![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Kecam Usulan Trump, Hamas: Gaza Bukan Properti yang Bisa Diperjualbelikan dengan Bebas](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/11/tribunnews/kecam-usulan-trump-hamas-gaza-bukan-properti-yang-bisa-diperjualbelikan-dengan-bebas-1204840.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Kecam Usulan Trump, Hamas: Gaza Bukan Properti yang Bisa Diperjualbelikan dengan Bebas
Kecaman ini dilontarkan Ezzat El Rashq, anggota biro politik Hamas dalam pernyataan resminya pada Senin (10/2/2025).
"Kami mengecam pernyataan Trump tentang pembelian dan kepemilikan Gaza. Pernyataan ini tidak masuk akal." tegas Izzat al-Rishq dikutip dari Anadolu Agency.
Kecaman ini dilontarkan bukan tanpa alasan, menurutnya Gaza bukanlah sebidang tanah yang bisa diperjualbelikan dengan bebas.
"Gaza bukanlah sebidang tanah yang bisa diperjualbelikan, melainkan bagian yang tidak terpisahkan dari tanah Palestina yang diduduki," imbuhnya.
Senada dengan Ezzat El Rashq, Kepala Hamas di Gaza, Khalil al-Hayya juga mengecam keras rencana Donald Trump agar AS yang akan mengambil alih kepemilikan Jalur Gaza.
"Kami akan menggagalkan rencana tersebut sebagaimana kami menggagalkan proyek-proyek sebelumnya," katanya al-Hayya, saat memperingati hari jadi ke-46 revolusi Iran di Teheran, ibu kota Iran, dilansir Al Arabiya.
Gaza Bakal Diubah Jadi Riviera-nya Timur Tengah
Adapun kecaman ini dilontarkan pasca Presiden AS Donald Trump beberapa waktu lalu mengatakan bahwa AS akan mengambil alih Jalur Gaza, sementara orang-orang Palestina yang tinggal di sana harus pergi.
"Saya berkomitmen untuk membeli dan memiliki Gaza. Mengenai pembangunannya kembali, kami dapat memberikannya kepada negara-negara lain di Timur Tengah untuk membangun sebagiannya, orang lain dapat melakukannya, melalui naungan kami," ujar Trump kepada para wartawan/
Menurut Trump Gaza telah lama dianggap sebagai "zona kehancuran" (demolition site) yang perlu dibangun kembali dari nol.
Alasan tersebut yang mendorong ambisi Trump untuk mengubah wilayah itu menjadi Riviera-nya Timur Tengah.
Riviera sendiri merupakan salah satu destinasi wisata paling ikonik di Italia, terkenal dengan pantai-pantainya yang eksotis, desa-desa berwarna-warni di tebing, serta kaya sejarah dan kuliner khas.
“AS akan mengambil alih Jalur Gaza, membersihkannya dari senjata berbahaya, mengembangkan ekonomi di sana, menciptakan ribuan lapangan kerja, dan menjadikannya sesuatu yang bisa dibanggakan oleh seluruh Timur Tengah,” kata Trump.
Usulan Trump diklaim dapat mengembangkan ekonomi di Gaza, menciptakan ribuan lapangan kerja, dan menjadikannya sesuatu yang bisa dibanggakan oleh seluruh Timur Tengah.
Petinggi Dunia Tolak Usulan Trump
Merespon rencana Trump, Pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan tegas mengecam gagasan mendeportasi orang-orang dari Gaza, menilai tindakan Trump sebagai pelanggaran internasional.
"Sekretaris Jenderal akan mengatakan bahwa dalam mencari solusi, kita tidak boleh memperburuk masalah. Sangat penting bagi kita untuk tetap setia pada dasar hukum internasional,” kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric dikutip dari Al Jazeera.
“Sangat penting untuk menghindari segala bentuk pembersihan etnis. Dan, tentu saja, ia akan menegaskan kembali solusi dua negara," imbuhnya.
Kecaman Serupa juga turut dilontarkan para pejabat dunia termasuk diantaranya pemerintah Arab Saudi, Yordania, Inggris, Brazil, Irlandia, Jerman, Prancis, Mesir, Spanyol hingga Rusia.
Mereka menyebut langkah Trump sebagai tindakan pelanggaran hukum internasional karena tindakan itu berkontribusi pada konsolidasi pendudukan, pemukiman kolonial dan perampasan tanah Palestina dengan paksa.
(Tribunnews.com / Namira)
Tag: #kecam #usulan #trump #hamas #gaza #bukan #properti #yang #bisa #diperjualbelikan #dengan #bebas