Hamas Siap Bebaskan 34 Sandera Israel di Tahap Pertama Kesepakatan Gencatan Senjata
Tiga sandera Israel yang muncul dalam video yang dirilis Hamas pada Senin (2/12/2024). - Pejabat Hamas mengatakan pihaknya telah siap untuk membebaskan 34 sandera Israel dalam tahap pertama kesepakatan gencatan senjata di Gaza. 
14:50
6 Januari 2025

Hamas Siap Bebaskan 34 Sandera Israel di Tahap Pertama Kesepakatan Gencatan Senjata

Seorang pejabat Hamas mengatakan pihaknya telah siap untuk membebaskan 34 sandera Israel.

Pembebasan 34 sandera Israel ini masuk dalam tahap pertama kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Para mediator Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat telah berupaya selama berbulan-bulan untuk mencapai kesepakatan guna mengakhiri perang.

Upaya terbaru ini dilakukan beberapa hari sebelum Donald Trump dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat pada 20 Januari.

Pembicaraan tersebut terjadi saat Israel menggempur Jalur Gaza pada Minggu (5/1/2025), menewaskan sedikitnya 23 orang menurut tim penyelamat.

"Hamas telah setuju untuk membebaskan 34 tahanan Israel dari daftar yang diajukan oleh Israel sebagai bagian dari tahap pertama kesepakatan pertukaran tahanan," kata seorang pejabat militan Palestina, dikutip dari The New Arab.

Sementara itu, Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, Hamas belum memberikan daftar sandera untuk kemungkinan pembebasan berdasarkan perjanjian.

Pejabat Hamas, yang meminta identitasnya dirahasiakan karena ia tidak berwenang membahas negosiasi yang sedang berlangsung dengan media, mengatakan pertukaran awal akan mencakup semua wanita, anak-anak, orang tua dan tawanan sakit yang masih ditahan di Gaza.

Namun, Hamas membutuhkan waktu untuk menentukan kondisi mereka, tambahnya.

"Hamas telah setuju untuk membebaskan 34 tahanan, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal," kata pejabat tersebut.

"Namun, kami membutuhkan waktu seminggu untuk berkomunikasi dengan para penculik dan mengidentifikasi mereka yang masih hidup dan yang sudah meninggal," lanjutnya.

Selama serangan pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang Gaza saat ini, orang-orang bersenjata yang dipimpin Hamas menangkap 251 sandera, 96 di antaranya masih berada di Gaza.

Militer Israel mengatakan 34 dari mereka tewas, beberapa di antaranya terbunuh oleh serangan Israel.

Hingga komentar pejabat Hamas tersebut, belum ada pembaruan mengenai perundingan, yang akan dilanjutkan oleh kedua pihak yang bertikai di Qatar pada akhir pekan.

"Upaya sedang dilakukan untuk membebaskan para sandera, terutama delegasi Israel yang berangkat kemarin (Jumat) untuk berunding di Qatar," Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz.

Blinken Optimis Gencatan Senjata Tercapai

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, meyakini kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dengan Israel akan segera tercapai.

Namun, kata Blinken, kemungkinan kesepakatan gencatan senjata itu tercapai setelah Presiden Joe Biden lengser dari jabatannya pada 20 Januari 2025 mendatang.

Blinken mengatakan pemerintahan Biden "akan bekerja setiap menit setiap hari" hingga akhir masa jabatannya untuk mengamankan kesepakatan penyanderaan.

"Kami sangat ingin menyelesaikan ini dalam dua minggu ke depan," kata Blinken, dikutip dari Al Arabiya.

"Jika kita tidak menyelesaikannya dalam dua minggu ke depan, saya yakin itu akan selesai pada suatu titik, mudah-mudahan lebih cepat daripada lambat," ungkap Biden.

"Jika hal itu terjadi, hal itu akan didasarkan pada rencana yang diajukan Presiden Biden dan didukung oleh hampir seluruh dunia," lanjutnya.

Presiden terpilih Donald Trump, yang akan menjabat pada 20 Januari, telah berjanji untuk memberikan dukungan yang lebih kuat bagi Israel dan telah memperingatkan Hamas tentang "neraka yang harus dibayar" jika tidak membebaskan sandera yang ditangkap dalam serangan 7 Oktober 2023.

Blinken mengatakan Hamas telah melakukan "intensif keterlibatan" untuk mencapai kesepakatan, namun kesepakatan tersebut belum tuntas.

"Kami ingin Hamas membuat keputusan akhir yang diperlukan untuk menyelesaikan perjanjian dan mengubah keadaan secara mendasar bagi para sandera, membebaskan mereka, bagi warga Gaza, memberi mereka bantuan, dan bagi wilayah secara keseluruhan, menciptakan peluang untuk benar-benar bergerak maju menuju sesuatu yang lebih baik," ujar Blinken.

Blinken telah melakukan 12 kunjungan ke Timur Tengah sejak serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas terhadap Israel, yang telah menanggapi dengan kampanye militer gencar di Gaza.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Editor: Pravitri Retno W

Tag:  #hamas #siap #bebaskan #sandera #israel #tahap #pertama #kesepakatan #gencatan #senjata

KOMENTAR