Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1087: UE Sebut Ukraina Harus Dilibatkan dalam Diskusi Trump dan Putin
PRESIDEN UKRAINA - Foto ini diambil pada Jumat (14/2/2025) dari publikasi resmi website Presiden Ukraina, memperlihatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara dalam pertemuan dengan perwakilan bisnis tahun ini sebagai bagian dari platform ''Made in Ukraine'' dan ''Government-Business Dialogue'' di wilayah Rivne, Kamis (13/2/2025). 
10:50
14 Februari 2025

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1087: UE Sebut Ukraina Harus Dilibatkan dalam Diskusi Trump dan Putin

Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1.087 pada Jumat (14/2/2025).

Pada tengah malam waktu setempat, terdengar ledakan di Kyiv dan Kherson.

Pada pukul 01.43 waktu setempat, sistem pertahanan udara Ukraina beroperasi di dekat Cherkasy dan pinggiran kota.

Pada pukul 04.51 waktu setempat, sirine peringatan serangan udara berbunyi di Kyiv.

Moldova dan Rumania Panggil Dubes Rusia, Protes soal Serangan Drone

Moldova dan Rumania memanggil duta besar Rusia setelah pesawat nirawaknya menyerang wilayah mereka. 

Rusia telah menargetkan infrastruktur pelabuhan di selatan Ukraina, dekat perbatasan dengan Rumania dan Moldova. 

“Pesawat nirawak Shahed melanggar wilayah udara kami, dua meledak di tanah kami, membahayakan nyawa warga Moldova sebagai bagian dari perang kriminal Moskow terhadap Ukraina," kata presiden Rumania, Maia Sandu pada Kamis (13/2/2025). 

Menurut otoritas Moldova, dua pesawat nirawak jatuh di ladang, dan serpihan pesawat nirawak kemudian ditemukan di lokasi ketiga. 

Di Rumania, utusan Rusia juga dipanggil oleh Bucharest setelah sistem radar mengidentifikasi target udara yang melanggar wilayah udara dan tim pencari kemudian menemukan serpihan pesawat nirawak, yang memastikan bahwa dua pesawat nirawak yang membawa muatan peledak hancur saat menghantam tanah. 

"Serangan ilegal dan tidak bertanggung jawab ini harus dihentikan, dan Rumania berhak mengambil tindakan yang diperlukan," kata Kementerian Luar Negeri Rumania dalam sebuah pernyataan.

Warga Ukraina sebut Trump sebagai "Keset" Putin

Sejumlah warga Ukraina mengungkapkan kekesalannya setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (12/2/2025).

Salah satu warga Ukraina, Oleksii (34) mengatakan Donald Trump tidak menganggap Ukraina sebagai pihak yang setara dalam negosiasi ini setelah Trump terlebih dahulu menelepon Putin daripada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

"Tidak ada kepastian bahwa perang ini akan berakhir bagi kami, karena Trump tidak menganggap kami sebagai pihak yang setara dalam negosiasi ini," kata Oleksii, Kamis.

Sementara itu, Serhii, seorang prajurit berusia 39 tahun, mengatakan Trump telah menjadi "keset" Putin selama masa jabatan presiden terakhirnya dan meskipun ia skeptis tentang negosiasi dengan Putin.

"Kita harus bernegosiasi, tetapi dengan ketentuan Ukraina," kata Roman (20), mengatakan kontak langsung seharusnya dilakukan lebih awal. 

"Saya senang bahwa para pihak telah mulai menemukan bahasa yang sama, meskipun saya takut berapa biayanya," lanjutnya, seperti diberitakan The Guardian.

Zelensky: Ukraina Harus Terlibat dalam Perundingan Trump dan Putin

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan perundingan perdamaian tidak dapat diserahkan kepada Donald Trump dan Vladimir Putin saja, dan Ukraina tidak akan menerima kesepakatan yang dibuat.

Zelensky mengatakan tidak menyenangkan bahwa Trump telah berbicara dengan Rusia sebelum Ukraina.

Uni Eropa Dukung Zelensky agar Ukraina Aktif Terlibat Perundingan

Diplomat utama Uni Eropa, Kaja Kallas, mengatakan bahwa jika kesepakatan dibuat tanpa Ukraina, maka Eropa akan berada di pihak Ukraina.

“Ukraina akan menolak dan kami akan mendukung mereka," kata Kaja Kallas, Kamis.

Ia menuduh Washington bersikap “menenangkan” terhadap Rusia, dan menegaskan tidak ada kesepakatan di belakang Uni Eropa yang dapat berhasil.

“Anda membutuhkan Eropa, Anda membutuhkan Ukraina,” katanya. 

“Jika Ukraina memutuskan untuk menolak, Eropa akan mendukung prinsip-prinsipnya. Ya, kami akan berkurang 20 persen ​​jika AS memutuskan untuk menarik diri, tetapi Ukraina tetap akan mempertahankan prinsip-prinsip kedaulatan dan integritas teritorial. Dan kami bersama-sama di sana," jelasnya.

Kanselir Jerman, Olaf Scholz juga menolak segala perdamaian yang dipaksakan, dengan menyatakan kemenangan Rusia atau keruntuhan Ukraina tidak akan menghasilkan perdamaian.

Ukraina Kuasai Sepertiga Wilayah Kursk

Ukraina tampaknya mengakui pada hari Kamis bahwa mereka menguasai sepertiga wilayah di wilayah Kursk barat Rusia yang awalnya direbutnya selama serangan mendadak pada tahun 2024.

“Saat ini kami memiliki zona keamanan kami sendiri di wilayah Federasi Rusia, di sepanjang perbatasan Ukraina , yang menguasai sekitar 500 kilometer persegi (190 mil persegi),” kata panglima tertinggi Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrsky. 

Angka tersebut turun dari klaim sebelumnya sebesar 1.400 km persegi.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha

Tag:  #perang #rusia #ukraina #hari #1087 #sebut #ukraina #harus #dilibatkan #dalam #diskusi #trump #putin

KOMENTAR