Warga Israel Diminta Berpuasa 500 Menit, Peringati 500 Hari Penahanan Sandera di Gaza
AKSI MASSA - Keluarga sandera Israel turun ke Jalan Azza di Yerusalem, Israel, untuk memperingati 500 hari para sandera ditawan Hamas di Gaza. Warga Israel diminta berpuasa 500 menit untuk memperingatinya. 
15:30
17 Februari 2025

Warga Israel Diminta Berpuasa 500 Menit, Peringati 500 Hari Penahanan Sandera di Gaza

– Para keluarga sandera Israel yang ditawan Hamas meminta warga Israel untuk berpuasa selama 500 menit.

Puasa itu ditujukan untuk memperingati 500 hari penawanan para sandera di Jalur Gaza.

Keluarga sandera yang tergabung dalam Forum Keluarga Sandera dan Orang Hilang menggelar peringatan itu Jalan Azza, Yerusalem, hari Senin, (17/2/2025).

Mereka nantinya akan berjalan hingga ke gedung Knesset atau parlemen Israel.

“Kami akan berpuasa selama 500 menit demi para sandera,” kata Levi Ben-Baruch, paman sandera bernama Edan Alexander, dikutip dari The Times of Israel.

“Mereka (sandera) sudah berpuasa selama 500 hari,” katanya. Dia juga meminta warga Israel untuk berpuasa bersama dengan keluarga sandera.

“Kami ingin tahu kapan mereka akan kembali.”

Keponakan Ben-Baruch, Alexander, tidak masuk dalam daftar 33 sandera yang dipulangkan Hamas pada fase pertama gencatan senjata.

Maccabit Meyer yang menjadi bibi sandera bernama Ziv Berman dan Gali Berman turut buka suara. Dia mengatakan hari ke-500 tidaklah berbeda dengan hari-hari lainnya.

“Saya ingin Ziv dan Gali dipeluk oleh ibu mereka, Talia,” kata Meyer. Dia meminta warga Israel untuk ikut serta dalam peringatan itu.

SANDERA ISRAEL DIBEBASKAN - Foto ini diambil pada Senin (17/2/2025) dari publikasi resmi Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) pada Sabtu (15/2/2025), memperlihatkan sandera berkewarganegaraan Israel-Rusia, Alexander Sasha Troufanov, berbicara di panggung saat ia dibebaskan selama pertukaran tahanan gelombang ke-6 pada Sabtu (15/2/2025) sebagai bagian dari implementasi perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas di Jalur Gaza, dengan imbalan 369 tahanan Palestina. Tiga sandera Israel; Sagui Dekel Chen, Sasha Troufanov dan Iair Horn, dibebaskan. SANDERA ISRAEL DIBEBASKAN - Foto ini diambil pada Senin (17/2/2025) dari publikasi resmi Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) pada Sabtu (15/2/2025), memperlihatkan sandera berkewarganegaraan Israel-Rusia, Alexander Sasha Troufanov, berbicara di panggung saat ia dibebaskan selama pertukaran tahanan gelombang ke-6 pada Sabtu (15/2/2025) sebagai bagian dari implementasi perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas di Jalur Gaza, dengan imbalan 369 tahanan Palestina. Tiga sandera Israel; Sagui Dekel Chen, Sasha Troufanov dan Iair Horn, dibebaskan. (Telegram Brigade Al-Qassam)

251 sandera dibawa ke Gaza

Kantor berita Associated Press menyebut ada 251 warga Israel yang dibawa ke Gaza saat serangan Hamas ke Israel tanggal 7 Oktober 2023.

Saat ini diduga masih ada 73 sandera yang disandera oleh kelompok perlawanan Palestina di Gaza.

Jumlah sandera yang diduga meninggal ada 36 orang (termasuk satu sandera yang dibawa sebelum serangan).

Sementara itu, jumlah warga Israel tewas saat serangan Hamas mencapai sekitar 1.200 orang.

Di sisi lain, warga Palestina di Gaza yang tewas karena serangan Israel selama 1,5 tahun ini sudah mencapai 48.200 orang.

Warga Palestina yang terluka mencapai lebih dari 111.600 orang, sedangkan tentara Israel yang tewas di Gaza mencapai 846 personel.

Angka-angka di atas didapatkan dari sumber pemerintah Israel, Kementerian Kesehatan Gaza, dan badan PBB.

Gencatan menuju tahap kedua

Jika tidak ada halangan, gencatan senjata akan memasuki tahap kedua pada tanggal 1 Maret nanti.

Hingga saat ini belum diketahui akan seperti apa tahap kedua berlangsung. Pada tahap itu tentara Israel akan dibebaskan, tetapi rinciannya belum dirundingkan.

Dikutip dari Al Jazeera, awal minggu ini Hamas sempat mengklaim Israel telah melanggar kesepakatan gencatan. Hamas lalu mengancam akan menunda pembebasan sandera selanjutnya.

Menurut Hamas, Israel gagal memenuhi kewajibannya untuk mengizinkan pengiriman tenda ke Gaza dan hal lainnya.

Adapun Israel mengancam akan meneruskan perang di Gaza jika sandera tak dibebaskan sesuai dengan kesepakatan. Namun, Israel memilih bungkam atas tudingan Hamas.

Pada hari Sabtu pekan lalu Hamas kembali membebaskan tiga sandera Israel.

Hamas mengaku menggelar pembicaraan di Kairo dengan para pejabat Mesir. Hamas juga berkontak dengan Perdana Menteri Qatar untuk membahas pengiriman persediaan medis, bahan bakar, peralatan berat, dan lainnya ke Gaza.

(*)

Editor: Whiesa Daniswara

Tag:  #warga #israel #diminta #berpuasa #menit #peringati #hari #penahanan #sandera #gaza

KOMENTAR