Penyelamat Pendaki Brasil di Rinjani Raih Medali Kofi Annan, Kiprah Agam Kembali Jadi Sorotan Dunia
- Nama Abdul Haris Agam, atau yang lebih dikenal publik sebagai Agam Rinjani, kembali mencuri perhatian. Sosok pemandu lokal yang sempat viral karena perannya dalam evakuasi jenazah pendaki Brasil, Juliana de Souza Pereira Marins (27), kini menerima Medali Kofi Annan, sebuah penghargaan internasional bergengsi yang diberikan di Brasil.
Dari Jurang 600 Meter Rinjani ke Panggung Dunia
Popularitas Agam berawal pada Juni lalu, ketika video dirinya membawa jenazah Juliana Marins dari jurang sedalam 600 meter di kawasan Cemara Nunggal, Gunung Rinjani, menyebar luas di media sosial. Aksi heroik itu menjadi penutup dari operasi pencarian selama lima hari yang dilakukan tim SAR bersama para porter lokal.
Video tersebut tak hanya mengundang simpati di Indonesia. Di Brasil, warganet mengapresiasi keberanian dan ketulusan Agam hingga namanya dibicarakan di sejumlah forum luar negeri. Banyak yang menyampaikan ucapan terima kasih atas dedikasi Agam yang turut memastikan Juliana bisa dipulangkan kepada keluarganya.
Penghargaan Kemanusiaan di COP 30, Brasil
Kini, beberapa bulan setelah tragedi itu, Agam berdiri di panggung internasional. Medali Kofi Annan diserahkan kepadanya di paviliun Indonesia pada gelaran COP 30 di Belem, Brasil, oleh Global ESG Institute. Informasi ini dibagikan melalui unggahan aktivis lingkungan, Silverius Onte, di akun Instagram @ontesilverius.
Penghargaan tersebut diberikan karena Agam dinilai merepresentasikan nilai kemanusiaan yang kuat di tengah dunia yang kian individualistis.
"Ini pelajaran yang luar biasa, ketika kita dipertontonkan orang-orang yang semakin mementingkan diri sendiri, Agam memberikan contoh bahwa masih ada orang yang rela berkorban untuk sesama," ujar Paola Comin, Director of International Relationship Global ESG Institute.
Silverius Onte sendiri merupakan aktivis pelestarian lingkungan dari Kendari yang juga dikenal sebagai Ketua Umum Yayasan IAR Indonesia, dia menyebut penghargaan ini sebagai bentuk pengakuan internasional atas keberanian dan integritas Agam dalam aksi kemanusiaan di medan ekstrem.
Di hadapan tamu dan delegasi internasional, Agam tak menyembunyikan rasa harunya.
"Ini kehormatan sekaligus tanggung jawab yang besar bagi saya," ujarnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Menteri Kehutanan RI yang memfasilitasi keberangkatannya ke Brasil untuk mengikuti COP 30.
"Di sini saya jadi tahu, orang Brazil sama baiknya dengan orang Indonesia, sama-sama murah senyum dan ramah. Mudah-mudahan kita bisa saling belajar satu sama lain untuk kemajuan bersama."
Lebih Dari Sekadar Viral
Penghargaan ini menandai babak baru perjalanan Agam. Dari seorang porter dan pemandu gunung yang bekerja di balik layar, ia menjelma simbol solidaritas kemanusiaan. Kisahnya juga menyoroti peran penting para pekerja lapangan dalam dunia pendakian, yang sering kali menjadi garda terdepan ketika musibah terjadi.
Bagi masyarakat Lombok, Agam bukan hanya penyelamat Juliana Marins, melainkan juga representasi lokal yang mengharumkan nama daerah. Sementara di mata dunia, keberaniannya menjadi pengingat bahwa nilai kemanusiaan tidak mengenal batas negara.
Tag: #penyelamat #pendaki #brasil #rinjani #raih #medali #kofi #annan #kiprah #agam #kembali #jadi #sorotan #dunia