Putin Teror Ukraina, Ancam Serang Kiev Pakai Rudal Oreshnik yang Kekuatannya Setara Meteor
"Kami tidak menutup kemungkinan akan menggunakan Oreshnik terhadap target militer, industri militer, atau pusat pengambilan keputusan, termasuk di Kyiv," ujar Putin dalam konferensi pers di ibu kota Kazakhstan, Astana, mengutip The Guardian.
Gertakan tersebut dilontarkan Putin beberapa jam setelah 90 rudal dan sekitar 100 drone Rusia menghantam jaringan energi Ukraina.
Serangan tersebut merupakan yang kedua dalam bulan ini menyebabkan 1 juta penduduk harus bertahan diri tanpa listrik di tengah musim dingin.
Moskow berdalih ancaman baru itu merupakan respons terhadap keputusan awal bulan ini oleh AS, Inggris, dan Prancis yang mengizinkan Ukraina menembakkan rudal jarak jauh buatan mereka.
Para pakar menyebut keputusan Biden, yang menandai pembalikan besar kebijakan Washington dalam perang Rusia-Ukraina, membuka pintu gerbang Perang Dunia 3 (PD3).
Kekuatan Rudal Oreshnik Bak Hantaman Meteor
Sebagai informasi rudal Oreshnik merupakan senjata baru Rusia yang baru-baru sukses melakukan uji coba.
Adapun rudal ini pertama kali diperkenalkan Putin pada 21 November, saat Rusia menguji coba peluru kendali tersebut ke wilayah Dnipro, Ukraina.
Meski rudal Oreshnik memiliki banyak kesamaan dengan rudal lain yang telah dikembangkan Rusia.
Namun Rusia mengklaim rudal Oreshnik yang merupakan rudal balistik jarak menengah dapat menjangkau musuh dengan jarak 3.000-5.500 kilometer.
Menurut pejabat pakar militer Rusia, Anatoly Matviychuk, Oreshnik bisa membawa enam hulu ledak yang masing-masing disertai enam subminisi. Hal ini terlihat dari serangan Oreshnik di Dnipro pada pekan lalu.
Lebih dari itu, Oreshnik juga dapat bermanuver di tengah penerbangan sehingga operasinya menjadi lebih sulit dilacak dan dicegat musuh.
Menariknya rudal Oreshnik memiliki dampak kerusakan yang sangat besar setara serangan nuklir atau "hantaman meteor".
Putin Ancam Serang Musuh Pakai Nuklir
Terpisah, sebelum Putin memamerkan rudal Oreshnik yang memiliki kekuatan bak hantaman meteor pada oktober lalu Rusia resmi mengesahkan doktrin baru terkait penggunaan senjata nuklir Rusia yang lebih luas.
Doktrin nuklir baru ini memungkinkan Moskow menggunakan senjata nuklir untuk menangkis serangan negara-negara non-nuklir yang didukung negara berkekuatan nuklir.
Menurut Putin, penggunaan senjata nuklir Rusia adalah jaminan keamanan paling penting bagi negara kita dan warga negaranya.
Adapun kebijakan baru ini berlaku untuk Ukraina, negara non-nuklir yang belakangan ini kerap menerima dukungan militer dari Amerika Serikat dan negara-negara bersenjata nuklir lainnya.
"Ini adalah sinyal yang memperingatkan negara-negara tersebut tentang konsekuensi jika mereka berpartisipasi dalam serangan terhadap negara kami dengan berbagai cara, tidak selalu dengan nuklir," kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Para ahli menafsirkan sikap keras Putin sengaja dilakukan untuk menggertak Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya agar tak mengusik kedaulatan Rusia.
Merespon ancaman yang dilontarkan Putin, Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg mengatakan aliansi tidak khawatir tentang pembaruan doktrin nuklir Moskow.
Sementara Pemerintah Amerika Serikat (AS) dengan tegas menentang rencana tersebut.
Menurut Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken penggunaan senjata Nuklir merupakan keputusan yang tidak bertanggung jawab.
Blinken bahkan menuduh Putin telah mengguncang "nuclear saber" karena penggunaan senjata Nuklir dapat memicu ancaman serius.
(Tribunnews.com / Namira Yunia)
Tag: #putin #teror #ukraina #ancam #serang #kiev #pakai #rudal #oreshnik #yang #kekuatannya #setara #meteor