Dokter Palestina Gelar Upacara Pernikahan di Rumah Sakit Al-Shifa Gaza
Pernikahan Pernikahan Tha’ir Dabbabesh dan Asmaa Jabr 
16:50
14 Maret 2024

Dokter Palestina Gelar Upacara Pernikahan di Rumah Sakit Al-Shifa Gaza

- Sepasang dokter di Palestina menggelar upaca pernikahan di Rumah Sakit Al-Shifa, Gaza.

Keputusan Tha’ir Dabbabesh dan Asmaa Jabr untuk menggelar upacara pernikahan tidaklah mudah mengingat perang yang masih berlangsung di Gaza, mengutip palinfo.com.

Durasi perang yang lama, perpisahan keluarga, dan tidak adanya kebutuhan dasar hidup, memaksa pasangan tersebut untuk memilih antara menyerah atau melawan dan melanjutkan hidup dan memulai sebuah keluarga.

Tekad pasangan itu nampaknya lebih kuat dari mesin perang maut.

Mereka memutuskan untuk menikah dan melanjutkan hidup, dimulai dengan upacara kecil dan sederhana di dalam Kompleks Medis Al-Shifa di bagian barat Kota Gaza, di tengah rekan-rekan mereka yang berjuang untuk memberikan layanan medis kepada para pasien, Sabtu (9/3/2024).

Pasangan itu menggelar resepsi pernikahan tanpa mengenakan gaun putih yang selalu diimpikan sang mempelai wanita, dan tanpa kerabat mereka yang menemaninya di hari istimewa itu.

Kegembiraan itu berkurang karena tidak adanya keluarga dan sahabat serta tidak adanya upacara perayaan yang sesungguhnya.

Pernikahan Tha’ir Dabbabesh dan Asmaa Jabr Pernikahan Tha’ir Dabbabesh dan Asmaa Jabr (Screenshot Twitter)

Pasangan itu awalnya berharap orang tua dan saudara kandung mereka akan hadir di upacara pernikahan, sambil mengadakan pesta besar, seperti yang biasa dilakukan warga Palestina di Jalur Gaza.

Upacara pernikahan mereka dijadwalkan pada 15 November tahun lalu, namun kelanjutan perang menghalangi hal tersebut.

Pasangan ini memilih tanggal 15 November sebagai tanggal upacara pernikahan mereka bertepatan dengan peringatan Deklarasi Kemerdekaan mendiang Presiden Palestina Yasser Arafat, di mana Yasser Arafat mengumumkan pembentukan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.

Salah satu dokter mengumumkan pernikahan pasangan itu.

“Meskipun menderita, dibom, para syahid, dan terluka, kami mengucapkan selamat atas pernikahan warga Palestina, Tha’ir Dabbabesh dan Asmaa Jabr," ujar dokter tersebut.

Dia menambahkan, “Meskipun rumah pasangan tersebut dibom selama perang, mereka bersikeras untuk mengadakan pernikahan yang dijadwalkan akan dilangsungkan pada tanggal 15 November, hari pengumuman kemerdekaan Palestina, namun kelanjutan perang menghalangi hal tersebut.”

Dokter itu menyebut bahwa sebagian besar anggota keluarga pengantin wanita mengungsi di wilayah selatan Jalur Gaza dan tidak dapat menghadiri upacara pernikahan.

Sang dokter berharap perang segera berakhir dan pasangan tersebut dapat menikmati kehidupan pernikahan yang bahagia.

Pada tanggal 15 November setiap tahunnya, warga Palestina memperingati hari Deklarasi Kemerdekaan Palestina di hadapan Dewan Nasional, yang awalnya diadakan di Aljazair pada tahun 1988.

Meskipun ada deklarasi kemerdekaan, pendudukan Israel di Palestina sejak tahun 1948 masih terus berlanjut, karena Israel menguasai 85 persen wilayah bersejarah Palestina, menurut statistik resmi Palestina.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel melancarkan agresi di Jalur Gaza, yang mengakibatkan tewasnya puluhan ribu warga sipil meninggal dunia, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan.

Serangan itu juga menyebabkan bencana kemanusiaan dan kerusakan infrastruktur besar-besaran.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Editor: Bobby Wiratama

Tag:  #dokter #palestina #gelar #upacara #pernikahan #rumah #sakit #shifa #gaza

KOMENTAR