Harga Telur di AS Melambung Tinggi, Warga Beralih Ternak Ayam Sendiri
Alasan ayam tidak bisa terbang.(Pixabay/Danganhfoto)
10:06
14 Februari 2025

Harga Telur di AS Melambung Tinggi, Warga Beralih Ternak Ayam Sendiri

- Harga telur yang meroket di Amerika Serikat (AS) mendorong banyak warga mencari solusi alternatif dengan beternak ayam sendiri.

Fenomena ini terjadi di tengah wabah flu burung yang menyebabkan jutaan ayam petelur dimusnahkan, memicu kelangkaan telur dan lonjakan harga di pasaran.

Warga mulai beternak

Kenaikan harga telur di AS tak lepas dari dampak wabah flu burung yang telah mengakibatkan lebih dari 21 juta ayam petelur dimusnahkan sepanjang 2024, menurut Departemen Pertanian AS. Sebelumnya, pada Desember 2023, sebanyak 13,2 juta ekor ayam juga dimusnahkan.

Kondisi ini berimbas pada harga telur di pasaran yang meningkat drastis.

Di beberapa supermarket, selusin telur premium kini dibanderol hingga 10 dollar AS (sekitar Rp 156.000), sedangkan telur biasa pun mengalami kenaikan dua kali lipat dari harga normal yang berkisar 2-3 dollar AS (Rp 32.700-49.000) per lusin.

Beberapa ritel besar seperti Trader Joe's dan Costco bahkan memberlakukan pembatasan pembelian telur per rumah tangga.

Melonjaknya harga telur juga berdampak pada sektor kuliner. Restoran Waffle House, misalnya, mengenakan biaya tambahan 50 sen per telur dalam setiap menu.

Sementara itu, sebuah restoran di Seattle melaporkan kehilangan 500 butir telur akibat pencurian pekan lalu.

Penjualan ayam hidup meningkat drastis

ilustrasi ayam.Unsplash/James Wainscoat ilustrasi ayam.Di tengah situasi ini, permintaan ayam hidup melonjak tajam. John Berry, pemilik usaha peternakan di Houston, Texas, mengungkapkan bahwa penjualan ayamnya meningkat drastis dibandingkan sebelumnya.

"Penjualan unggas kami naik dua hingga tiga kali lipat. Kami bisa menjual lebih dari 100 ekor ayam dalam seminggu," ujar Berry kepada AFP. Sebelumnya, jumlah tersebut baru bisa terjual dalam dua hingga tiga minggu.

Masyarakat AS mulai memelihara ayam sebagai langkah untuk memastikan ketersediaan telur bagi kebutuhan rumah tangga.

Arturo Becerra, warga Houston, termasuk yang memilih cara ini. Ia membeli sepuluh ekor ayam seharga 400 dollar AS (sekitar Rp 6,5 juta) dan pakan sebulan seharga 20 dollar AS (sekitar Rp 327.000).

Pada Senin (10/2/2025), ia menambah lima ekor lagi dan berencana membeli sepuluh ekor tambahan dalam waktu dekat.

"Saya memiliki keluarga besar, jadi ini cara yang masuk akal," ujar pria berusia 57 tahun yang lahir di Meksiko tersebut.

Tren serupa juga diikuti oleh Billy Underhill, pemilik perusahaan konstruksi yang telah lama memelihara ayam. Untuk menjaga pasokan telur bagi keluarganya, ia menambah dua ekor ayam baru.

"Saya memang rutin menambah ayam setiap beberapa bulan karena ada yang mati atau berhenti bertelur. Saya ingin memastikan pasokan telur tetap lancar bagi keluarga saya," katanya.

Dampak flu burung

Wabah flu burung yang melanda industri unggas AS juga berdampak pada hewan ternak lain seperti sapi perah.

Sejak awal 2024, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mencatat 68 kasus flu burung pada manusia, dengan satu di antaranya berakibat fatal.

Meski demikian, CDC menegaskan bahwa risiko terhadap masyarakat umum masih tergolong rendah. Lembaga tersebut juga merilis pedoman keselamatan bagi pemilik ayam rumahan guna mencegah penularan penyakit.

Berry memperkirakan bahwa butuh waktu untuk memulihkan pasokan ayam dan telur di AS.

"Akan butuh beberapa bulan sebelum keadaan kembali normal. Setidaknya dua hingga tiga bulan atau mungkin lebih lama," tuturnya.

Tag:  #harga #telur #melambung #tinggi #warga #beralih #ternak #ayam #sendiri

KOMENTAR