Reaksi Faksi Perlawanan Palestina usai Israel Bunuh Senior Hizbullah Hashem Safieddine
Juru bicara sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, Abu Ubaida, menyampaikan pernyataan di Kota Gaza pada tanggal 8 Juli 2015. 
08:00
24 Oktober 2024

Reaksi Faksi Perlawanan Palestina usai Israel Bunuh Senior Hizbullah Hashem Safieddine

Faksi-faksi perlawanan Palestina berduka atas kematian Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah, Hashem Safieddine, akibat serangan Israel yang menargetkan markasnya di pinggiran Beirut, Lebanon pada 3 Oktober lalu.

Hashem Safieddine menjadi incaran Israel setelah mereka membunuh Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, melalui serangan udara di pinggiran Beirut pada Jumat (27/9/2024).

Hashem Safieddine, yang merupakan sepupu Hassan Nasrallah, disebut-sebut sebagai orang yang mungkin akan menggantikannya sebagai Sekretaris Jenderal Hizbullah.

Sebelumnya pada Selasa (22/10/2024) malam, kepala staf tentara Israel (IDF), Herzi Halevy, mengumumkan tentara Israel berhasil membunuh Hashem Safieddine dan 23 lainnya melalui serangan udara sekitar tiga minggu lalu.

“Kami telah melikuidasi (Sekretaris Jenderal Hizbullah) Hassan Nasrallah, mereka yang akan menggantikannya, dan mayoritas pemimpin Hizbullah," kata Kepala IDF, Herzi Halevy, Selasa (22/10/2024).

IDF mengklaim Hashem Safieddine berada di markas bawah tanah saat menjadi sasaran serangan Israel di kawasan Al-Marija, seperti diberitakan Channel12 Israel.

Hamas - Brigade Al Qassam

Sayap militer gerakan Hamas, Brigade Al-Qassam, mengucapkan belasungkawa dalam sebuah pernyataan.

“Dengan tanda kebanggaan, kebanggaan dan keyakinan tertinggi pada kemenangan dekat Tuhan, Brigade Syahid Izz al-Din al-Qassam berduka atas kematian pemimpin senior perlawanan Islam di Lebanon, pemimpin jihad besar Hashem Safieddine, kepala Dewan Eksekutif Partai Tuhan,” kata mereka.

Jihad Islam


Sementara itu, gerakan Jihad Islam (PIJ) menekankan kematian Hashem Safieddine tidak akan menghentikan gerakan perlawanan.

"Perlawanan Islam di Lebanon sulit dipatahkan, dan mereka akan terus menghadapi musuh sampai kemenangan tercapai," kata PIJ dalam pernyataannya.

Gerakan Mujahidin Palestina

Gerakan Mujahidin Palestina, sebuah gerakan perlawanan pembebasan, mengucapkan belasungkawa dan mengirim doa untuk Hizbullah dan rakyat Lebanon.

"Kami berduka atas martir, pemimpin jihad besar, Tuan Hashem Safieddine, dan menyampaikan belasungkawa dan berkah dari saudara-saudara di Hizbullah, rakyat Lebanon, bangsa, dan semua pendukung perlawanan di dunia, menghargai pengorbanan besar yang dilakukan oleh mujahidin Hizbullah dan kepemimpinannya," kata Gerakan Mujahidin Palestina.

Komite Perlawanan

Faksi perlawanan "Komite Perlawanan" juga berduka atas kematian Hashem Safieddine.

"Perlawanan dan partai seperti Hizbullah yang para pemimpinnya syahid tidak melemah, melainkan semakin menguat dan tekadnya semakin kuat untuk melanjutkan jalur dan tujuannya,” kata faksi tersebut.

Front Populer untuk Pembebasan Palestina - Brigade Martir Abu Ali Mustafa

Sayap militer Front Populer untuk Pembebasan Palestina, Brigade Martir Abu Ali Mustafa mengatakan kematian Hashem Safieddine tidak akan melemahkan faksi-faksi perlawanan.

“Penargetan berbahaya terhadap pemimpin besar Hashem Safieddine dan rakyat kami di Lebanon tidak akan melemahkan tekad kami. Meskipun kehilangan besar dan rasa sakit yang luar biasa karena kehilangan para pemimpin seperti itu, penderitaan ini hanya akan meningkatkan tekad dan ketabahan kita dengan terus menempuh jalan para martir," katanya.

Fatah Al-Intifada

Gerakan Fatah Al-Intifada, sebuah organisasi Palestina yang memisahkan diri dari gerakan Fatah, menyatakan solidaritas mutlak dan kedudukan penuh sebagai satu kesatuan dengan Hizbullah dan perlawanan Islam di Lebanon sebagai saudara terkasih, saudara sedarah dan perjuangan, seperti diberitakan Al Quds.

Hashem Safi Al-Din (kiri) yang menjadi incaran Israel dalam pemboman berturut-turut di pinggir Beirut pada Kamis (3/10/2024), setelah Israel membunuh Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah (kanan) pada Jumat (27/9/2024). Hashem Safieddine (kiri) yang menjadi incaran Israel dalam pemboman berturut-turut di pinggir Beirut pada Kamis (3/10/2024), setelah Israel membunuh Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah (kanan) pada Jumat (27/9/2024). (X)

Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah mendukung perlawanan Palestina, Hamas, dan terlibat pertempuran dengan Israel di perbatasan Lebanon selatan dan Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki.

Hizbullah bersumpah akan berhenti menyerang Israel jika Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Selain Jalur Gaza, Israel memperluas serangannya ke Lebanon selatan sejak Senin (23/9/2024), dengan dalih menargetkan Hizbullah.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa, masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza.

Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 42.792 jiwa dan 100.412 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (24/10/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Editor: Whiesa Daniswara

Tag:  #reaksi #faksi #perlawanan #palestina #usai #israel #bunuh #senior #hizbullah #hashem #safieddine

KOMENTAR