Putin Gelar Operasi Antiteror ke 3 Perbatasan, Sardadu Ukraina Pamer Foto Duduki Gazprom di Sudzha
Presiden Rusia Vladimir Putin langsung meluncurkan operasi anti teror di tiga wilayah perbatasan yang berbatasan dengan Ukraina, yakni wilayah Belgorod, Bryansk, dan Kursk untuk memastikan keselamatan warga sipil pasca ekspansi ratusan tentara Ukraina ke Kursk. 
07:10
11 Agustus 2024

Putin Gelar Operasi Antiteror ke 3 Perbatasan, Sardadu Ukraina Pamer Foto Duduki Gazprom di Sudzha

– Presiden Rusia Vladimir Putin langsung melancarkan operasi antirteror dan mengumumkan keadaan darurat tingkat federal di wilayah perbatasan Kursk pasca serangan mendadak ratusan tentara Ukraina masuk ke Kursk di perbatasan Rusia-Ukraina.

Serangan mendadak pasukan Ukraina ke wilayah Kursk memicu amarah Vladimi Putin, meski Kepala Staf Umum Rusia, Valery Gerasimov menyatakan telah berhasil melumpuhkan 300 lebih tentara Kiev yang menerobos masuk ke Kursk, yang menjdi wilayah Rusia.

Operasi antiteror yang dideklarasikan Vladimir Putin menyasar tiga wilayah yang berbatasan langsung dengan Ukraina, dan dilancarkan sejak Sabtu (10/8/2024) kemarin.

“Moskow meluncurkan operasi anti teror di tiga wilayah perbatasan yang berbatasan dengan Ukraina, yakni wilayah Belgorod, Bryansk, dan Kursk untuk memastikan keselamatan,” ungkap Komite Antiterorisme Nasional Rusia seperti dilansir The Moskow Times.

Vladimir Putin juga membatasi pergerakan warga sipil, menyita beberapa kendaraan pribadi hingga memantau panggilan telepon yang ada di area yang dinyatakan sebagai zona terlarang.

Untuk menyukseskan operasi ini, Pemerintah Rusia juga mengerahkan pasukan dan menerjunkan peralatan tempur tambahan, termasuk tank, peluncur roket, dan unit penerbangan canggih yang dapat menghentikan pergerakan musuh.

Operasi rahasia ini sengaja digelar untuk menghentikan serangan lintas batas terbesar Ukraina dalam konflik yang telah berlangsung 2,5 tahun. 

Di sisi lain, moral tentara Ukraina naik setelah mereka berhasil menyerbu Kursk. Di media sosial beredar foto yang menampilkan potongan rekaman video, tentara Ukraina berdiri di samping fasilitas Gazprom milik Rusia di kota Sudzha di Oblast Kursk.

Video tersebut Beredar luas di media sosial pada Jumat, 9 Agustus 2024.

Ukraina duduki Gazprom OK Tentara Ukraina berdiri di samping fasilitas Gazprom milik Rusia di kota Sudzha di Oblast Kursk. Foto dari potongan video tersebut Beredar luas di media sosial pada Jumat, 9 Agustus 2024. Serangan Ukraina Jadi Pukulan Besar Bagi Rusia

Invasi tentara Ukraina di daerah Kursk terjadi setelah Ukraina melancarkan serangan pada pukul 5:30 pagi pada hari Selasa. Tak lama setelah itu pasukan yang berjumlah hingga 1.000 mulai maju mengambil alih distrik Sudzhinsky di wilayah Kursk.

Para blogger Rusia melaporkan, pasukan Ukraina telah bergerak di tiga jalan menuju timur laut, utara, dan barat laut kota, termasuk di mana jalur kereta api dan rute pasokan yang menuju kota Belgorod di Rusia timur.

Invasi Ukraine ke Kursk, Rusia Invasi tentara Ukraina ke wilayah Kursk, Rusia, terjadi setelah Ukraina melancarkan serangan pada pukul 5:30 pagi pada hari Selasa. Hari Rabu keesokan harinya, Gubernur Kursk mengumumkan keadaan darurat di seluruh wilayah Kursk.

Salah satu blogger, Rybar, menyatakan, taktik Ukraina adalah menggunakan kendaraan lapis baja untuk mendekati posisi Rusia dan mengikat sebagian pasukan Rusia sementara sisanya melewati dan memasuki pemukiman terdekat untuk melakukan penyergapan.

Kepala Staf Umum Rusia, Valery Gerasimov mengungkap pasukan Ukraina melakukan tembakan tanpa pandang bulu.

Dengan membawa berbagai jenis senjata, termasuk senjata roket, mereka secara acak menembaki gedung-gedung sipil, rumah-rumah, dan ambulans.

Serangan pasukan Ukraina di Kursk  setidaknya menewaskan lima orang warga dan 20 lainnya luka -luka, termasuk enam anak-anak.

Jumlah korban sipil ini jadi salah satu serangan terbesar yang pernah dilakukan Ukraina terhadap Rusia sejak Februari 2022.

Editor: Choirul Arifin

Tag:  #putin #gelar #operasi #antiteror #perbatasan #sardadu #ukraina #pamer #foto #duduki #gazprom #sudzha

KOMENTAR