



Uni Eropa Tunda Tarif Balasan untuk AS Selama 90 Hari: Jalan Menuju Negosiasi Terbuka
- Uni Eropa memutuskan untuk menunda penerapan tarif balasan terhadap Amerika Serikat (AS) selama 90 hari. Dilansir dari The Guardian pada Kamis (10/4), keputusan ini diambil demi membuka ruang bagi negosiasi dengan pemerintahan Presiden Donald Trump.
Langkah itu muncul setelah Trump mengumumkan pemotongan tarif untuk negara-negara yang tidak membalas gelombang pertama tarifnya. Tarif ini dipangkas menjadi 10%, memberikan sinyal kemungkinan adanya kompromi.
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menyatakan komitmennya terhadap jalur diplomasi. Ia menegaskan bahwa Uni Eropa ingin memberi kesempatan bagi proses negosiasi.
"Kami mencatat pengumuman dari Presiden Trump. Kami ingin memberi kesempatan pada negosiasi," tulisnya dalam akun X-nya, @vonderleyen .
Meski begitu, von der Leyen menegaskan bahwa Uni Eropa belum sepenuhnya mundur dari langkah tarif balasan.
"Sambil merampungkan adopsi langkah-langkah balasan UE yang mendapat dukungan kuat dari negara anggota, kami akan menundanya selama 90 hari," tambahnya.
Jika negosiasi gagal mencapai hasil yang memuaskan, maka tarif balasan dari pihak Uni Eropa akan segera diberlakukan. Von der Leyen memperingatkan bahwa persiapan untuk tindakan lanjutan masih terus berjalan.
"Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, semua opsi tetap terbuka," tegasnya, menandakan bahwa Uni Eropa tidak akan ragu bertindak jika perlu. Ancaman ini menunjukkan posisi tegas Eropa dalam menghadapi tekanan tarif dari AS.
Sebelumnya, Komisi Eropa telah menyepakati daftar barang AS senilai €21 miliar yang akan dikenai tarif balasan. Daftar itu mencakup berbagai produk, mulai dari almond hingga kapal pesiar mewah.
Langkah ini merupakan respon langsung terhadap kebijakan proteksionis yang ditempuh Trump. Presiden AS itu memang dikenal kerap menggunakan tarif sebagai alat negosiasi dagang.
Jakub Krupa, penulis blog dari Eropa, menyoroti momen menarik saat Trump diberitahu soal rencana balasan Uni Eropa.
"Saat diberi tahu oleh seorang jurnalis, Trump tertawa dan menyebutnya sebagai 'waktu yang buruk'," tulisnya.
Menteri Perdagangan Amerika Serikat, Howard Lutnick, segera menimpali bahwa Eropa hanya 'mengancam' dan memilih tanggal pelaksanaan yang lebih lambat. Hal ini memperlihatkan bahwa AS juga tak ingin memicu eskalasi terlalu cepat. Namun, pernyataan Trump setelahnya cukup mengisyaratkan optimisme.
"Ekspektasi kami adalah bahwa pelaksanaannya akan lebih lambat lagi," kata Trump.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa ada harapan di pihak AS agar proses negosiasi benar-benar bisa meredam ketegangan dagang. Trump sendiri mengakhiri komentarnya dengan nada lega.
"Aku senang mereka menahan diri," ucapnya singkat, menandakan adanya peluang untuk meredakan konflik.
Kini, dengan waktu 90 hari yang tersedia, dunia akan menyaksikan apakah dua kekuatan ekonomi besar ini mampu mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Tarik ulur diplomasi antara Washington dan Brussel pun kembali menjadi sorotan global.
Tag: #eropa #tunda #tarif #balasan #untuk #selama #hari #jalan #menuju #negosiasi #terbuka