Israel Pakai Taktik AS di Irak, Para Tetua Suku Gaza Hanya Mau Kerja Sama dengan Hamas
Sumber yang dikutip Al Jazeera menunjukkan, para tetua suku ini terbuka untuk berkolaborasi dalam distribusi bantuan, namun hanya jika dikoordinasikan dengan aparat keamanan Gaza.
Khaberni melaporkan bahwa mereka telah menolak tawaran kerja sama dari koordinator pemerintah Israel di wilayah tersebut.
Anggota Komite Perlindungan Populer yang bertopeng dan bersenjata berpatroli di jalan-jalan kota Rafah di selatan Gaza pada tanggal 6 Maret 2024. - Kelompok-kelompok ini bermunculan di Rafah dalam beberapa hari terakhir, terutama mengendalikan meroketnya harga bahan makanan di pasar jalanan. (Photo by SAID KHATIB / AFP) (AFP/SAID KHATIB)Israel Pakai Taktik AS di Irak
Penolakan para suku-suku di Gaza ini mencuat setelah Israel berencana membuat satuan pengamanan yang dipersenjatai terkait distribusi bantuan kemanusiaan ke wilayah kantung tersebut.
Sedianya, Israel akan menggunakan tenaga dari warga Palestina sendiri untuk satuan pengamanan ini yang berasal dari suku-suku di Gaza yang tidak terafiliasi dan tidak mendukung Hamas.
Pakar militer dan strategis Mayor Jenderal Faysal Al-Dweiri menyamakan usulan distribusi bantuan melalui klan dan keluarga di Gaza dengan langkah strategis seperti Dewan Kebangkitan di Anbar, Irak.
Dia mencatat bahwa gagasan tersebut mencerminkan taktik yang digunakan oleh militer AS selama operasinya di Irak.
Dewan Kebangkitan muncul di Irak setelah invasi AS untuk melawan pengaruh Al-Qaeda.
Majelis suku Sunni ini secara signifikan mengurangi kehadiran Al-Qaeda dengan dukungan pasukan AS dan pemerintah Irak.
Dweiri menjelaskan, pendudukan Israel sedang berusaha untuk membentuk versi baru Dewan Kebangkitan, yang awalnya berfokus pada distribusi bantuan tetapi pada akhirnya memiliki tanggung jawab keamanan.
Namun, Hamas dan faksi-faksi Gaza lainnya dengan keras menentang inisiatif tersebut, dan memandangnya sebagai upaya untuk melakukan kontrol atas wilayah tersebut.
Laporan dari Channel 14 Israel menyatakan, kepala intelijen Palestina Majed Faraj sedang dalam proses membentuk angkatan bersenjata di Jalur Gaza selatan, yang terdiri dari keluarga-keluarga yang tidak bersekutu dengan Hamas, untuk mengelola distribusi bantuan.
Kepala Badan Intelijen Umum Otoritas Palestina, Majed Faraj. (Twitter/X)Sebagai tanggapan, seorang pejabat keamanan Hamas mengecam komunikasi apa pun dengan pendudukan Israel dari para pemimpin suku dan klan di Gaza, dan menyebutnya sebagai pengkhianatan nasional.
Dia menegaskan bahwa upaya Israel untuk membentuk badan pemerintahan di Gaza akan gagal.
(oln/jn/aja/*)
Tag: #israel #pakai #taktik #irak #para #tetua #suku #gaza #hanya #kerja #sama #dengan #hamas