Motaz Azaiza: Jurnalis Foto yang Merasa Bersalah karena Bisa Hidup Nyaman Setelah Meninggalkan Gaza
Motaz Azaiza saat diwawancarai Al Jazeera. (Sumber Foto: (TikTok/@aljazeeraenglish))
21:15
1 Februari 2024

Motaz Azaiza: Jurnalis Foto yang Merasa Bersalah karena Bisa Hidup Nyaman Setelah Meninggalkan Gaza

 

 

 

 Motaz Azaiza adalah seorang jurnalis foto asal Gaza yang menjadi saksi mata dan pelapor dari perang Israel terhadap Jalur Gaza selama 107 hari. 

Melalui media sosial, ia membagikan foto-foto dan video yang menunjukkan dampak dari serangan udara, roket, dan bom Israel terhadap warga sipil Palestina.

Motaz Azaiza baru-baru ini meninggalkan Gaza dan tiba di Qatar, tempat ia diwawancarai oleh program The Stream di Al Jazeera pada Selasa, 30 Januari 2024. 

Dalam wawancara tersebut, ia mengungkapkan perasaan dan pengalaman yang dialaminya selama berada di Gaza, termasuk kehilangan teman-temannya akibat bom Israel, dilansir dari Al Jazeera, Kamis (1/2).

Motaz Azaiza mengatakan bahwa ia merasa bersalah karena meninggalkan Gaza, sementara begitu banyak rakyat di Gaza masih hidup dalam ketakutan dan penderitaan. 

Ia juga mengatakan bahwa ia berharap dapat kembali ke Gaza jika mendapat kesempatan, dia terus berharap untuk kemerdekaan dan kedamaian rakyat Palestina.

Reporter di acara tersebut bertanya lada Motaz, “Bagaimana dengan mimpi-mimpimu? Mimpi-mimpimu sebelum perang ini terjadi? Apakah mereka masih sama?” 

“Saya sudah tidak peduli lagi dengan mimpi saya. Karena semua yang saya lihat di Gaza. Dulu sebelum semua ini terjadi, bahkan mendapatkan kamera baru adalah sebuah mimpi, begitupun bepergian ke tempat lain,” ucap Motaz Azaiza.

Melalui wawancara tersebut ia menuturkan, “Sekarang saya tidak peduli lagi. Bagaimana saya bisa hidup normal setelah melihat semua ini, dan kehilangan semua ini. Bagaimana saya bisa menikmati hidup ini setelah kehilangan teman-teman saya yang sangat saya sayangi. Semua di Gaza hancur. Saya kehilangan banyak orang. Saya selalu merasa bersalah.”

“Saya merasa bersalah karena sekarang saya bisa minum air bersih, duduk di sofa yang nyaman, tidak ada drone di atas kepala saya yang ingin membunuh saya, tidak melihat potongan-potongan tubuh manusia setelah serangan udara Israel, tidak melihat kehancuran,” lanjutnya.

“Saya merasa bersalah karena bisa hidup seperti ini. Saya ingin semua rakyat di Gaza bisa hidup seperti ini. Jadi pikiran saya akan selalu ada di sana sampai Gaza bangkit kembali,” pungkas Motaz.

Motaz Azaiza mendapatkan banyak dukungan dan penghargaan dari masyarakat internasional atas keberaniannya yang menginspirasi. Ia bahkan dinobatkan sebagai Man of the Year 2023 oleh majalah GQ Middle East. 

Namun, ia juga mendapatkan kritik dan ejekan dari sebagian orang, termasuk aktris asal Amerika Debra Messing, yang mengejeknya karena meninggalkan Gaza.

Motaz Azaiza menanggapi kritik tersebut dengan tenang dan bijak. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah menginginkan perang, dan bahwa ia hanya ingin hidup dengan damai dan bebas. Ia juga mengatakan bahwa ia akan terus berjuang untuk hak-hak rakyat Palestina melalui kamera dan media sosialnya.

Motaz Azaiza adalah salah satu contoh dari jurnalis-jurnalis Palestina yang berani dan profesional dalam melaporkan situasi di Gaza. Mereka adalah mata dan telinga dunia, yang memberikan informasi dan kesaksian yang penting dan berharga bagi sejarah dan kemanusiaan.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #motaz #azaiza #jurnalis #foto #yang #merasa #bersalah #karena #bisa #hidup #nyaman #setelah #meninggalkan #gaza

KOMENTAR