Konser seperti Eras Tour Dianggap Bisa Gerakkan Perekonomian, PM Thailand Sebut Singapura Tak Mau ''Berbagi” Taylor Swift
JADI REBUTAN: Taylor Swift menghadiri Grammy Awards di Crypto.com Arena, Los Angeles (4/2). (ROBYN BECK/AFP)
11:57
20 Pebruari 2024

Konser seperti Eras Tour Dianggap Bisa Gerakkan Perekonomian, PM Thailand Sebut Singapura Tak Mau ''Berbagi” Taylor Swift

 - Perkara konser bisa membuat Perdana Menteri (PM) Thailand Srettha Thavisin cemburu dengan negeri sekawasan. Dia menyebut Singapura tak mau berbagi pertunjukan Taylor Swift dengan sesama negara Asia Tenggara.

Thavisin mengatakan, Singapura menawarkan semacam bonus USD 2 juta hingga USD 3 juta per pertunjukan sebagai imbalan atas eksklusivitas penyanyi 33 tahun itu untuk tampil hanya di Singapura dan tidak di negara Asia Tenggara lain.

Thavisin mengklaim mengetahui dugaan kesepakatan itu dari promotor AEG.

Alhasil, dia menyebut pemerintah Singapura "cerdik”. "Jika saya mengetahui tentang kesepakatan itu lebih dulu, saya akan membawanya ke Thailand. Konser megabintang dapat menghasilkan nilai tambah bagi perekonomian," ujarnya pada iBussiness Forum di Bangkok akhir pekan lalu, seperti dilansir dari The Independent Singapore.

Swift akan menggelar konser yang merupakan rangkaian Eras Tour di Singapura pada 2 hingga 9 Maret. Negeri Singa menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang disinggahi pelantun Shake It Off tersebut.

Otomatis penggemar penyanyi kelahiran West Reading, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), itu dari penjuru kawasan Asia Tenggara –bahkan mungkin lebih luas lagi– akan membanjiri Singapura. Sejauh ini saja, Eras Tour sudah menjadi tur musik paling sukses di dunia.

Dugaan kesepakatan itu hingga saat ini belum ditanggapi pemerintah Singapura, AEG, maupun manajemen Taylor Swift. Meski harus gigit jari, Thavisin mengakui bahwa penyelenggaraan konser megabintang memang amat membantu roda perekonomian.

"Jika dia datang ke Thailand, akan lebih murah untuk menyelenggarakannya di sini, dan saya yakin dia akan mampu menarik lebih banyak sponsor dan wisatawan ke Thailand. Meskipun kami harus menyubsidi setidaknya THB 500 juta, itu akan sangat bermanfaat," katanya.

Dampak ekonomi dari Eras Tour memang bukan isapan jempol belaka. Negara dan kota tempat Swift tampil mencatat peningkatan pendapatan yang besar. Di Amerika Utara saja, tur itu diproyeksikan menghasilkan pendapatan USD 2,2 miliar.

Valuasi ekonomi dari tur tersebut juga telah ditingkatkan menjadi USD 5 miliar atau lebih tinggi daripada produk domestik bruto 50 negara. Penggemar Taylor Swift di AS disebut menghabiskan rata-rata USD 1.300 (Rp 20 juta) per orang untuk tiket, perjalanan, pakaian, dan merchandise dalam tur tersebut.

Thavisin menyebut dukungan finansial memang layak diberikan pada konser para superstar. Menurut dia, bisnis perhotelan, kegiatan pariwisata, hingga kedai barbeku daging babi pinggir jalan pun akan ketiban untung jika para megabintang menyambangi Negeri Gajah Putih itu. (dee/c7/ttg)

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #konser #seperti #eras #tour #dianggap #bisa #gerakkan #perekonomian #thailand #sebut #singapura #berbagi #taylor #swift

KOMENTAR