Donald Trump Rencana Kirim Pasukan AS ke Gaza, Sebut Warga Palestina Tak Punya Hak Kembali ke Gaza
NETANYAHU DAN TRUMP - Foto ini diambil pada Rabu (5/2/2025) dari akun resmi The White House di media sosial X, menampilkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) dan Presiden AS Donald Trump (kanan) berbicara dalam konferensi pers setelah pertemuan mereka di Gedung Putih pada Selasa (4/2/2025). Donald Trump mengatakan AS akan mengambil alih Jalur Gaza setelah mengusir warga Palestina dari wilayah tersebut. 
09:50
11 Februari 2025

Donald Trump Rencana Kirim Pasukan AS ke Gaza, Sebut Warga Palestina Tak Punya Hak Kembali ke Gaza

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan kepada Fox News bahwa warga Palestina tidak akan memiliki hak untuk kembali ke Gaza.

Hal itu disebabkan rencana Amerika Serikat "memiliki" wilayah Gaza yang dilanda perang Hmas dengan Israel.

Dasar klaim Donald Trump

Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu pada Selasa (4/2/2025) di Gedung Putih AS. 

Netanyahu juga bertemu dengan Ketua DPR Mike Johnson.

Pertemuan tersebut memiliki bobot geopolitik yang signifikan karena Trump dan Netanyahu membahas masa depan gencatan senjata yang rapuh di Gaza, potensi normalisasi antara Israel dan Arab Saudi, dan strategi untuk melawan nuklir Iran. 

Netanyahu berada di bawah tekanan dari anggota koalisi sayap kanan untuk melanjutkan permusuhan.

Sementara Trump, yang  mengaku sebagai penengah gencatan senjata, bertujuan untuk mempertahankan Gaza.

Wilayah Gaza telah hancur total.

Puluhan ribu orang—termasuk orang tua, wanita, dan anak-anak—telah terbunuh sejak Israel melancarkan serangan   7 Oktober 2023.

Perang di Gaza untuk sementara berhenti melalui gencatan senjata Hamas dan Israel beberapa waktu lalu.

Baca juga: Donald Trump Ingin Bangun Hotel Mewah di Gaza, Hamas Geram: Gaza Tidak Diperjualbelikan

Alasan Donald Trump

Dalam segmen wawancara  yang ditayangkan Senin (10/2/2025) pagi waktu AS, Trump ditanya apakah warga Palestina akan memiliki hak untuk kembali ke Gaza.

Pertanyaan itu muncul berdasarkan rencana  AS mengambilalih  jalur Gaza dan membangunnya kembali.

"Tidak, mereka tidak akan melakukannya," jawab presiden Trump.

"Karena mereka akan memiliki perumahan yang jauh lebih baik. Jauh lebih baik—dengan kata lain, saya berbicara tentang membangun tempat tinggal permanen untuk mereka."

Trump mengatakan bahwa "kami akan membangun komunitas yang indah untuk 1,9 juta orang,".

Kata Trump lokasi pembangunan rumah untuk warga Gaza  "sedikit jauh dari tempat mereka berada di mana semua bahaya ini berada."

"Anggap saja ini sebagai pengembangan real estat untuk masa depan. Ini akan menjadi lahan yang indah, tanpa menghabiskan banyak uang," ujar Trump.

Kirim Pasukan ke Gaza?

Trump mengatakan dalam konferensi pers dengan Netanyahu pada hari Selasa bahwa AS ingin "mengambil alih" Jalur Gaza.

"AS akan mengambil alih Jalur Gaza dan kami juga akan melakukan pekerjaan di sana," katanya.

"Kami akan memilikinya dan bertanggung jawab untuk membongkar semua bom berbahaya yang belum meledak dan semua senjata lain di lokasi itu."

Trump juga tidak menutup kemungkinan mengirimkan pasukan ke wilayah tersebut.

Selama konferensi pers, Trump yakin Mesir dan Yordania akan setuju untuk menerima warga Gaza Palestina.

"Saya pikir saya bisa membuat kesepakatan dengan Yordania. Saya pikir saya bisa membuat kesepakatan dengan Mesir," kata Trump kepada Baier.

"Kami memberi mereka miliaran dan miliaran dolar setiap tahun."

Trump mengatakan kepada wartawan dalam pertemuannya pada hari Minggu bahwa orang-orang dapat "menganggapnya sebagai lokasi real estat besar" yang "akan dimiliki" oleh AS.

 Namun ia menegaskan  "kami tidak terburu-buru" untuk mengembangkan area tersebut.

"Kami akan membawa stabilitas ke Timur Tengah," kata Trump.

Sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt dalam konferensi pers hari Rabu menjawab banyak pertanyaan tentang Jalur Gaza dan mengatakan bahwa Trump "tidak berkomitmen" untuk mengirim pasukan ke daerah tersebut.

Leavitt juga menyarankan bahwa usulan tersebut tidak mengharuskan Trump dan negaranya untuk "terlibat dalam konflik di luar negeri."

Apa Kata Orang

Senator Chris Murphy, seorang Demokrat dari Connecticut, menulis di X (twitter):

"Dia benar-benar gila. Invasi AS ke Gaza akan menyebabkan pembantaian ribuan tentara AS dan perang selama puluhan tahun di Timur Tengah. Itu seperti lelucon yang buruk dan menjijikkan."

Menteri Pertahanan Pete Hegseth mengatakan kepada wartawan pada Rabu (5/2/2025).

"Seperti yang Presiden dan Perdana Menteri sampaikan tadi malam, Presiden bersedia berpikir di luar kotak, mencari cara-cara baru dan unik yang dinamis untuk memecahkan masalah-masalah yang selama ini terasa sulit dipecahkan."

Sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt dalam konferensi pada Rabu (5/2/2025).

: "Presiden tidak berkomitmen untuk mengerahkan pasukan di Gaza...Amerika Serikat tidak akan membiayai pembangunan kembali Gaza. Ini adalah ide yang tidak biasa...tujuannya adalah perdamaian abadi di Timur Tengah bagi semua orang di kawasan tersebut."

Perwakilan Nancy Mace, seorang Republikan dari Carolina Selatan, menulis di X.  "Mari kita ubah Gaza menjadi Mar-A-Lago."

Sumber: Newsweek

 

Editor: Hasanudin Aco

Tag:  #donald #trump #rencana #kirim #pasukan #gaza #sebut #warga #palestina #punya #kembali #gaza

KOMENTAR