Kemajuan Negosiasi Gencatan Senjata Gaza, 24 Jam Ke Depan Titik Krusial untuk Mencapai Kesepakatan
"Negosiasi atas sejumlah isu inti telah mengalami kemajuan dan kami tengah berupaya untuk segera menuntaskan apa yang tersisa," kata seorang pejabat yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena sensitivitas masalah tersebut.
Empat pejabat mengakui bahwa kemajuan telah dicapai. Mereka berbicara dengan syarat identitas mereka dirahasiakan karena mereka tidak berwenang membahas pembicaraan tersebut.
Seorang pejabat AS yang diberi pengarahan mengenai negosiasi tersebut mengatakan bahwa semua pihak "lebih dekat dari sebelumnya, tetapi masih bisa gagal.
Pejabat tersebut menolak untuk memprediksi waktu kesepakatan potensial karena menurutnya masih terlalu tidak pasti, dengan banyak hal yang masih harus diselesaikan.
Dua pejabat lainnya, termasuk yang terkait dengan Hamas, mengatakan masih ada sejumlah rintangan.
Dalam beberapa kesempatan selama tahun lalu, para pemimpin AS mengatakan mereka hampir mencapai kesepakatan, tetapi pembicaraan terhenti.
Orang lain yang mengetahui pembicaraan tersebut mengatakan telah terjadi terobosan semalam dan ada usulan kesepakatan di atas meja.
Negosiator Israel dan Hamas akan menyampaikannya kepada para pemimpin mereka untuk persetujuan akhir, kata orang tersebut.
Orang tersebut mengatakan mediator dari Qatar telah memberikan tekanan baru kepada Hamas untuk menerima perjanjian tersebut, sementara utusan Presiden terpilih AS Donald Trump, Steve Witkoff, menekan Israel.
Witkoff baru-baru ini bergabung dalam negosiasi dan telah berada di wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir.
Negosiasi tersebut melibatkan kepala badan mata-mata Israel, Mossad dan Shin Bet, Perdana Menteri Qatar, serta Steve Witkoff, yang akan menjadi utusan AS saat Trump menjabat minggu depan.
Pejabat dari pemerintahan AS yang akan berakhir masa jabatannya juga diduga turut berpartisipasi.
"24 jam ke depan akan menjadi titik krusial untuk mencapai kesepakatan," kata pejabat itu.
Radio Kan Israel, mengutip seorang pejabat Israel, melaporkan pada hari Senin bahwa delegasi Israel dan Hamas di Qatar telah menerima draf dan bahwa delegasi Israel telah memberi pengarahan kepada para pemimpin Israel.
Israel, Hamas dan Kementerian Luar Negeri Qatar tidak menanggapi permintaan konfirmasi atau komentar.
AS, Qatar dan Mesir telah berupaya selama lebih dari setahun dalam perundingan untuk mengakhiri perang di Gaza, namun sejauh ini tidak membuahkan hasil.
Media Israel ungkap rincian potensi gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas
Tiga Tahap, Rincian kesepakatan yang diusulkan
Tahap pertama, yang disebut "tahap kemanusiaan," akan berlangsung selama 42 hari.
Tahap ini meliputi pembebasan 33 tawanan Israel, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, dengan fokus pada wanita, orang tua, dan orang sakit.
Sebagai balasannya, militer Israel akan menarik diri dari sebagian besar wilayah yang saat ini dikuasainya di Gaza.
Pembebasan kelompok pertama tawanan Israel direncanakan pada hari ketujuh setelah gencatan senjata dimulai. Israel juga setuju untuk membebaskan ratusan tahanan Palestina, termasuk mereka yang dijatuhi hukuman panjang atau seumur hidup.
Untuk setiap satu tentara wanita Israel yang dibebaskan, 50 tahanan Palestina akan dibebaskan – 30 menjalani hukuman seumur hidup dan 20 menjalani hukuman perpanjangan – kata laporan itu.
Demikian pula, untuk setiap wanita Israel atau warga sipil lanjut usia yang dibebaskan, 30 tahanan Palestina termasuk anak di bawah umur, wanita dan orang sakit akan dibebaskan.
Tahap kedua, dimulai pada hari ke-16 perjanjian, akan difokuskan pada negosiasi yang lebih luas untuk membebaskan tawanan yang tersisa, termasuk tentara dan tahanan muda.
Tahap ketiga dan terakhir, menurut laporan tersebut, melibatkan pengaturan jangka panjang, termasuk diskusi mengenai pemerintahan alternatif untuk Gaza dan rencana untuk rekonstruksinya.
Konsesi dan perselisihan
Penyiar tersebut mengatakan bahwa sebagai bagian dari kesepakatan yang sedang berlangsung, Israel telah setuju untuk mengizinkan orang-orang yang mengungsi untuk kembali ke Gaza utara, tuntutan utama dari Hamas selama negosiasi. Pemeriksaan keamanan pada kendaraan akan dilakukan oleh badan internasional, sementara pejalan kaki tidak akan diperiksa.
Namun, masih ada pertikaian yang signifikan. Hamas menuntut Israel untuk menarik diri dari Koridor Philadelphia, wilayah perbatasan antara Gaza dan Mesir, dan gencatan senjata permanen. Namun, Israel hanya bersedia menyetujui gencatan senjata sementara dan penarikan bertahap dari koridor tersebut.
Hal lain yang diperdebatkan adalah kedalaman zona penyangga di sepanjang perbatasan Gaza. Hamas bersikeras memulihkan kondisi sebelum 7 Oktober, dengan zona penyangga sepanjang 300-500 meter. Sebaliknya, Israel menginginkan zona penyangga sepanjang dua kilometer.
Israel saat ini menahan lebih dari 10.300 tahanan Palestina, sementara diperkirakan 99 warga Israel ditahan di Gaza. Hamas mengatakan bahwa banyak tawanan Israel telah tewas dalam serangan udara Israel yang membabi buta.
SUMBER: AFP, DAILY SABAH
Tag: #kemajuan #negosiasi #gencatan #senjata #gaza #depan #titik #krusial #untuk #mencapai #kesepakatan