Keamanan Palestina Tolak Pelaku Penembak Pemukim Yahudi Israel di Terowongan Yerusalem yang Menyerah
Radio Tentara Israel mengatakan kalau penembaknya adalah penduduk kota Beit Awa, selatan Hebron.
Terkait penyerahan diri tersangka penembakan, media Ibrani mengatakan bahwa pelaku penyerangan berusaha menyerahkan diri kepada aparat keamanan Palestina.
Namun aparat keamanan Palestina menolak menerimanya penyerahan diri tersangka tersebut.
"Informasi tersebut tidak dikonfirmasi atau dibantah oleh sumber resmi Palestina," tulis Khaberni, Kamis.
Sebagai informasi, penembakan ini menyebabkan tewasnya seorang pemukim Yahudi Israel dan melukai 3 orang lainnya.
Serangan penembakan itu menyasar sebuah bus di dekat pos pemeriksaan terowongan di selatan Yerusalem yang diduduki pada Rabu (11/12/2024) malam.
Tentara pendudukan Israel (IDF) mengatakan dalam sebuah pernyataan kalau seorang pria bersenjata melancarkan serangan terhadap bus tersebut dan melarikan diri.
IDF menambahkan bahwa pasukannya sempat mengejar pelaku di pintu keluar terowongan tersebut.
IDF dilaporkan memasang penghalang lalu lintas dan mengepung daerah Betlehem di selatan Tepi Barat.
Sumber mengatakan bahwa pasukan pendudukan memberlakukan penjagaan keamanan yang ketat di kota Betlehem.
Pihak medis Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa anggotanya mengangkut 4 orang yang terluka dari lokasi operasi, salah satunya adalah seorang anak laki-laki berusia 12 tahun yang “terluka parah oleh peluru” di mana dia segera meninggal karena luka-lukanya.
Pasukan pendudukan menutup semua pintu masuk menuju kota Betlehem, dan menyerbu kota Al-Khader, barat daya kota, mencari pelaku serangan tersebut.
Channel 12 menyebutkan tentara mengepung sebuah rumah di Betlehem karena dicurigai pelaku penyerangan ada di dalam.
Kendaraan militer Israel di jalan pada hari kedua operasi di kota Jenin, Tepi Barat, 20 November 2024. (anews/tangkap layar/Foto EPA)Penahanan Besar-besaran di Tepi Barat
Terkait situasi di Tepi Barat, penahanan Skala Besar kepada Warga Palestina di Tepi Barat, Pasukan pendudukan Israel menahan puluhan warga Palestina di beberapa daerah Tepi Barat yang diduduki sebelum konfrontasi meletus dengan pejuang perlawanan lokal.
Pasukan pendudukan Israel melakukan serangkaian penahanan di beberapa wilayah Tepi Barat yang diduduki pada hari Selasa, menargetkan warga Palestina dalam kampanye yang meluas.
Di al-Khalil, yang terletak di Tepi Barat selatan, 15 orang ditahan, sementara 17 orang ditahan di kota Areeha.
Di Tepi Barat utara, satu orang ditahan di kota Silat al-Harithiya, sebelah barat Jenin, dan dua orang lainnya ditahan di Nablus.
Ketika pasukan Israel memasuki desa Madama, sebelah selatan Nablus, konfrontasi meletus antara pemuda Palestina dan tentara Israel. Bentrokan meningkat saat pasukan pendudukan menembakkan peluru tajam, gas air mata, dan bom suara. Pasukan pendudukan Israel juga menyerbu kota Burqa di Nablus.
Serangan lanjutan terjadi di kota Silwad dan Deir Jarir, timur Ramallah di Tepi Barat tengah, serta di desa Marda di distrik Salfit, tempat pasukan Israel menggunakan granat sonik.
Selain penangkapan tersebut, otoritas Israel menyita 94 dunum lahan pertanian di Beit Jala, sebelah barat Beit Lahm di Tepi Barat bagian selatan. Media Palestina melaporkan penyitaan tersebut sebagai bagian dari upaya perluasan permukiman yang sedang berlangsung.
Kendaraan militer Pasukan Israel saat melancarkan serangan baru ke Tepi Barat, Senin (9/9/2024). (khaberni)Pasukan pendudukan Israel membunuh warga sipil di Tubas
Pada hari Senin, konfrontasi serupa terjadi akibat penindasan Israel dan kampanye penahanan massal .
Di Tubas, Brigade Al-Qassam mengumumkan bahwa para pejuangnya terlibat dalam konfrontasi sengit dengan pasukan pendudukan Israel menggunakan senjata otomatis di dekat jalan utama kota, yang memaksa pasukan pendudukan Israel untuk mundur. Selama penyerbuan tersebut, pasukan pendudukan Israel melancarkan serangan udara terhadap Tubas, menewaskan dua warga Palestina.
Dalam tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, tim medis dicegah mencapai para martir karena pasukan pendudukan Israel menahan jenazah mereka.
Sebelumnya, unit khusus Israel yang menyamar menyusup ke pusat Tuba dengan menyamar sebagai warga sipil dan menyerbu perusahaan penukaran uang.
Begitu keberadaan mereka terungkap, pendudukan Israel mengerahkan bala bantuan dan kendaraan militer di berbagai lingkungan, menyita peralatan dan dokumen dari perusahaan tersebut. Selama operasi tersebut, seorang pemuda dari Tubas ditahan.
Tag: #keamanan #palestina #tolak #pelaku #penembak #pemukim #yahudi #israel #terowongan #yerusalem #yang #menyerah