Terilhami Penderitaan Warga Palestina di Gaza, Aktivis Amerika Shaun King dan Istrinya Masuk Islam
Momen Shaun King (paling kanan) membacakan dua kalimat syahadat. Aktivis Amerika Shaun King dan istrinya memutuskan memeluk agama Islam setelah melihat warga Palestina yang tengah berjuang untuk kemerdekaannya. 
05:00
13 Maret 2024

Terilhami Penderitaan Warga Palestina di Gaza, Aktivis Amerika Shaun King dan Istrinya Masuk Islam

- Penulis dan aktivis Amerika Serikat, Jeffrey Shaun King, bersama istrinya Rai King, mengumumkan masuk Islam pada hari pertama bulan suci Ramadhan pada hari Senin (11/3/2024).

Pasangan ini secara terbuka menegaskan komitmen mereka masuk Islam melalui Syahadat.

Pembacaan dua kalimat Syahadat disiarkan langsung di Instagram yang dipandu oleh teman mereka, cendekiawan Muslim asal AS, Omar Suleiman, dailysabah.com melaporkan.

Sambil mengenakan keffiyeh tradisional Palestina, Shaun King (44) mengaitkan keputusannya memeluk Islam dengan melihat dampak besar penderitaan, rasa sakit, dan trauma yang dialami warga Gaza selama enam bulan terakhir.

Di hadapan banyak orang, Shaun King mengungkapkan kekagumannya atas ketangguhan masyarakat Gaza yang masih menemukan makna dan tujuan hidup, di tengah kehancuran dan kehilangan yang mereka rasakan.

“Iman dan ketaatan mereka terhadap Islam tidak hanya membuka hati saya namun juga membuka hati jutaan orang di seluruh dunia,” kata King.

Momen Shaun King, bersama istrinya membacakan dua kalimat syahadat Momen Shaun King, bersama istrinya membacakan dua kalimat syahadat (Tangkap layar Facebook Shaun King)

Dikenal karena dukungan vokalnya terhadap Palestina, King telah aktif berbagi potret kehancuran Gaza di media sosial sejak 7 Oktober.

Ia menyerukan diakhirinya serangan Israel, bahkan mengklaim telah mengkomunikasikan kepada Hamas untuk pembebasan sandera Amerika.

Instagram memblokir akun King, yang memiliki lebih dari 6 juta pengikut, pada bulan Desember lalu.

Meta tidak memberikan alasan jelas.

King juga telah menjadi pendukung melawan rasisme dan kejahatan rasial.

Ia kerap menceritakan contoh-contoh rasisme yang dia hadapi selama masa kecilnya di Kentucky.

Pengalaman-pengalaman ini membuat King mempertimbangkan karier di bidang agama setelah dikunjungi ayah sahabat SMA-nya, seorang pendeta.

King terinspirasi oleh pria itu dan sempat mengajar kewarganegaraan sekolah menengah atas dan bekerja di sistem peradilan remaja Atlanta sebelum menjadi pendeta di sebuah pusat Kristen di Georgia.

King kemudian mendirikan Courageous Church di Atlanta tetapi mengundurkan diri pada tahun 2012 karena stres dan kekecewaan pribadi.

Advokasi hak-hak sipil

Terlepas dari tantangan yang ada, Shaun King mengabdikan hidupnya untuk mempromosikan tujuan keadilan sosial, khususnya melalui tulisannya tentang hak sipil dan hak asasi manusia, hubungan ras, kebrutalan polisi, penahanan massal, dan pelanggaran penegakan hukum.

Ia berkontribusi pada media seperti Daily Kos, New York Daily News dan The Young Turks.

Shaun King Shaun King (Instagram)

Aktivismenya meluas hingga memimpin kampanye media sosial yang sukses.

Shaun King mendirikan kelompok nirlaba, Grassroots Law Project, dan mendirikan berbagai kampanye internet, situs web, dan organisasi.

Namun, aktivitas King menghadapi tuduhan salah urus fiskal dan keluhan dari rekan-rekannya selama bertahun-tahun.

Shaun King dan istrinya tinggal di New York bersama lima anak mereka, dua di antaranya diadopsi.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Editor: Garudea Prabawati

Tag:  #terilhami #penderitaan #warga #palestina #gaza #aktivis #amerika #shaun #king #istrinya #masuk #islam

KOMENTAR