Semua Sandera di Kerusuhan Penjara Ekuador Dibebaskan
Petugas Kepolisian Nasional berjaga-jaga di luar penjara Turi saat para petugas penjara yang disandera oleh para narapidana dibebaskan, di Cuenca, Ekuador, pada Sabtu (13/1/2024).(AFP/FERNANDO MACHADO)
22:24
14 Januari 2024

Semua Sandera di Kerusuhan Penjara Ekuador Dibebaskan

Sebanyak 136 sipir dan pekerja administrasi yang disandera selama kerusuhan penjara di Ekuador telah dibebaskan pada Sabtu (13/1/2024) malam.

Diketahui, hampir 180 sipir dan pegawai negeri disandera oleh narapidana yang melakukan kerusuhan setelah Presiden Ekuador Daniel Noboa melancarkan tindakan keras militer terhadap kelompok kriminal minggu ini.

Akibat tindakan militer tersebut memicu konfrontasi mematikan dengan geng narkoba di negara Amerika Selatan tersebut.

"Protokol keamanan dan kerja sama polisi dan tentara nasional memungkinkan pembebasan seluruh sandera yang ditahan di berbagai penjara di seluruh negeri," kata otoritas penjara SNAI dalam pernyataannya di media soaial X, dikutip dari AFP pada Minggu (14/1/2024).

Gambar yang disiarkan oleh polisi menunjukkan para sipir, banyak yang menangis, kelelahan dan mendapat dukungan dari rekan-rekan mereka tak lama setelah mereka dibebaskan.

"Kami dibebaskan. Syukurlah kami semua keluar dengan selamat," kata seorang sipir penjara dalam sebuah video yang diposting di media sosial, sambil mengibarkan bendera Ekuador dan berdiri di depan salah satu penjara di Provinsi Cotopaxi selatan.

Sebelumnya pada hari Sabtu, 41 sandera telah dibebaskan, termasuk 24 sipir dan 17 pegawai administrasi.

Noboa merayakan rilis terbaru dalam sebuah postingan di media sosial X.

"Selamat atas kerja patriotik, profesional dan berani dari angkatan bersenjata, polisi nasional dan SNAI. Untuk mencapai pembebasan sipir dan staf administrasi yang ditahan di pusat penahanan Azuay, Canar, Esmeraldas, Cotopaxi, Tungurahua, El Oro dan Loja," tulisnya.

Ekuador umumkan keadaan darurat

Keadaan darurat itu dipicu oleh pelarian salah satu bos geng narkoba paling kuat di negara itu, Jose Adolfo Macias, yang dikenal dengan nama samaran "Fito", yang mengepalai geng utama negara "Los Choneros", dari penjara Guayaquil.

Kerusuhan meletus di lima penjara dan serangan terhadap pasukan keamanan setelah pelariannya.

Setidaknya 19 orang tewas dalam kekerasan tersebut, termasuk warga sipil, penjaga penjara (sipir) dan polisi dalam seminggu terakhir, menurut otoritas SNAI.

Pihak berwenang menyatakan delapan anggota geng tewas dan 27 tahanan yang melarikan diri ditangkap kembali.

SNAI menyatakan akan menyelidiki penyebab dan pihak yang bertanggung jawab atas kerusuhan di penjara tersebut.

Sementara itu, ratusan personel militer dan polisi telah dikerahkan untuk memburu Fito sejak Senin, sementara Daniel Noboa mengumumkan keadaan darurat nasional selama 60 hari dan memberlakukan patroli malam hari.

Negara tetangganya, Kolombia, yang merupakan produsen kokain terbesar di dunia, menempatkan tentaranya dalam siaga tinggi pada hari Jumat atas kemungkinan Fito dapat melintasi perbatasan ke wilayahnya.

Ekuador yang pernah menjadi benteng perdamaian antara produsen kokain utama, kini terjerumus ke dalam krisis.

Setelah bertahun-tahun melakukan ekspansi oleh kartel transnasional yang menggunakan pelabuhannya untuk mengirimkan narkoba ke Amerika Serikat dan Eropa.

Tag:  #semua #sandera #kerusuhan #penjara #ekuador #dibebaskan

KOMENTAR