Iran Tegaskan Pengayaan Nuklir Akan Terus Berlanjut, Tolak Syarat 'Menyerah Tanpa Syarat' dari AS
Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, berbicara dalam sebuah pertemuan di markas besar PBB, New York City, 24 Juni 2025. (The Guardian)
14:42
30 Juni 2025

Iran Tegaskan Pengayaan Nuklir Akan Terus Berlanjut, Tolak Syarat 'Menyerah Tanpa Syarat' dari AS

 

 Duta Besar Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Amir-Saeid Iravani, menegaskan bahwa program pengayaan nuklir negaranya tidak akan pernah dihentikan. Dia menekankan bahwa pengayaan tersebut adalah hak sah Iran untuk tujuan damai, sebagaimana dijamin dalam Traktat Non-Proliferasi Nuklir (Treaty on the Non-Proliferation of Nuclear Weapons/NPT).

“Pengayaan nuklir adalah hak kami, hak yang tidak dapat dicabut, dan kami ingin menjalankannya,” ujar Iravani dalam wawancara dengan CBS News, seperti dikutip dari The Guardian, Senin (30/6/2025). Dia menambahkan bahwa Iran terbuka untuk negosiasi, tetapi bukan dalam bentuk tekanan mutlak. “Menyerah tanpa syarat bukanlah negosiasi. Itu adalah pemaksaan kebijakan terhadap kami,” tegasnya.

Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat, yang mendorong Iran kembali ke meja perundingan. Namun, menurut Iravani, kondisi saat ini belum memungkinkan untuk membuka kembali jalur diplomasi. “Setelah agresi ini, belum ada kondisi yang tepat untuk memulai putaran negosiasi baru, dan belum ada permintaan resmi untuk bertemu dengan presiden kami,” ujarnya.

Terkait keberadaan inspektur Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) di Iran, Iravani membantah adanya ancaman terhadap keselamatan Direktur Jenderal IAEA, Rafael Grossi, maupun terhadap tim inspektur. Dia menyebut bahwa mereka saat ini memang berada di Iran, tetapi aktivitas mereka telah ditangguhkan oleh parlemen Iran. “Mereka tidak memiliki akses ke fasilitas kami … penilaian kami adalah bahwa mereka tidak menjalankan tugas mereka,” kata Iravani.

Saat ditekan oleh pewawancara CBS mengenai pernyataan media Iran yang menyerukan penangkapan dan eksekusi terhadap kepala IAEA—sebagaimana dikemukakan oleh Senator AS Marco Rubio—Iravani menyatakan penolakannya terhadap seruan tersebut. “Tidak ada ancaman seperti itu,” ujarnya lugas.

Lebih lanjut, Iravani menanggapi tudingan bahwa Iran menolak tawaran solusi diplomatik. Dia mengulangi bahwa tuntutan Presiden AS sebelumnya, Donald Trump, agar Iran menyerah tanpa syarat adalah bentuk pemaksaan. “Jika mereka siap untuk bernegosiasi, mereka akan menemukan kami juga siap. Tapi jika mereka ingin mendikte, maka tidak mungkin ada negosiasi,” tegasnya lagi.

Secara mengejutkan, Iravani membuka kemungkinan bahwa Iran bersedia mentransfer cadangan uranium yang telah diperkaya hingga tingkat 20 persen dan 60 persen ke negara ketiga sebagai bagian dari kesepakatan dengan Amerika Serikat. Namun, dia menegaskan bahwa alternatif lainnya adalah tetap menyimpannya di Iran di bawah pengawasan IAEA.

Meski demikian, Iravani kembali menekankan bahwa Iran tidak akan mengabaikan haknya untuk melakukan pengayaan di dalam negeri. “Itu bukan sesuatu yang bisa dinegosiasikan,” katanya.

Pernyataan Iravani muncul hanya beberapa hari setelah serangan udara AS terhadap tiga fasilitas Iran, yang memicu perdebatan mengenai efektivitas serangan tersebut. Meski Trump mengklaim bahwa fasilitas nuklir tersebut telah “dihancurkan total,” laporan The Washington Post menyebut bahwa komunikasi yang disadap dari pejabat senior Iran menunjukkan kerusakan tidak separah yang diklaim.

Direktur IAEA, Rafael Grossi, juga menyatakan bahwa Iran masih memiliki kapasitas teknis untuk memulai kembali pengayaan dalam hitungan bulan. “Mereka bisa memutar beberapa kaskade sentrifugal dan memproduksi uranium yang diperkaya dalam waktu singkat,” kata Grossi.

Sementara itu, dalam perkembangan terpisah, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Abdolrahim Mousavi, menyatakan bahwa negaranya meragukan Israel akan mematuhi gencatan senjata. Dia memperingatkan bahwa Iran siap memberikan respons keras jika agresi kembali terjadi. 

“Kami tidak memulai perang, tetapi kami akan membalas dengan segenap kekuatan terhadap pihak yang menyerang,” ujarnya kepada Menteri Pertahanan Arab Saudi, sebagaimana dikutip oleh kantor berita Anadolu.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #iran #tegaskan #pengayaan #nuklir #akan #terus #berlanjut #tolak #syarat #menyerah #tanpa #syarat #dari

KOMENTAR