Pilunya Idul Fitri di Gaza, Israel Bunuh 3 Anak dan 4 Cucu Pimpinan Hamas
BUKTI PEMBANTAIAN: Mobil yang ditumpangi tiga anak dan empat cucu Ismail Haniyeh. Mobil itu hancur dihajar rudal Israel saat Idul Fitri, Rabu (10/4). (AFP)
10:03
12 April 2024

Pilunya Idul Fitri di Gaza, Israel Bunuh 3 Anak dan 4 Cucu Pimpinan Hamas

- Momen Idul Fitri di berbagai negara selalu diwarnai kegembiraan. Namun, tidak demikian halnya dengan umat Islam di Gaza, Palestina. Mereka harus tetap merasakan agresi militer Israel yang nyaris tanpa jeda. Idul Fitri di Gaza diliputi perasaan ketakutan dan kelaparan.

”Kami menderita dalam semua hal. Orang-orang sulit bertahan hidup. Mereka sulit memberi makan keluarga. Kami tidak lagi memikirkan Idul Fitri atau perayaan atau bentuk kegembiraan lainnya,” keluh Jabr Hassan, warga Gaza yang mengungsi di Rafah, seperti dilansir dari Al Jazeera.

Di Rafah ada lebih dari 1,5 juta pengungsi yang berlindung. Tua, muda, anak-anak, hingga lansia mengungsi dan terlunta-lunta di wilayah yang berbatasan dengan Mesir itu. ”Tidak ada kegembiraan atau keinginan untuk merayakan acara suci ini,” tambah Ahmed Ismail, pedagang di Rafah.

Warga Gaza harus melaksanakan salat Idul Fitri di tengah bisingnya suara drone militer Israel. Namun, rasa khawatir akan menjadi sasaran militer Zionis tak pernah melunturkan semangat mereka untuk tetap melaksanakan salat.

Dalam beberapa video yang beredar, warga Gaza melaksanakan salat Idul Fitri di tengah hujan. Sebab, masjid-masjid telah rata dengan tanah setelah dibombardir Israel. Dalam kondisi basah kuyup, muslim di Gaza tetap khusyuk melaksanakan salat berjemaah.

Sementara itu, masih menurut Al Jazeera, perayaan Idul Fitri tak menghentikan serangan Israel kepada warga sipil. Rabu (10/4) lalu Israel merudal mobil yang ditumpangi keluarga Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas. Akibatnya, tiga putra dan empat cucu Haniyeh tewas.

Aksi brutal tersebut berlangsung saat tiga anak Haniyeh, yakni Hazem, Amir, dan Muhammad, dalam perjalanan menuju ke kawasan kamp Al Shati. Mereka ingin mengunjungi kerabat yang mengungsi di sana. Di dalam mobil ikut empat cucu Haniyeh, yakni Mona, Amal, Khaled, dan Razan. Dalam perjalanan itulah militer Israel meluncurkan rudal. Tujuh orang di dalam mobil tersebut tewas dalam operasi militer yang disebut sebagai serangan berbahaya dan pengecut itu.

Haniyeh mendapati kabar menyedihkan itu saat sedang mengunjungi warga Palestina yang terluka dan dibawa ke ibu kota Qatar, Doha. Meski bersedih, Haniyeh berusaha tak menampakkannya. Dia bahkan menegaskan bahwa posisi Hamas tidak akan berubah. ”Musuh berkhayal jika berpikir bahwa dengan membunuh anak-anak dan cucu-cucu saya, akan mendorong Hamas untuk mengubah posisi,” tegasnya kepada Al Jazeera.

Ismail Haniyeh (AFP)

Dalam komentarnya di saluran Telegram Hamas, Haniyeh justru mengungkapkan rasa syukurnya kepada Allah. Dia menyebut kejadian itu sebagai kemartiran anak-anak dan cucu-cucunya. ”Darah anak-anakku tidak lebih berharga dari darah anak-anak rakyat Palestina. Semua yang syahid di Palestina adalah anak-anakku,” tutur pria yang terpilih sebagai kepala biro politik Hamas sejak 2017 itu. Militer Israel sendiri mengklaim telah menghilangkan tiga operasi sayap militer Hamas di Jalur Gaza Tengah. Putra-putra Haniyeh disebut ada di dalamnya.

Ini bukan yang pertama keluarga Haniyeh terbunuh. Anak laki-laki Haniyeh yang lainnya dilaporkan terbunuh pada Februari lalu. Sementara itu, saudara laki-laki dan keponakannya terbunuh pada Oktober serta diikuti seorang cucu pada November tahun lalu. Total, sekitar 60 anggota keluarganya telah menjadi korban kebrutalan Israel.

Sementara itu, tekanan internasional untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata terus meningkat. Presiden AS Joe Biden mengirim Kepala CI William Burns untuk babak terakhir pembicaraan gencatan senjata di Kairo.

Proposal gencatan senjata disebut mencakup pembebasan 40 sandera Israel yang ditahan di Gaza sebagai imbalan pembebasan 900 warga Palestina dari penjara-penjara Israel. (dee/c9/oni)

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #pilunya #idul #fitri #gaza #israel #bunuh #anak #cucu #pimpinan #hamas

KOMENTAR