Israel Tolak Rencana Penghentian Agresi di Gaza, Hamas: Netanyahu Keras Kepala, Hambat Negosiasi
Pemimpin gerakan Islam Palestina Hamas, Osama Hamdan memberikan pidato pada pertemuan tahunan kelima gerakan Unifikasi dan Reformasi Maroko (dikenal sebagai Attawhid Wal'Islah dalam bahasa Arab dan MUR dalam bahasa Prancis) pada tanggal 9 Agustus 2014 di teater Mohammed V di ibu kota Rabat. 
13:50
24 Februari 2024

Israel Tolak Rencana Penghentian Agresi di Gaza, Hamas: Netanyahu Keras Kepala, Hambat Negosiasi

Petinggi Hamas, Osama Hamdan mengatakan sikap Israel terhadap mediator masih negatif dan menghambat kemajuan negosiasi.

Ia juga mengatakan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu sangat keras kepala.

Netanyahu tidak menyetujui semua usulan dari Hamas.

Menurut Hamdan, Netanyahu tidak peduli dengan pembebasan sandera.

Hingga ia menolak empat usulan Hamas yang berbeda terutama penghentian agresi di Gaza.

Padahal, pembebasan sandera Israel di Gaza dapat terjadi ketika Israel menghentikan agresinya di Gaza.

Oleh karena itu, Hamdan meminta kapada mediator untuk sagera mengambil tindakan segera.

Mulai dari menentang tindakan pendudukan dan memudahkan bantuan kemanusiaan sampai ke Gaza melalui carat, laut dan udara.

Sementara itu, dalam pidatonya, Hamdan juga meminta melada semua lembaga Internasional untuk tindak tunduk dengen Israel, salah satunya, UNRWA.

Hamdan menjelaskan apa yang dilakukan Israel saat ini adalah berupa kejahatan perang.

Mereka telah mengancam nyawa lebih dari 10.000 warga Palestina.

“Bel alarm telah berbunyi mengenai penderitaan rakyat kami di Jalur Gaza utara,” katanya, dikutip dari Al mayadeen.

Soal Keputusan Israel akan Menutup Akses ke Masjid Al-Aqsa

Mengetahui keputusan Israel, Hamdan mengatakan itu tidak akan berpengaruh bagi warga muslim Palestina.

Menurutnya, pembatasan itu tidak akan terjadi.

“Tidak akan terjadi tanpa akuntabilitas, apapun konsekuensinya,” tegasnya.

Ia juga menyerukan kepada warga Palestina yang berada di wilayas pendudukan al-Quds dan Tepi Barat untuk melakukan konfrontasi terhadap Israel.

“Warga Palestina menolak keputusan kriminal terhadap Masjid Al-Aqsa, dan meningkatkan konfrontasi dengan pendudukan di mana-mana,” jelasnya.

Ia menilai langkah yang diminta oleh Menteri Kemanan Israel Itamar Ben Bir dan kelompok ekstremi di pemerintahan pedudukan akan membuka jalan adresi luas terhadap Masjid Al-Aqsa dan jamaahnya.

Sebagai informasi, Israel telah menggempur jalur Gaza sejar 7 Oktober 2023.

Hingga saat ini, serangan Israel telah mengwaskan 29.500 warga Palestina.

Mayoritas korban merupakan perempuan dan anak-anak.

Tidak hanya itu, serangan Israel juga telah menyebabkan 85 persen penduduk wilayah Gaza mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan.

Sementara 60 persen infrastruktu di Gaza rusak dan hancur.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel

Editor: Ayu Miftakhul Husna

Tag:  #israel #tolak #rencana #penghentian #agresi #gaza #hamas #netanyahu #keras #kepala #hambat #negosiasi

KOMENTAR