuk pasangan mereka.

Jika seseorang terus-menerus meminta kepastian dalam hubungan atau takut melakukan kesalahan karena takut kehilangan pasangan, bisa jadi itu adalah akibat dari kritik yang mereka terima sejak kecil.

6. Mengalami Trauma di Masa Kecil

Trauma seperti pelecehan, kekerasan, atau kehilangan orang yang dicintai bisa meninggalkan luka emosional yang mendalam. Anak-anak yang mengalami trauma sering kali tumbuh dengan ketakutan berlebihan terhadap kehilangan atau ditinggalkan.

Ketika menjalin hubungan, mereka cenderung menjadi terlalu lengket karena merasa harus selalu dekat dengan pasangan untuk merasa aman. Hal ini bisa menjadi pola yang sulit diubah tanpa kesadaran dan bantuan profesional.

7. Tidak Pernah Diberikan Kesempatan untuk Mandiri

Beberapa orang tumbuh dalam lingkungan yang terlalu protektif, di mana mereka tidak diberi kebebasan untuk mengambil keputusan sendiri atau belajar dari kesalahan mereka.

Ketika dewasa, mereka mungkin kesulitan untuk mandiri dalam hubungan dan lebih mengandalkan pasangan untuk membuat keputusan atau memberikan dukungan emosional secara berlebihan.

8. Tumbuh di Lingkungan yang Tidak Stabil

Rumah seharusnya menjadi tempat yang aman, tetapi bagi sebagian orang, lingkungan rumah justru penuh dengan ketidakpastian. Misalnya, anak-anak yang tumbuh dalam keluarga yang sering berpindah-pindah atau menghadapi masalah keuangan serius mungkin merasa tidak pernah benar-benar memiliki tempat yang stabil.

Akibatnya, ketika menjalin hubungan, mereka berusaha menciptakan rasa aman dengan menjadi terlalu melekat pada pasangan, karena takut kehilangan stabilitas yang mereka rindukan sejak kecil.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #menurut #psikologi #seseorang #yang #terlalu #lengket #dalam #hubungan #biasanya #memiliki #pengalaman #saat #tumbuh #dewasa

KOMENTAR