



Pertama Kalinya Israel Kerahkan Tank, Warga Palestina Takut Tepi Barat jadi Gaza Kedua
Pasukan Israel telah mengerahkan buldoser, kendaraan lapis baja, pesawat tak berawak, helikopter, dan bahkan untuk pertama kalinya mereka mengirim tank tempur berat di Tepi Barat.
Israel melancarkan operasi tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka bermaksud untuk menghadapi kelompok militan, termasuk Hamas dan Jihad Islam, yang telah tertanam kuat di kamp-kamp pengungsian selama beberapa dekade.
Namun seiring berjalannya waktu, warga Palestina mengatakan bahwa niat sebenarnya Israel adalah pemindahan penduduk secara besar-besaran dan permanen.
"Israel ingin menghapus kamp-kamp dan memori kamp-kamp tersebut, secara moral dan finansial, mereka ingin menghapus nama pengungsi dari memori rakyat," kata Hassan al-Katib, dikutip dari Reuters.
Israel telah berkampanye untuk melemahkan UNWRA, badan bantuan utama Palestina, dengan melarangnya dari bekas kantor pusatnya di Yerusalem Timur dan memerintahkannya untuk menghentikan operasi di Jenin.
"Kami tidak tahu apa tujuan negara Israel. Kami tahu ada banyak pengungsian di luar kamp," kata juru bicara UNRWA, Juliette Touma.
Dalam operasi militer kali ini, Israel berfokus pada area kamp Jenin dan Nur Shams.
Kamp-kamp tersebut telah menjadi sasaran terus-menerus bagi Israel yang mengatakan bahwa masalah pengungsi telah menghambat penyelesaian konflik yang telah berlangsung puluhan tahun.
Namun, Israel selalu menahan diri untuk tidak membersihkannya secara permanen.
Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar membantah bahwa operasi di Tepi Barat memiliki tujuan yang lebih luas daripada memerangi kelompok militan.
"Itu adalah operasi militer yang dilakukan di sana terhadap teroris, dan tidak ada tujuan lain selain itu," kata Gideon Saar.
Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, mengatakan operasi di Tepi Barat utara tampaknya mengulangi taktik yang digunakan di Gaza.
Pasukan Israel, lanjut Rudeineh, secara sistematis menggusur ribuan warga Palestina saat mereka bergerak melalui daerah kantong itu.
"Kami menuntut agar pemerintah AS memaksa negara pendudukan untuk segera menghentikan agresi yang dilancarkannya terhadap kota-kota di Tepi Barat," katanya.
Israel Tangkap 365 Warga Sejak Januari 2025
Sejak 21 Januari 2025, militer Israel telah menangkap 365 warga Palestina dari Provinsi Jenin dan Tulkarem.
Kelompok Masyarakat Tahanan Palestina mengatakan bahwa Israel terus meningkatkan operasi penangkapan dan investigasi di tempat.
"Khususnya di provinsi Jenin dan kamp pengungsi, serta di Tulkarem dan kamp-kampnya, sejak dimulainya agresi saat ini," kata kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Anadolu Agency.
Kelompok tersebut menggambarkan operasi Israel sebagai “perpanjangan dari kebijakan penangkapan sistematis, yang telah meningkat intensitasnya sejak perang genosida”.
Pernyataan tersebut mencatat bahwa operasi penangkapan yang sedang berlangsung dan meningkat disertai dengan "eksekusi cepat, penembakan langsung atau ancaman penembakan, serta pemukulan parah dan investigasi di tempat yang memengaruhi ratusan orang".
Sementara itu, militer Israel telah menangkap warga Palestina sebagai sandera dengan mengepung rumah-rumah dengan barak militer.
Militer menargetkan rumah-rumah lain untuk dihancurkan, dinamit, dan dibakar, selain penghancuran infrastruktur yang disengaja, menurut masyarakat.
Dikatakan juga bahwa Israel telah menangkap hampir 14.500 warga negara dari Tepi Barat sejak 7 Oktober 2023.
Tentara Israel telah melancarkan operasi militer di Tepi Barat utara sejak 21 Januari 2025, menewaskan sedikitnya 61 warga Palestina dan membuat ribuan orang mengungsi. (*)
Tag: #pertama #kalinya #israel #kerahkan #tank #warga #palestina #takut #tepi #barat #jadi #gaza #kedua