Israel Rencanakan Bangun Pos-Pos Militer di Gaza, Netanyahu Tak Berniat Lepaskan Kekuasaan di Palestina
Israel masih belum berniat melepaskan kekuasaan dan kontrol mereka atas wilayah Palestina.
Hal ini telah dinyatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu saat menolak usulan yang telah digagas oleh negara-negara Arab dalam pertemuan Forum Ekonomi Global di Davos, Swiss.
Dilansir dari MEMO (26/1), Angkatan Bersenjata Israel berencana untuk mendirikan pos-pos militer permanen di Jalur Gaza.
Rencana pembangunan pos-pos militer Israel tersebut merupakan pengungkapan terbaru mengenai potensi masa depan pasca perang bagi wilayah Palestina yang sedang terkepung tersebut.
Menurut laporan outlet berita yang berbasis di London, Middle East Eye, seorang perwira militer Israel yang tidak disebutkan namanya memberitahukan bahwa tentara Israel telah menerima perintah untuk menentukan lokasi stasiun militer permanen di Gaza.
Dia menambahkan, “sampai saat ini, perintah untuk membangun fasilitas militer dilaporkan diberikan secara lisan dan bukan secara resmi atau di atas kertas, karena kementerian pertahanan dan tentara secara informal menugaskan sejumlah kecil perwira untuk tujuan tersebut."
Selama tiga setengah bulan terakhir pemboman dan invasi Israel ke Gaza, Tel Aviv dan otoritas penjajah telah berupaya merumuskan masa depan dan pemerintahan Jalur Gaza sebagai skenario pasca perang mereka.
Terdapat beragam hasil yang potensial dan kontradiktif yang terungkap sejak saat itu, termasuk pelantikan otoritas Arab atau Palestina yang patuh melalui Otoritas Palestina (PA) atau kekuatan gabungan dari negara-negara Arab di sekitarnya, melakukan eksodus seluruh warga Palestina dari Gaza ke Mesir atau Gurun Sinai atau zona penyangga atau bahkan mungkin pembuatan pulau terapung di lepas pantai Gaza untuk penduduk Palestina.
Petugas militer tersebut menjelaskan bahwa, apapun hasil yang diputuskan, Netanyahu dan kabinet perang sayap kanannya tidak berencana untuk menarik diri dari Gaza.
Pengungkapan terbaru mengenai pendirian pos-pos militer di Jalur Gaza ini memiliki kemiripan dengan situasi di Tepi Barat, di sana penjajah Israel memberlakukan pos-pos pemeriksaan dan pembatasan bagi warga Palestina sembari memberikan kebebasan kepada tentara dan pemukim ilegal Yahudi.
Namun, menurut perwira Israel tersebut, situasi di Jalur Gaza yang diduduki di masa depan bisa lebih buruk dari kondisi di Tepi Barat.
Perwira militer itu berkata, “Model ini adalah versi Tepi Barat yang lebih di-militerisasi, Saya pernah bertugas di Tepi Barat. Gaza tidak akan seperti itu, akan ada lebih banyak stasiun militer dan lebih banyak tentara."
***
Tag: #israel #rencanakan #bangun #militer #gaza #netanyahu #berniat #lepaskan #kekuasaan #palestina