Netanyahu Bersumpah Tak akan Berhenti Berperang di Gaza sampai Israel Membasmi Hamas
Dalam pidatonya yang berapi-api, Netanyahu bersumpah tidak akan berhenti sampai pasukan Israel berhasil membasmi Hamas.
Di tengah laporan bahwa militer Israel beralih ke bentuk pertempuran yang tidak terlalu intensif, Netanyahu mengatakan pasukannya akan terus berperang hingga tujuan tercapai.
"Saya katakan ini sekali lagi agar tidak ada seorangpun yang ragu: Kami berjuang untuk mencapai kemenangan total," kata Netanyahu, dikutip dari Al Jazeera.
Netanyahu bahkan sampai mengatakan bukan hanya menyerang dan menyakiti, tetapi kemenangan total Israel atas Hamas.
Pemimpin tertinggi Israel itu juga menyebut tak akan mau berunding lagi dengan Hamas sampai kelompok tersebut dibasmi.
"Bukan sekedar 'menyerang Hamas' atau 'menyakiti Hamas', bukan 'berunding lagi dengan Hamas', namun kemenangan total atas Hamas," ucap Netanyahu.
Dalam pidatonya yang berapi-api, Netanyahu juga menjanjikan akan segera membebaskan sandera yang ditawan oleh Hamas sebelum perang selesai.
"Kita tak akan berhenti. Kami tidak akan menyelesaikan perang sebelum mengembalikan orang yang kami cintai ke rumah; kami tidak akan menyelesaikan perang sebelum kemenangan total," ungkap Netanyahu.
Netanyahu menggunakan istilah "kemenangan total" sebanyak delapan kali dalam pidatonya.
Bersumpah Tak Akan Ada Negara Palestina
Selain berjanji membasmi Hamas, Netanyahu juga bersumpah tak akan ada negara Palestina selama dirinya menjabat menjadi Perdana Menteri Israel.
Mengenai masalah kedaulatan Palestina, Netanyahu berbicara setelah adanya laporan pada hari Rabu bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengabaikan perdana menteri untuk memajukan solusi dua negara.
"Siapa pun yang berbicara tentang 'hari setelah Netanyahu', pada dasarnya berbicara tentang pembentukan negara Palestina dengan Otoritas Palestina," katanya, dikutip dari The Times of Israel.
Sebagian besar warga Israel menentang pembentukan negara Palestina, katanya, dan dia akan selalu menolaknya.Konflik Israel-Palestina yang berlangsung selama beberapa dekade, katanya, bukanlah tentang tidak adanya sebuah negara Palestina, melainkan tentang keberadaan sebuah negara Yahudi.
"Di seluruh wilayah yang kami evakuasi, kami mendapat teror, teror yang mengerikan terhadap kami," kata Netanyahu.
Oleh karena itu, lanjut Netanyahu, dalam pengaturan apa pun di masa depan, atau jika tidak ada pengaturan, Israel harus mempertahankan “kontrol keamanan” di seluruh wilayah di sebelah barat Sungai Yordan – yang berarti Israel, Tepi Barat, dan Gaza.
"Itu adalah kondisi yang vital," ucap Netanyahu.
Dia mengakui bahwa hal ini "bertentangan dengan gagasan kedaulatan bagi Palestina".
"Apa yang bisa kau lakukan? Saya mengatakan kebenaran ini kepada teman-teman Amerika kita," kata Netanyahu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, berdiri di depan drone Hermes 900 saat menyampaikan pidato selama kunjungannya ke pusat kendaraan udara tak berawak (UAV) Israel, di Pangkalan Udara Palmachim dekat kota Rishon LeZion. (5 Juli 2023). ( JACK GUEZ/AFP) (AFP/JACK GUEZ)Netanyahu dilaporkan menolak proposal dari Blinken yang akan membuat Arab Saudi menormalisasi hubungan dengan Israel.
Akan tetapi dengan imbalan Yerusalem setuju untuk memberi Palestina jalan menuju kenegaraan.
Meskipun demikian, Netanyahu menegaskan bahwa pendiriannya tidak akan menghalangi Israel untuk memperluas lingkaran perdamaian ke negara-negara Arab baru.
(Tribunnews.com/Whiesa)
Tag: #netanyahu #bersumpah #akan #berhenti #berperang #gaza #sampai #israel #membasmi #hamas