Lagi! Netanyahu Tolak Gencatan Senjata dan Kembali Arahkan Tentara IDF Serang Rafah
Pertemuan Benjamin Netanyahu (kanan) dengan Antony Blinken, menteri luar negeri AS. (The Telegraph)
11:51
8 Pebruari 2024

Lagi! Netanyahu Tolak Gencatan Senjata dan Kembali Arahkan Tentara IDF Serang Rafah

 

 

 Perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menolak usulan gencatan senjata dan pembebasan sandera yang diajukan oleh Hamas.

Tak sekedar menolak gencatan senjata, Netanyahu juga memerintahkan pasukan tentara Israel atau Israel Defense Forces (IDF) untuk melakukan operasi militer di Rafah, kota paling selatan di Gaza.

Dilansir dari The Telegraph, Kamis (8/2), keputusan Netanyahu dinilai telah mengecewakan harapan akan adanya perdamaian di kawasan Timur Tengah. 

Usulan gencatan senjata tersebut sebenarnya bertujuan untuk membebaskan tawanan Israel yang ditawan oleh Hamas.

Namun, Netanyahu menilai usulan tersebut tidak masuk akal dan menolaknya dalam konferensi pers mendadak. 

Netanyahu juga mengabaikan peringatan dari Antony Blinken, menteri luar negeri AS, yang mendesak agar Israel tidak mengirim pasukan ke Rafah.

Rafah merupakan tempat tinggal bagi ratusan ribu pengungsi yang hidup dalam ketakutan akibat konflik berkepanjangan.

Israel awalnya mengusulkan pertukaran sandera dengan Hamas, dengan Qatar sebagai perantara.

Namun, Netanyahu menolak tawaran Hamas yang menginginkan gencatan senjata selama 135 hari dengan syarat pembebasan sebagian sandera. Netanyahu menganggap tawaran itu tidak masuk akal dan berbahaya bagi Israel.

Netanyahu berkata tentang usulan itu, “Menyerah pada syarat-syarat tidak masuk akal dari Hamas akan menyebabkan pembantaian lain dan akan menimbulkan tragedi besar bagi Israel yang tidak ada yang mau menerimanya."

Perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan kepada publik bahwa pasukannya dapat mencapai tujuan mereka di Gaza, meskipun pertempuran telah berlangsung selama hampir lima bulan.

Ia menolak usulan gencatan senjata dengan Hamas dan mengklaim bahwa perang dapat diselesaikan dalam beberapa bulan. Ia juga menyatakan bahwa kemenangan total sudah dekat.

Sementara itu, menteri luar negeri AS, Antony Blinken, memberikan peringatan kepada Netanyahu agar tidak melakukan tindakan dan ucapan yang dapat memperburuk situasi dan mengurangi dukungan internasional. 

Ia juga meminta Netanyahu untuk memperhatikan warga sipil yang terkena dampak operasi militer Israel di Rafah. Ia menambahkan bahwa korban sipil yang terjadi saat ini sudah terlalu banyak.

Penolakan Netanyahu terhadap tawaran pembebasan sandera yang kesekian kalinya membuat keluarga para sandera semakin marah dan mendesak pemerintah untuk menerima tawaran apapun yang ada.

Sebuah kelompok yang mewakili puluhan keluarga para sandera meminta Netanyahu untuk memikirkan kembali, dengan mengatakan, “Harganya memang berat tapi harga dari pengabaian akan menjadi noda bagi generasi yang akan datang.”

Salah satu mantan tawanan Israel yang dibebaskan dalam pertukaran sandera tahun lalu mengatakan bahwa tujuan untuk membubarkan Hamas membuat perang di Gaza tidak ada artinya.

“Teman-teman saya masih di sana (di Gaza), beberapa dari mereka tidak selamat,” kata Adina Moshe dalam konferensi pers di Tel Aviv pada Rabu malam.

“Semua ini kembali pada keputusan Netanyahu. Ini ada di tangan Anda. Saya takut jika Anda terus mencoba untuk ‘membubarkan Hamas’, tidak akan ada sandera yang tersisa untuk diselamatkan.”

Pada Rabu, 7 Februari 2024 yang lalu, Sekretaris jenderal PBB, António Guterres, memberikan peringatan tentang akibat-akibat yang tak terduga jika Israel melanjutkan serangan ke Rafah.

Ia mengatakan bahwa serangan itu akan memperparah kondisi kemanusiaan yang sudah buruk dan berdampak pada wilayah sekitarnya.

Sementara itu, perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bersikeras untuk memperluas serangan ke Rafah, meskipun pasukannya telah mengalami banyak kerugian dan mundur dari beberapa tempat.

Ia juga tidak menghiraukan tekanan dari dalam maupun luar negeri yang mendesak agar perang di Gaza dihentikan.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #lagi #netanyahu #tolak #gencatan #senjata #kembali #arahkan #tentara #serang #rafah

KOMENTAR