Lagi! Israel Lakukan Serangan Besar-besaran Usai Roket Mematikan dari Lebanon Menyerang Safed
Gambar tembakan roket di Safed, Israel (nytimes.com)
07:36
15 Februari 2024

Lagi! Israel Lakukan Serangan Besar-besaran Usai Roket Mematikan dari Lebanon Menyerang Safed

 

Israel menyatakan bahwa angkatan udaranya telah melakukan serangan besar-besaran di Lebanon Selatan pada hari Rabu (14/2).

Hal tersebut sebagai respon terhadap serangan roket mematikan dari Lebanon, serta menggagalkan upaya diplomatik untuk membendung ketegangan lintas batas.

Serangan roket dari Lebanon merupakan kali kedua dalam dua hari, yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa di Israel utara.

Dilansir dari nytimes.com, Kamis (15/2) belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas peluncuran roket tersebut, namun diduga Hizbullah yang merupakan milisi Lebanon dan sekutu Hamas yang secara rutin melepaskan tembakan ke Israel.

Setidaknya, serangan roket tersebut menewaskan seorang wanita dan delapan orang terluka di kota Safed, Israel.

Selang waktu beberapa jam, militer Israel mengatakan bahwa mereka melakukan serangan di Lebanon.

Lembaga penyiaran Lebanon dan stasiun berita Al Manar, milik Hizbullah melaporkan bahwa setidaknya empat orang telah terbunuh.

Benny Gantz, seorang anggota kabinet perang darurat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa dirinya menyarankan agar Israel dapat menyerang militer Lebanon selain Hizbullah.

“Penting untuk kita perjelas, bahwa pihak yang bertanggung jawab atas penembakan di Lebanon bukan hanya Hizbullah atau elemen teroris yang melancarkan serangan, namun juga pemerintah Lebanon yang mengizinkan penembakan dari wilayahnya” ujar Benny Gantz.

Serangan tersebut dapat menggagalkan upaya diplomatik Amerika Serikat dan negara lain, untuk meredakan ketegangan lintas batas.

Dalam beberapa pekan terakhir, Israel telah memperingatkan bahwa, agari solusi diplomatik tercapai, mereka harus menggunakan kekuatan militer untuk menghentikan serangan Hizbullah agar puluhan ribu warga Israel dapat kembali ke rumah mereka.

Benjamin Netanyahu sempat ragu untuk membuka front kedua ketika militer Israel terus melancarkan invasi ke Gaza.

Namun Benjamin Netanyahu menghadapi seruan dari kelompok garis keras di pemerintahannya untuk mengambil tindakan lebih tegas. 

Avigdor Liberman yang merupakan mantan penasihat utama Benjamin Netanyahu dan sekarang memimpin partai oposisi, menuduh pemerintah gagal mengambil langkah yang cukup kuat untuk menghentikan serangan roket.

Pada awal Januari, Hizbullah menembakkan roket ke pangkalan militer ke Safed, Israel.

Kelompok tersebut kemudian mengatakan bahwa mereka melakukan pembalasan atas pembunuhan seorang komandan senior Hamas di Lebanon beberapa hari sebelumnya.

Israel mengatakan pada saat itu bahwa serangan itu tidak menimbulkan korban jiwa. Israel dan Hizbullah hampir setiap hari terlibat dalam serangan lintas batas sejak saat itu. 

Bentrokan tersebut telah membuat lebih dari 150.000 orang mengungsi dari rumah mereka di kedua sisi perbatasan antara Israel dan Lebanon.***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #lagiisrael #lakukanserangan #besar #besaran #usai #roket #mematikan #dari #lebanon #menyerang #safed

KOMENTAR