Mitos Saktinya IDF Runtuh, Hamas: Mesir Bakal Melawan, Tak Ada Happy Ending Buat Israel di Gaza
Sergapan Brigade Al-Qassam yang videonya dirilis ke publik tersebut menewaskan sedikitnya 21 tentara Israel, pada Senin (22/1/2024).
“Tidak ada cakrawala bagi [agresi Israel]” dan tidak ada kemungkinan “akhir yang bahagia” bagi Israel, kata Hamdan kepada AL-Mayadeen, Selasa (23/1/2024).
Insiden yang disebut pihak Israel sebagai hari paling kelam dalam Perang Gaza tersebut, kata Hamdan, juga meruntuhkan mitos yang menyebut kalau tentara IDF adalah pasukan tangguh dan terlatih hingga begitu 'sakti' dalam berperang.
“Mitos (tentang ketangguhan keamanan Israel) telah runtuh. Tentara pendudukan tidak mampu melindungi dirinya sendiri,” kata dia.
Dia juga menyentil pihak Amerika Serikat (AS), sekutu abadi Israel yang juga sponsor Perang Gaza dengan menyediakan amunisi bagi Tel Aviv dalam Perang Gaza, dengan mewanti-wanti kalau pertempuran akan meluas lintas-teritorial.
“AS harus secara serius mempertimbangkan bahwa lingkaran perlawanan akan meluas dan mungkin ada pihak-pihak yang tidak dipertimbangkan oleh AS yang mungkin terpaksa terlibat dalam konfrontasi ini.”
Seperti diketahui, setidaknya 24 tentara Israel tewas di Jalur Gaza pada 22 Januari 2023, di mana sebagian besar korban tewas jatuh setelah serangan RPG oleh perlawanan Palestina dilaporkan menyebabkan dua bangunan runtuh di Al-Maghazi, Gaza tengah.
RPG tersebut dilaporkan memicu ranjau yang digunakan tentara Israel untuk mengebom dua bangunan yang akan dibongkar.
Tel Aviv menyebut insiden tersebut sebagai “yang paling mematikan” sejak perang darat di Gaza dimulai.
Tentara Israel dikerahkan di samping pengangkut personel lapis baja mereka saat mereka menunggu perintah untuk mundur pada 11 September 2005 dari reruntuhan pos terdepan Aluf di Koridor Philadelphia di perbatasan Mesir di Jalur Gaza selatan. (DAVID SILVERMAN / POOL / AFP)Prediksi Mesir Akan Melawan Israel
Selama percakapannya dengan Al-Mayadeen, Hamdan berbicara tentang rencana berisiko Israel untuk merebut sebagian perbatasan Gaza-Mesir.
Dia memprediksi, Mesir akan melawan manuver militer Israel tersebut dan akan memicu ketegangan bahkan pertempuran karena menyangkut batas teritorial dan keamanan negara.
"Saya tidak berpikir Mesir akan menerima pendudukan sebagian wilayahnya jika Israel menguasai poros Philadelphi."
The Wall Street Journal (WSJ) melaporkan awal bulan ini kalau para pejabat Israel dilaporkan merencanakan operasi militer untuk mengambil kendali sisi Gaza di perbatasan Mesir, sebidang tanah yang dikenal sebagai Poros Salah al-Din atau Koridor Philadelphi.
Menurut pejabat saat ini dan mantan pejabat Israel dan Mesir yang berbicara dengan WSJ, operasi tersebut akan memungkinkan Israel untuk mengambil kendali atas Penyeberangan Perbatasan Rafah, yang telah lama menjadi satu-satunya rute warga Palestina ke dunia luar di tengah blokade dan pendudukan Israel selama beberapa dekade.
Hamdan menegaskan, kelompok perlawanan “tidak akan diusir dari tanah airnya.”
Tolak Jeda Perang Kalau Tak Ada Penghentian Total Pertempuran
Komentar pemimpin Hamas tersebut muncul satu hari sebelum Reuters melaporkan bahwa kemajuan telah dicapai dalam inisiatif gencatan senjata baru yang dimediasi Qatar-Mesir-AS.
Inisiatif ini bertujuan untuk mengamankan “gencatan senjata selama 30 hari di Gaza ketika sandera Israel dan tahanan Palestina akan dibebaskan.”
Namun, Hamas mengatakan bahwa tidak ada perjanjian yang tidak mencakup diakhirinya perang yang akan diterima.
Seorang juru bicara Israel menegaskan pada Selasa kalau Tel Aviv tidak akan menerima gencatan senjata yang membuat Hamas berkuasa dan para tahanan tidak dibebaskan.
Bentrokan sengit terus terjadi di Gaza utara, tengah, dan selatan. Di kota selatan Khan Yunis, jet Israel telah meningkatkan kampanye pengeboman karpet mereka.
Lebih dari 200 warga Palestina telah terbunuh di Gaza dalam 24 jam terakhir, menurut otoritas kesehatan di wilayah tersebut, dengan jumlah korban tewas melonjak melewati 25.000 sejak 7 Oktober.
(oln/*/TC)
Tag: #mitos #saktinya #runtuh #hamas #mesir #bakal #melawan #happy #ending #buat #israel #gaza