Isak Tangis Pecah di Kediaman Yoon, Para Pendukung Sebut Penangkapan Presiden Ilegal
Protes ini dilayangkan usai Badan Antikorupsi Korea Selatan atau The Corruption Investigation Office for High-ranking Officials (CIO) meringkus Presiden Yoon atas tuduhan pemberontakan.
Penangkapannya itu menandai perkembangan terbaru yang mengejutkan bagi salah satu negara demokrasi paling dinamis di Asia.
Sebelum penangkapan dilakukan, sekitar 6.500 anggota kelompok konservatif telah berkumpul di depan kediaman Presiden Yoon untuk mencegah KPK Korsel masuk ke kediaman Yoon.
Bahkan beberapa di antara pendukung Yoon nekat berkemah semalaman untuk menunjukkan dukungan setelah berita tentang pelaksanaan surat perintah yang tertunda.
Namun secara mengejutkan lebih dari 3.000 petugas polisi dan penyelidik antikorupsi berhasil meringkus Presiden Yoon usai memecah kerumunan para pendukung Yoon.
Penangkapan itu sontak memicu kesedihan yang nyata, dengan isak tangis yang menggema di antara kerumunan.
"Presiden menerima hasil ini untuk mencegah pertumpahan darah," kata Park, seorang pendukung berusia 74 tahun, mengutip dari Korea Times.
"Sangat menyedihkan melihat dia ditahan meskipun kami mendukungnya." imbuhnya.
Kecaman juga dilontarkan Anggota parlemen dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang berkuasa di bawah pimpinan Yoon.
Dalam keterangan resminya mereka mengecam penangkapan Presiden Yoon, menyebut upaya ini sebagai tindakan “illegal”.
Yoon Ditahan di Sel Isolasi
Pasca diringkus CIO Yoon kabarnya dibawa ke kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (untuk diselidiki atas perannya dalam mengumumkan darurat militer pada 3 Desember .
Sejauh ini Pihak berwenang memiliki waktu 48 jam untuk menginterogasi Yoon.
Setelah itu mereka harus mencari surat perintah untuk menahannya hingga 20 hari atau membebaskannya.
Setibanya di pusat penahanan, Yoon akan menjalani pemeriksaan identitas dan pemeriksaan kesehatan sederhana, dan bergabung dengan kehidupan tahanan pra-persidangan.
Yoon Suk Yeol diperkirakan akan ditahan di sel isolasi sebuah pusat penahanan di Korea Selatan.
Kantor tersebut terletak di kompleks pemerintahan yang luas di Gwacheon yang berbatasan dengan ibu kota Seoul, sekitar 10 menit dengan iring-iringan mobil polisi dari kediaman resmi presiden.
Meski begitu, kabarnya tempat isolasi Yoon dilengkapi sejumlah fasilitas yang lengkap.
Mencakup area istirahat yang baru dibuat dengan sofa untuk menampung Yoon.
Kemungkinan lebih besar sel tunggal standar ini memiliki ukuran yang lebih luas ketimbang sel pada umumnya, berukuran hingga 6,56 meter persegi.
Sementara itu layanan Pemasyarakatan Korea, yang mengelola penjara dan pusat penahanan negara itu, mengatakan bahwa Yoon akan menerima menu makanan seperti narapidana lainnya.
Yakni 2.500 kalori makanan per hari bagi dengan biaya sekitar 1.600 won (setara Rp16.000) per makanan.
Adapun menu di Pusat Penahanan Seoul termasuk makan malam berupa sup tauge, daging sapi panggang, kimchi, saus cabai dan saus gulung.
(Tribunnews.com / Namira)
Tag: #isak #tangis #pecah #kediaman #yoon #para #pendukung #sebut #penangkapan #presiden #ilegal