AS-Israel Kian Berselisih soal Pembentukan Negara Palestina
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden disambut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat tiba di Bandara Internasional Ben Gurion, di Tel Aviv, Rabu, 18 Oktober 2023.(AP PHOTO/EVAN VUCCI via VOA INDONESIA)
11:48
19 Januari 2024

AS-Israel Kian Berselisih soal Pembentukan Negara Palestina

Amerika Serikat menekankan sekali lagi pada Kamis (18/1/2024), bahwa mereka percaya pembentukan negara Palestina adalah satu-satunya cara untuk menjamin keamanan jangka panjang Israel.

Komentar itu membuat perselisihan antara AS dan Israel terlihat semakin tajam dalam masalah ini.

AS mengungkap gagasan tersebut ketika muncul pertanyaan-pertanyaan mengenai nasib Jalur Gaza ketika perang Israel-Hamas berakhir.

Sebelumnya pada Kamis, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa negaranya harus memiliki kontrol keamanan atas semua wilayah di sebelah barat Sungai Yordan.

"Ini adalah kondisi yang diperlukan, dan ini bertentangan dengan gagasan kedaulatan (Palestina)," kata Netanyahu dalam sebuah pidato di depan umum.

Ketika ditanya tentang komentar Netanyahu, Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan, bahwa Washington dan Israel "jelas melihatnya secara berbeda".

Satu hari sebelumnya di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memperbarui seruannya untuk "jalan menuju negara Palestina."

"Anda tidak akan mendapatkan keamanan sejati yang Anda butuhkan jika tidak ada itu," katanya.

Namun, Netanyahu menegaskan pendapat lain pada Kamis.

"Seorang perdana menteri di Israel harus bisa mengatakan tidak, bahkan kepada sahabat-sahabat kita, untuk mengatakan tidak bila perlu, dan mengatakan ya jika memungkinkan," ucapnya, sebagaimana dikutip dari AFP.

Dalam lawatannya ke Timur Tengah pekan lalu, Menlu AS Blinken menekankan kepada pihak berwenang Israel bahwa negara-negara Arab, termasuk Arab Saudi, berkomitmen untuk membantu rekonstruksi Gaza dan membantu pemerintahan Palestina di masa depan, namun dengan syarat Israel membuka jalan bagi kenegaraan Palestina.

Blinken juga mendorong kerja sama antara kedua belah pihak.

Dia mengatakan saat itu bahwa Otoritas Palestina yang efektif hanya dapat beroperasi dengan dukungan dan bantuan dari Israel, bukan dengan oposisi aktifnya.

Menurut Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matt Miller, Israel akan menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang sangat sulit dalam beberapa bulan ke depan.

"Ada kesempatan bersejarah yang harus dihadapi Israel, tantangan yang telah dihadapi sejak berdirinya, dan kami berharap negara ini akan mengambil kesempatan itu," katanya.

Netanyahu dan Presiden AS Joe Biden, yang memiliki hubungan yang terkenal rumit, belum berpartisipasi dalam pertukaran komunikasi langsung selama beberapa minggu.

Tag:  #israel #kian #berselisih #soal #pembentukan #negara #palestina

KOMENTAR