



Kontroversi Jasad Shiri Bibas: Hamas Sebut Korban Serangan IDF, Israel Bantah Identitas
Keempat jenazah sandera tersebut juga telah diterima Komite Palang Merah Internasional (ICRC) saat di Pemakaman Syuhada di daerah Bani Suhaila, Khan Yunis, di Gaza selatan.
Setelah menandatangani dokumen dengan perwakilan perlawanan, ICRC menerima empat peti mati, yang masing-masing berisi foto dan nama tahanan Israel, tanggal kematian hingga penyebab tewas.
ICRC kemudian menyerahkan keempat jenazah ini kepada Israel.
Dalam proses penyerahan jenazah sandera, terdapat sebuah spanduk yang dikibarkan.
Spanduk tersebut bertuliskan “Kembalinya perang = kembalinya tahanan dalam peti mati,” merujuk pada nasib yang menanti tahanan Israel di Gaza jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memutuskan untuk kembali berperang, dikutip dari Palestine Chronicle.
Sesampainya di Israel, keempat jenazah ini langsung diperiksa dan diidentifikasi oleh ahli forensik di Pusat Kedokteran Forensik Nasional.
Tetapi setelah keempat jenazah diidentifikasi, militer Israel mengklaim bahwa salah satu jenazah yang diserahkan Hamas bukan milik sandera yang ditawan di Gaza.
"Dua mayat diidentifikasi sebagai bayi Kfir Bibas dan adiknya yang berusia empat tahun Ariel, sementara mayat ketiga yang diduga ibu mereka, Shiri, ditemukan tidak cocok dengan sandera mana pun dan masih belum teridentifikasi," klaim militer Israel, dikutip dari Al-Arabiya.
Kemudian Israel menuduh Hamas melanggar perjanjian gencatan senjata yang sudah rapuh.
"Ini adalah pelanggaran serius oleh Hamas, yang berdasarkan perjanjian seharusnya mengembalikan empat sandera yang telah meninggal," kata militer Israel, sembari menuntut pengembalian jasad Shiri dan sandera lainnya.
Namun hingga saat ini Hamas belum mengomentari tuduhan Israel ini.
Hamas Sebut Keempat Jenazah Sandera adalah Korban Serangan IDF
Sebelum tuduhan Israel, seorang komandan Palestina mengatakan bahwa keluarga Bibas telah mendapatkan perlindungan, tetapi mereka tewas akibat serangan udara Israel.
"Kelompok perlawanan Palestina telah memberikan tempat berlindung yang aman kepada sandera Israel Shiri Bibas dan anak-anaknya serta memperlakukan mereka secara manusiawi, tetapi tentara mereka membunuh mereka," ujar komandan Palestina, dikutip dari Middle East Monitor.
Hamas menyatakan bahwa keempat tawanan tersebut tewas dalam serangan udara Israel yang membabi buta selama perang di Gaza.
Menurut seorang komandan Brigade Mujahidin, sayap militer Gerakan Mujahidin, Shiri Bibas adalah mantan personel Komando Selatan tentara Israel yang bekerja di Unit 8200, divisi intelijen elektronik elite Israel.
Komandan tersebut kemudian menjelaskan kenapa anak-anak Shiri berada bersamanya.
Menurut komandan Brigade Mujahidin, anak-anak Shiri ini ikut bersamanya agar terhindar lebih aman.
“Setelah penangkapannya, kami menitipkan anak-anak Shiri kepadanya karena rasa iba, menyediakan tempat berlindung yang aman dan nyaman bagi mereka, dan memperlakukan mereka secara manusiawi sebagaimana yang diamanatkan agama Islam,” katanya.
Namun, menurut Hamas, serangan udara Israel mengakibatkan tewasnya sandera tersebut.
“Namun karena pemboman yang membabi buta dan brutal oleh tentara Israel, mereka terbunuh bersama para penculiknya,” tambahnya.
Sementara itu, Yarden Bibas yang merupakan ayah dari kedua jenazah sandera laki-laki ini telah dipulangkan ke Israel pada pertukaran sandera bulan ini.
Sementara itu, pertukaran sandera Israel-Hamas akan memasuki tahap ketujuh pada hari Sabtu (22/2/2025).
Pemimpin Hamas, Khalil Al-Hayya mengatakan bahwa Hamas akan membebaskan 6 tawanan Israel.
"Telah disepakati untuk membebaskan enam tawanan Israel yang masih hidup pada hari Sabtu berdasarkan tahap pertama kesepakatan Gaza," kata Khalil Al-Hayya.
Dari keenam tawanan Israel yang dibebaskan, 2 di antaranya adalah Hisham al-Sayed dan Avera Mengistu.
Pembebasan pada minggu ini akan menambah jumlah sandera Israel yang dibebaskan oleh Hamas di bawah fase pertama kesepakatan Gaza menjadi 33 tawanan, termasuk 25 orang hidup dan delapan jenazah.
Sementara Israel telah membebaskan sebanyak 1.125 tahanan Palestina.
Minggu ini, Israel akan membebaskan 502 tahanan tambahan.
(Tribunnews.com/Farrah)
Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel
Tag: #kontroversi #jasad #shiri #bibas #hamas #sebut #korban #serangan #israel #bantah #identitas