Menteri Israel Larang Masjid Kumandangkan Azan, Sebut Suara sebagai ‘Kebisingan yang Tak Wajar’
Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir yang terlihat memasuki Masjid Al-Aqsa dengan pengawalan dari kelompok kanan Israel. (middleeasteye.net)
12:57
3 Desember 2024

Menteri Israel Larang Masjid Kumandangkan Azan, Sebut Suara sebagai ‘Kebisingan yang Tak Wajar’

 

Israel kembali menjadi sorotan internasional setelah Menteri Keamanan Nasionalnya, Itamar Ben Gvir, mengeluarkan kebijakan yang melarang masjid-masjid di Israel menggunakan pengeras suara untuk mengumandangkan azan

Kebijakan ini diumumkan pada hari Minggu (1/12), di mana Ben Gvir mengatakan bahwa suara azan yang berlangsung sekitar dua menit, mengganggu ketenangan warga Yahudi di lingkungan sekitar. Selain itu, dia menginstruksikan pihak berwenang untuk menyita pengeras suara yang digunakan dan memberikan denda bagi masjid yang melanggar aturan tersebut.

Mengutip Middleeasteye.net, Ben Gvir membela langkah ini dengan menyatakan bahwa pembatasan suara dari masjid diperlukan untuk mengatasi “kebisingan yang tidak wajar” yang dianggapnya mengganggu ketenangan umum.

Dalam sebuah wawancara dengan Channel 12, Ben Gvir menyebutkan bahwa kebijakan tersebut diambil untuk mengurangi suara yang berpotensi mengganggu warga Israel. “Di negara-negara Barat dan bahkan beberapa negara Arab, ada banyak peraturan mengenai kebisingan, dan hal itu diabaikan di Israel,” ujarnya, seperti dilansir dari Middleeasteye.net, Selasa (3/12/2024).

Namun, kebijakan ini tidak berjalan mulus. Banyak pihak, khususnya dari komunitas Palestina di Israel, menganggap kebijakan ini sebagai serangan terhadap hak-hak agama mereka. 

Ahmad Tibi, anggota parlemen Israel dan pemimpin partai Taal, menyebut keputusan Ben Gvir sebagai provokasi yang berisiko memperburuk ketegangan antar agama. Dia menambahkan bahwa upaya ini bukan hanya sekadar masalah kebisingan, tetapi juga berkaitan dengan upaya untuk menekan identitas agama dan budaya Muslim di Israel.

Menurut Tibi, kebijakan ini berisiko menyulut ketegangan yang lebih besar antara komunitas Yahudi dan Palestina. Dia juga menyalahkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang dinilai turut mendukung kebijakan Ben Gvir, dan berpotensi menambah dampak negatif bagi hubungan antar masyarakat di Israel.

Polemik Kebijakan: Lebih dari Sekadar Kebisingan

Khaled Zabarqa, seorang pengacara hak asasi manusia, melihat kebijakan ini sebagai bagian dari upaya Israel untuk mengontrol simbol-simbol agama yang ada di ruang publik. 

“Azan bukan hanya suara, tapi juga simbol keberadaan komunitas Muslim di sini. Penghapusan azan adalah upaya untuk menegaskan dominasi ruang publik oleh simbol-simbol agama tertentu,” ujar Zabarqa.

Ben Gvir, yang dikenal dengan pandangan keras terhadap Islam dan simbol-simbol keagamaan Muslim, pernah melakukan aksi serupa pada 2013 dengan memutar rekaman azan di Tel Aviv sebagai protes terhadap kebisingan yang ditimbulkan oleh azan. Tindakan ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana azan dianggap mengganggu komunitas lain di sana.

Sang Menteri yang dikenal ekstrimis itu juga menjadi pendukung utama dalam upaya pengesahan ‘Muezzin Bill’ atau RUU Larangan Azan yang sempat diajukan di Knesset pada 2017. RUU tersebut bertujuan untuk membatasi penggunaan pengeras suara untuk azan, meskipun pada akhirnya tidak berhasil disahkan.

Dampak Sosial dan Politik Kebijakan Kontroversial

Kebijakan pelarangan azan ini memperburuk ketegangan yang sudah ada antara komunitas Yahudi dan Muslim di Israel. Bahkan, sejumlah pejabat Palestina di Israel, termasuk wali kota, menyebut kebijakan ini sebagai bentuk diskriminasi yang lebih luas terhadap warga Palestina. 

Selain itu, mereka khawatir kebijakan ini akan menciptakan ketidakadilan sosial yang semakin dalam dan memperburuk hubungan antara dua kelompok terbesar di negara tersebut.

Sebagai simbol keagamaan, azan memiliki makna yang sangat penting bagi umat Islam. Bagi mereka, larangan ini tidak hanya soal kebisingan, tetapi juga soal hak untuk menjalankan agama mereka dengan bebas. 

Kebijakan ini pun semakin mempertegas perbedaan perlakuan terhadap komunitas Muslim dan Yahudi di Israel, yang selama ini sudah menjadi sumber ketegangan.

 

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #menteri #israel #larang #masjid #kumandangkan #azan #sebut #suara #sebagai #kebisingan #yang #wajar

KOMENTAR