Rusia Tolak Usulan Zelensky Tukar Wilayah Ukraina dengan Wilayah Kursk yang Dikuasai Kyiv
PRESIDEN RUSIA PUTIN - Presiden Rusia Vladimir Putin menjawab pertanyaan dari wartawan dan rakyat Rusia dalam siaran langsung terkait kepemimpinannya selama setahun terakhir, di Moskow, Rusia pada 19 Desember 2024. Kremlin menolak usulan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menukar wilayah Ukraina yang dicaplok dengan wilayah Kursk yang dikuasai pasukan Kyiv. 
15:00
13 Februari 2025

Rusia Tolak Usulan Zelensky Tukar Wilayah Ukraina dengan Wilayah Kursk yang Dikuasai Kyiv

Rusia menolak usulan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menukar wilayah Ukraina yang didudukinya dengan wilayah Kursk yang dikuasai pasukan Kyiv.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov pada Rabu (12/2/2025) menyatakan kepada wartawan menerima usulan Zelensky adalah “mustahil”.

"Rusia tidak pernah dan tidak akan pernah membahas topik pertukaran wilayahnya," tegas Peskov, dikutip dari Al Jazeera.

Ia menambahkan pasukan Ukraina yang menguasai wilayah di dalam Rusia akan “dihancurkan” atau diusir.

Pada Agustus lalu, Ukraina melancarkan serangan kilat ke wilayah Kursk dan berhasil merebut sebagian wilayah tersebut.

Pasukan Rusia hingga kini masih berjuang untuk mengusir pasukan Ukraina dari wilayah tersebut.

Di sisi lain, Rusia saat ini menguasai hampir 20 persen wilayah Ukraina atau lebih dari 112.000 kilometer persegi, Yahoo News UK melaporkan.

Sementara Ukraina menguasai sekitar 450 kilometer persegi wilayah Kursk, menurut peta medan perang yang tersedia.

Pengumuman dari Kremlin muncul setelah otoritas Ukraina mengungkapkan bahwa satu orang tewas dan sedikitnya empat lainnya terluka, termasuk seorang anak, akibat serangan yang merusak blok apartemen, gedung perkantoran, dan infrastruktur sipil di Kyiv.

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah melaksanakan "serangan rudal kelompok" terhadap lokasi industri militer Ukraina yang memproduksi pesawat tak berawak dan semua target telah berhasil dihancurkan.

Sebelumnya, Perwakilan Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, merespons pernyataan Zelensky tentang kemungkinan pertukaran wilayah dengan Rusia untuk mengakhiri perang.

"Di wilayah Kursk, neo-Nazi yang beroperasi di sana menunggu tanah tanpa pertukaran apa pun, luasnya sekitar satu meter kali dua meter dan kedalamannya satu setengah hingga dua meter," katanya.

"Zelensky membuat pernyataan seperti itu untuk menyembunyikan skala sebenarnya bencana bagi Angkatan Bersenjata Ukraina," imbuhnya.

Wakil Duma Negara Rusia dari Krimea, Leonid Ivlev, juga menanggapi pernyataan Zelensky dengan mengatakan bahwa tidak ada tawar-menawar yang akan terjadi.

“Kepala rezim Kyiv harus menebus kekurangan pendidikannya dan membaca ulang novel karya penulis Soviet Ilya Ilf dan Yevgeny Petrov, 'Dua Belas Kursi',” ujarnya.

Ia mengutip sebuah kalimat dalam novel tersebut, "Tawar-menawar tidak pantas di sini."

Vitaly Ganchev, Kepala pemerintahan Rusia di Kharkiv, Ukraina, menambahkan komentarnya.

“Zelensky hanya akan menerima sebidang tanah dengan panjang dua meter dan kedalaman satu setengah meter, dan lokasi dalam pengertian ini kurang penting," katanya.

Ia juga menyatakan, "Semua keinginan yang disuarakan Zelensky tidak penting. Ini adalah mimpi...”

Pada Agustus 2024, pasukan Ukraina berhasil menginvasi wilayah Kursk, Rusia, yang berbatasan langsung dengan Ukraina.

Sementara itu, Rusia telah mengumumkan aneksasi lima wilayah Ukraina, termasuk Krimea pada tahun 2014 dan Donetsk, Kherson, Luhansk, serta Zaporizhia pada September 2022, meskipun belum sepenuhnya mengendalikan wilayah-wilayah tersebut.

Pernyataan Zelensky

Setelah serangan tersebut, Zelensky menulis di media sosial bahwa Putin "tidak mempersiapkan perdamaian – ia terus membunuh warga Ukraina dan menghancurkan kota-kota."

"Hanya langkah-langkah dan tekanan yang kuat terhadap Rusia yang dapat menghentikan teror ini," tegas Zelensky.

"Saat ini, kami membutuhkan persatuan dan dukungan dari semua mitra kami dalam perjuangan untuk mengakhiri perang ini secara adil."

Zelensky mengungkapkan niatnya untuk mengusulkan pertukaran wilayah kepada Rusia sebagai langkah awal untuk memulai perundingan perdamaian guna mengakhiri perang Rusia-Ukraina.

Presiden Ukraina berencana menukar sebagian wilayah Kursk di Rusia yang dikuasai pasukan Ukraina dengan wilayah Ukraina yang dianeksasi Rusia.

“Kami akan menukar satu wilayah dengan wilayah lain,” kata Zelensky kepada The Guardian pada Selasa (11/2/2025).

Namun, Zelensky menyatakan bahwa ia belum menentukan bagian mana dari wilayah Ukraina yang akan diminta sebagai imbalan.

"Saya tidak tahu, kita lihat saja nanti. Tapi semua wilayah kami penting, tidak ada prioritas,” tambahnya.

Zelensky juga mengatakan bahwa Ukraina siap untuk bernegosiasi dengan Rusia, tetapi dengan posisi yang kuat.

Ia menegaskan bahwa Ukraina akan menawarkan kontrak restorasi dan insentif investasi kepada perusahaan Amerika Serikat sebagai bagian dari tawaran untuk mempengaruhi Presiden AS Donald Trump, yang sebelumnya menunjukkan minat terhadap mineral langka di Ukraina.

Selain itu, Zelensky mengkritik usulan jaminan keamanan hanya dari negara-negara Eropa, tanpa partisipasi AS.

Menurutnya, jaminan keamanan yang hanya datang dari Eropa tidaklah cukup.

"Ada suara-suara yang mengatakan bahwa Eropa dapat menawarkan jaminan keamanan tanpa Amerika, dan saya selalu mengatakan tidak," tegas Zelensky.

“Jaminan keamanan tanpa Amerika Serikat bukanlah jaminan keamanan yang sesungguhnya," lanjutnya.

Zelensky dijadwalkan bertemu dengan Wakil Presiden AS JD Vance pada Jumat (14/2/2025) di sela-sela Konferensi Keamanan Munich.

Utusan khusus Presiden AS Donald Trump, Keith Kellogg, yang ditugaskan untuk menyusun proposal menghentikan pertempuran, juga akan mengunjungi Ukraina minggu depan.

Trump, yang kembali menjabat dengan janji untuk mengakhiri perang di Ukraina, mungkin akan memanfaatkan miliaran dolar bantuan AS yang dikirimkan di bawah pemerintahan mantan Presiden Joe Biden untuk memaksa Kyiv membuat konsesi teritorial.

Penolakan Medvedev terhadap Usulan Ukraina

Dmitry Medvedev, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, menanggapi usulan Ukraina untuk menukar wilayah dengan Rusia dengan mengatakan bahwa ide tersebut adalah "omong kosong".

Medvedev, yang pernah menjabat sebagai Presiden Rusia dari 2008 hingga 2012, menekankan bahwa Rusia telah menunjukkan kemampuannya untuk mencapai perdamaian melalui kekuatan.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Editor: Garudea Prabawati

Tag:  #rusia #tolak #usulan #zelensky #tukar #wilayah #ukraina #dengan #wilayah #kursk #yang #dikuasai #kyiv

KOMENTAR