AS akan Banjiri Israel dengan Senjata Baru Senilai 1 Miliar Dolar
Seorang tentara Israel menyusun peluru artileri 155mm di Galilea atas, Israel utara, pada 18 Oktober 2023. --- AS akan pasok senjata ke Israel senilai 1 miliar dolar. 
21:50
19 April 2024

AS akan Banjiri Israel dengan Senjata Baru Senilai 1 Miliar Dolar

Pemerintahan Amerika Serikat (AS), Joe Biden, sedang mempertimbangkan paket kesepakatan militer baru dengan Israel.

The Wall Street Journal melaporkan bahwa AS berniat memasok senjata baru ke Israel senilai 1 miliar dolar.

Rencana ini muncul di tengah memanasnya agresi Israel di Jalur Gaza dan ketegangan Israel dengan Iran.

"Pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan kontrak senjata baru senilai lebih dari $1 miliar untuk Israel, yang akan mencakup amunisi tank, kendaraan militer, dan mortir," lapor The Wall Street Journal, Jumat (19/4/2024).

Transfer senjata tersebut akan melengkapi perjanjian bantuan militer yang saat ini sedang dipertimbangkan oleh Kongres AS.

"Para pejabat AS mengungkapkan, berdasarkan laporan tersebut, bahwa kesepakatan yang diusulkan mencakup amunisi tank 120 mm senilai $700 juta, kendaraan taktis senilai $500 juta, dan mortir 120 mm senilai kurang dari $100 juta," lanjutnya.

Persetujuan dari pimpinan Kongres AS diperlukan untuk penjualan ini.

Hal ini mungkin memerlukan waktu beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk dipenuhi.

Transfer senjata ini akan menjadi yang terbesar bagi Israel sejak dimulainya agresi di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.

Hanya dua penjualan militer asing yang disetujui ke Israel yang dipublikasikan sejak awal konflik.

Pertama, amunisi tank senilai $106 juta dan kedua, komponen yang dibutuhkan untuk membuat peluru kaliber 155 mm senilai $147,5 juta, seperti dilaporkan The Washington Post.

Pemerintah Israel tidak segera memberikan komentar.

Lonjakan pengiriman senjata dari AS ke Israel ini seiring dengan berlanjutnya agresi di Jalur Gaza.

Israel membombardir sebagian besar wilayah Jalur Gaza mulai dari utara hingga selatan, yang mendorong 1,4 warga Palestina mengungsi ke Rafah, Jalur Gaza selatan.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berjanji akan melakukan serangan besar-besaran ke Rafah dengan alasan menargetkan 'benteng terakhir' gerakan Palestina, Hamas.

Sementara Presiden AS, Joe Biden, menolak usulan Netanyahu karena khawatir invasi itu membunuh lebih banyak warga Palestina.

Jumlah Korban

Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 33.970 jiwa dan 76.770 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (18/4/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Xinhua News.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).

Israel memperkirakan, ada kurang lebih 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, ada lebih dari 8.000 warga Palestina yang berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Editor: Garudea Prabawati

Tag:  #akan #banjiri #israel #dengan #senjata #baru #senilai #miliar #dolar

KOMENTAR