Demonstrasi Anti Islam Jake Lang di Dearborn: Apa Dampaknya bagi Komunitas Muslim?
-Upaya provokatif Jake Lang, kandidat Partai Republik untuk Senat AS, memicu gelombang kecaman. Dia terekam mencoba membakar kitab suci Al-Qur’an di Dearborn, Michigan, kota dengan populasi Muslim-Amerika terbesar di Amerika Serikat.
Aksi itu memicu keributan di lokasi dan menyalakan kembali perdebatan soal meningkatnya ekstremisme politik menjelang pemilu di AS. Hal ini sudah sering terulang tanpa ada upaya penegakan hukum nyata.
Melansir TRT World, insiden tersebut terjadi saat Lang memimpin demonstrasi anti Islam pada Selasa waktu setempat. Dalam rekaman yang diunggah jurnalis independen Brendan Gutenschwager, Lang terlihat menggenggam cairan pemantik api dan melempar Al-Qur’an ke tanah sebelum seorang kontra-demonstran buru-buru menyelamatkan kitab itu.
“Jangan bakar itu. Kamu nggak bisa melakukan itu,” kata sang kontra protester yang berhasil mengamankan Al-Qur'an tersebut.
Namun aksi provokasi Lang tidak berhenti. Dia mengaku membawa salinan Al-Qur’an lain. Dalam rekaman berikutnya, dia tampak menepuk-nepukkan sebungkus bacon di atas kitab suci tersebut. Kontra-protester yang sama menegurnya, menyebut aksinya sangat tidak hormat.
Aksi Chaos hingga Bawa-Bawa Teori Konspirasi Great Replacement
Upaya provokatif Lang kemudian memicu keributan. Beberapa orang berusaha merebut dan mengamankan Al-Qur’an dari tangannya, menyebabkan dorong-dorongan dan kekacauan di tengah massa. Kitab suci tersebut akhirnya berhasil dibawa menjauh dari area kerumunan.
Demonstrasi itu merupakan rangkaian kampanye politik Lang yang kemudian berlanjut ke rapat Dewan Kota Dearborn. Di hadapan para pejabat, beberapa di antaranya adalah Muslim Amerika, Lang kembali menebar retorika xenofobia.
“Kalian tidak hidup seperti kami. Kami tidak ingin kalian di negara kami,” teriak Lang, sebelum menyisipkan kalimat bernada ejekan budaya. “Kami akan datang makan shawarma di Somalia,” ucap dia.
Pernyataan itu semakin memperlihatkan ketidaktahuannya. Sebab shawarma bukan makanan Somalia, melainkan hidangan asal Levant.
Lang juga mengklaim bahwa orang-orang Muslim datang dan menikahi empat atau lima perempuan lalu mengalahkan jumlah populasi kulit putih. Sebuah narasi yang sejalan dengan teori konspirasi m'great replacement, keyakinan ekstrem dan telah berulang kali dibantah bahwa warga kulit putih sedang digantikan oleh kelompok non-kulit putih di Barat.
Lang sendiri diketahui bukan figur biasa. Dia mendapatkan pengampunan dari Donald Trump atas keterlibatannya dalam kerusuhan Capitol pada 6 Januari 2021 dan sejak itu dikenal berada di lingkaran pendukung garis keras gerakan MAGA atau Make America Great Again.
Aksi pembakaran kitab suci bukan hanya provokasi simbolik, tetapi sinyal meningkatnya normalisasi kebencian dalam pesta demokrasi AS. Dearborn, sebagai kota multikultural, menjadi panggung di mana tensi politik nasional bertabrakan dengan kehidupan komunitas Muslim-Amerika yang selama ini relatif damai.
Para pakar memperingatkan bahwa insiden Lang mencerminkan tren berbahaya, tokoh politik sengaja menggunakan Islamofobia dan teori konspirasi untuk memancing perhatian, memecah belah pemilih, dan menciptakan musuh imajiner demi keuntungan elektoral.
Tag: #demonstrasi #anti #islam #jake #lang #dearborn #dampaknya #bagi #komunitas #muslim