Sempat Alot, Senat AS Loloskan Bantuan Darurat Perang 95 Miliar Dolar bagi Israel dan Ukraina
Putusan ini disetujui setelah perdebatan terjadi saat Partai Republik melakukan fillbuster atau keenganan untuk menyetujui usulan tersebut.
Dikutip dari The Guardian, Senat memberikan suara 66-33 di mana melebihi margin 60 suara untuk mengesampingkan rintangan prosedural terakhir dan membatasi perdebatan mengenai langkah tersebut.
Setelah diloloskan, Senat disebut bakal mengesahkan bantuan darurat perang ini pada Rabu (14/2/2024).
Para senator sudah bekerja sepanjang akhir pekan lalu terkait usulan penganggaran paket bantuan darurat yang mencapai 95 miliar dolar AS tersebut.
Adapun, pemungutan suara dilakukan pada Senin (12/2/2024) malam setelah berjam-jam perdebatan dan fillbuster yang dipimpin oleh senator Partai Republik, Rand Paul dan diikuti sekumpulan sekutu mantan Presiden AS, Donald Trump.
Pada Senin kemarin, pemimpin Senat AS, Chuck Schumer mengungkapkan pemungutan suara pada akhir pekan lalu menunjukkan “tanpa keraguan bahwa ada dukungan yang kuat” untuk meloloskan paket bantuan luar negeri.
“Ini adalah pertaruhan yang sangat besar dari paket tambahan ini: keamanan kita, nilai-nilai kita, demokrasi kita.”
“Ini adalah uang muka untuk keberlangsungan kehidupan demokrasi Barat dan kelangsungan hidup nilai-nilai Amerika,” katanya.
Schumer juga mengungkapkan diloloskannya bantuan darurat perang, khususnya kepada Ukraina, bakal membuat Presiden Rusia, Vladimir Putin berpikir ulang untuk semakin menggencarkan invasi.
“Seluruh dunia akan mengingat apa yang dilakukan Senat dalam beberapa hari ke depan.”
“Tidak ada yang akan membuat Putin lebih bahagia saat ini selain melihat Kongres goyah dalam dukungannya terhadap Ukraina yaitu tidak ada yang akan lebih membantunya di medan perang,” tegasnya.
Sementara, jika RUU ini lolos di Senat seperti yang diharapkan, maka RUU ini selanjutnya akan dibawa ke DPR AS yang dipimpin oleh Partai Republik, di mana langkah selanjutnya masih belum pasti.
Kendati mayoritas bipartisan masih mendukung pengiriman bantuan ke Ukraina, ada pihak Partai Republik yang masih skeptis dengan menggaungkan penghinaan Trump terhadap upaya perang yang didukung AS.
“Partai Republik sangat jelas sejak awal diskusi bahwa apapun yang disebut legislasi tambahan keamanan nasional harus mengakui bahwa keamanan nasional dimulai di perbatasan kita sendiri,” kata Ketua DPR AS, Mike Johnson.
Mike mengatakan bantuan darurat perang tersebut tidak memiliki ketentuan keamanan perbatasan dan menyebutnya "tidak menyelesaikan masalah yang paling mendesak yang dihadapi dalam negeri”.
Mengacu pernyataan Mike , ini adalah tanda terbaru dari penentangan terhadap bantuan ke Ukraina dari kaum konservatif yang telah berbulan-bulan menuntut agar kebijakan keamanan perbatasan dimasukkan ke dalam paket tersebut.
Namun, pekan lalu, proposal terkait perbatasan AS-Meksiko untuk mengurangi jumlah penyeberangan ilegal juga ditolak oleh DPR.
“Sekarang, dengan tidak adanya satupun perubahan kebijakan perbatasan dari Senat, DPR harus terus bekerja dengan kehendaknya sendiri dalam maslaah-masalah penting ini,” ujar Mike.
“Amerika berhak mendapatkan yang lebih baik dari status quo Senat,” sambungnya.
Sebagai informasi, rincian bantuan darurat perang terbagi untuk Ukraina sebesar 60 miliar dolar AS di mana sebagian besar untuk kepentingan operasi militer serta pasokan senjata.
Lalu sisanya untuk mendukung operasi militer Israel dan AS di wilayah tersebut yaitu sebesar 14 miliar dolar AS.
Selain untuk kebutuhan kedua negara tersebut, bantuan darurat perang itu juga digunakan untuk mendukung sekutu AS di wilayah Indo-Pasifik, termasuk Taiwan, dalam rangka upaya menangkal agresi dari Tiongkok.
Adapun bantuan tersebut sebesar 8 miliar dolar AS.
Terakhir, dana ini juga dialokasikan untuk bantuan kemanusiaan di Ukraina, Israel, dan Gaza yaitu sebesar 10 miliar dolar AS.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Tag: #sempat #alot #senat #loloskan #bantuan #darurat #perang #miliar #dolar #bagi #israel #ukraina