Qatar Kaget Disebut Netanyahu sebagai Mediator Bermasalah, Tuduh PM Israel Halangi Proses Mediasi
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Netanyahu menyebut Qatar sebagai mediator bermasalah dalam percakapannya dengan keluarga sandera. 
13:40
25 Januari 2024

Qatar Kaget Disebut Netanyahu sebagai Mediator Bermasalah, Tuduh PM Israel Halangi Proses Mediasi

- Qatar mengaku terkejut karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut Qatar sebagai “mediator bermasalah” dalam percakapan yang dilakukan dengan keluarga para sandera di Gaza.

Qatar merupakan mediator utama yang juga memiliki hubungan mendalam dengan kelompok militan Hamas.

Qatar juga menampung beberapa pemimpin Hamas yang diasingkan.

“Kami terkejut dengan dugaan pernyataan yang diatribusikan kepada Perdana Menteri Israel dalam berbagai laporan media tentang peran mediasi Qatar,” ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari, Rabu (24/1/2024), dilansir The Jerusalem Post.

“Pernyataan ini, jika divalidasi, tidak bertanggung jawab dan merusak upaya menyelamatkan nyawa tak berdosa, namun hal ini tidak mengejutkan,” lanjutnya.

Majed Al-Ansari kemudian menuduh Netanyahu ingin merusak mediasi.

“Jika pernyataan yang dilaporkan itu benar, PM Israel hanya akan menghalangi dan melemahkan proses mediasi karena alasan yang tampaknya menguntungkan karier politiknya dibandingkan memprioritaskan penyelamatan nyawa tak berdosa, termasuk sandera Israel,” ungkapnya.

“Daripada memikirkan hubungan strategis Qatar dengan Amerika Serikat, kami berharap Netanyahu memutuskan untuk bertindak dengan itikad baik dan berkonsentrasi pada pembebasan para sandera," jelas Ansari.

Pernyataan Netanyahu

Pada Selasa (23/1/2024), pernyataan Benjamin Netanyahu yang bocor disiarkan di televisi Israel Channel 12.

Netanyahu mengatakan kepada keluarga sandera bahwa ia sengaja tidak berterima kasih kepada Qatar atas upaya mediasinya.

Sebab, menurut Netanyahu, hal itu dapat memberikan tekanan lebih besar pada Hamas.

“Qatar menurut saya tidak ada bedanya, pada intinya, dengan PBB."

"Pada intinya, tidak ada bedanya dengan Palang Merah, dan dalam beberapa hal bahkan lebih bermasalah,” kata Netanyahu, seperti diberitakan AP News.

Netanyahu juga mengatakan dalam audio yang bocor bahwa dia telah menyatakan kemarahannya terhadap Amerika Serikat (AS), karena memperbarui pangkalan militer di negara Teluk tersebut.

Dia mengatakan kepada AS untuk menekan Qatar agar menekan Hamas.

Sebagai informasi, Qatar membantu mengamankan gencatan senjata selama seminggu pada November 2023 lalu yang membebaskan lebih dari 100 sandera.

Qatar juga terlibat dalam upaya menengahi kesepakatan baru untuk memulangkan sekitar 130 sandera.

Sementara, pertengkaran publik terjadi ketika perundingan sensitif sedang berlangsung dalam upaya untuk mencapai kesepakatan potensial yang mungkin bisa memberikan kelonggaran dalam perang di Gaza itu.

Pertempuran tersebut telah menewaskan lebih dari 25.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.

Gambar yang diambil dari Rafah pada 23 Januari 2024 menunjukkan asap mengepul di atas Khan Yunis di Jalur Gaza selatan selama pemboman Israel, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. Gambar yang diambil dari Rafah pada 23 Januari 2024 menunjukkan asap mengepul di atas Khan Yunis di Jalur Gaza selatan selama pemboman Israel, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (AFP)

Serangan Israel menyebabkan sekitar 85 persen dari 2,3 juta penduduk wilayah Gaza mengungsi dan memicu bencana kemanusiaan yang telah menyebarkan kelaparan, kekurangan gizi, dan penyakit di seluruh wilayah kantong pesisir yang dilanda konflik tersebut.

Ketika diplomasi berlanjut, pertempuran sengit masih terjadi, terutama di Gaza selatan.

Sejak gencatan senjata terakhir berakhir pada akhir November 2023, pertempuran semakin intensif.

Kota terbesar kedua, Khan Younis, telah menjadi fokus perang terkini.

Badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, mengatakan setidaknya sembilan orang tewas ketika tank menghantam pusat pelatihan PBB di kota tempat 800 orang berlindung.

Ribuan orang mengungsi ke selatan pada hari Selasa dari Khan Younis menuju Kota Rafah.

PBB mengatakan, sekitar 1,5 juta orang atau sekitar dua pertiga penduduk Gaza, memadati tempat penampungan dan tenda-tenda di dalam dan sekitar Rafah, yang berada di perbatasan dengan Mesir.

Bahkan di sana, warga Palestina hanya mendapatkan sedikit keamanan, karena Israel secara teratur melakukan serangan di dalam dan sekitar kota tersebut.

Setidaknya lima orang tewas ketika serangan menghantam sebuah masjid pada hari Rabu di Rafah, menurut wartawan Associated Press yang melihat jenazah di rumah sakit terdekat.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Editor: Febri Prasetyo

Tag:  #qatar #kaget #disebut #netanyahu #sebagai #mediator #bermasalah #tuduh #israel #halangi #proses #mediasi

KOMENTAR