



Ekuador Siaga Tinggi Usai Muncul Dugaan Rencana Pembunuhan Presiden Daniel Noboa
- Pemerintah Ekuador menetapkan status siaga tinggi pada Sabtu (19/4/2025), setelah laporan intelijen mengindikasikan adanya rencana pembunuhan terhadap presiden terpilih Daniel Noboa.
Langkah tersebut diambil hanya beberapa hari setelah Noboa diumumkan sebagai pemenang pemilu putaran kedua yang digelar pada 13 April 2025. Ia berhasil mengalahkan kandidat dari sayap kiri, Luisa Gonzalez.
Namun, Gonzalez menolak hasil pemilu dan menuduh adanya "kecurangan pemilu yang mengerikan". Ia juga berencana mengajukan permintaan penghitungan ulang suara.
Dugaan ancaman dari luar negeri
Ketegangan meningkat ketika dokumen intelijen militer bocor dan tersebar di media sosial. Laporan itu menyebutkan bahwa kelompok bersenjata telah masuk ke wilayah Ekuador dari Meksiko dan sejumlah negara lain, dengan tujuan melakukan serangan teroris terhadap Noboa.
“Kami mengecam keras dan menolak segala niat terhadap kehidupan presiden Republik, otoritas negara atau pejabat publik,” bunyi pernyataan resmi Kementerian Pemerintah Ekuador, seperti dikutip kantor berita AFP.
Pemerintah menuding bahwa kelompok kriminal yang beroperasi di dalam negeri bekerja sama dengan pihak-pihak dari sektor politik yang kalah dalam pemilu. Meski demikian, tidak ada nama individu atau kelompok yang disebut secara spesifik dalam pernyataan tersebut.
Sejauh ini, Dewan Pemilihan Ekuador serta pengamat internasional menyatakan, tidak menemukan bukti kecurangan dalam proses pemilu.
Namun, dua negara tetangga, Meksiko dan Kolombia, belum memberikan pengakuan resmi atas kemenangan Noboa. Bahkan, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum secara terbuka menyatakan dukungannya kepada Gonzalez.
Ketegangan diplomatik antara Ekuador dan Meksiko telah berlangsung sejak tahun lalu. Hubungan kedua negara memburuk setelah aparat keamanan Ekuador menyerbu Kedutaan Besar Meksiko di Quito demi menangkap mantan wakil presiden Ekuador yang tengah mencari suaka politik di sana.
Daniel Noboa dijadwalkan akan kembali dilantik sebagai Presiden Ekuador pada 24 Mei 2025. Ia diperkirakan menghadapi tantangan besar dalam upaya menstabilkan negara yang saat ini tengah dilanda kekerasan ekstrem.
Dalam beberapa bulan pertama tahun ini, Ekuador mencatatkan rata-rata satu korban jiwa setiap jam akibat konflik antarkartel narkoba yang berebut jalur penyelundupan.
Tag: #ekuador #siaga #tinggi #usai #muncul #dugaan #rencana #pembunuhan #presiden #daniel #noboa