Ketegangan Israel-Hizbullah Meningkat, Lebih dari 30 Penerbangan ke dan dari Beirut Dibatalkan
Menurut situs web Bandara Internasional Rafic Hariri, terdapat lebih dari 30 penerbangan yang dibatalkan.
Dari jumlah tersebut, terdiri dari 15 penerbangan yang akan berangkat dan 29 penerbangan yang akan masuk ke Beirut.
Berbagai maskapai yang membatalkan penerbangannya adalah Qatar Airways, Uni Emirat Arab, Turkish Airways, Air Arabiua, Etihad Airways dan Flydubai.
"Air Arabia membatalkan penerbangan Sharjah-Beirut dan Abu Dhabi-Beirut pada 24 September," kata maskapai tersebut, dikutip dari Al-Arabiya.
"Penerbangan Etihad Airways ke dan dari Beirut pada 24 September juga dibatalkan sebagai tanggapan atas "perkembangan regional yang sedang berlangsung," kata maskapai Etihad.
"Penerbangan antara Dubai dan Beirut pada 24 September dan 25 September dibatalkan karena "perkembangan yang sedang berlangsung," kata juru bicara flydubai.
Israel telah melancarkan serangkaian serangan udara ke Lebanon selatan dan timur.
Terbaru, serangan udara Israel mengantam Lebanon selatan dan timur pada Senin (23/9/2024).
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan serangan ini menewaskan 492 orang.
Dari jumlah tersebut, terdiri dari 35 anak-anak, 58 wanita, dan dua petugas medis.
Serangan Israel juga melukai 1.645 warga Lebanon, dikutip dari Al Jazeera.
Puluhan ribu warga Lebanon melarikan diri dari selatan, dan jalan raya utama keluar dari kota pelabuhan selatan Sidon macet dipenuhi mobil yang menuju Beirut.
Tidak hanya itu, sekolah dan universitas di sebagian Lebanon telah ditutup sementara.
Pemerintah Lebanon juga telah menyiapkan tempat penampungan bagi orang-orang yang mengungsi dari selatan.
Banyak Maskapai Hentikan Penerbangan ke Tel Aviv
Selain ke Beirut, beberapa maskapai juga ada yang menangguhkan perjalanan ke ibu kota Israel, Tel Aviv.
Di antaranya adalah Azal Airlines, British Airways dan Wizz Air.
Penangguhan ini dilakukan lantaran ketegangan meningkat antara Lebanon dan Israel.
"Maskapai penerbangan nasional Azerbaijan, Azal Airlines, mengumumkan penangguhan penerbangannya ke Tel Aviv "karena kejadian terkini dan masalah keamanan di Israel," tulis maskapai tersebut, dikutip dari Anadolu Anjansi.
"Informasi tambahan mengenai dimulainya kembali penerbangan antara ibu kota Baku dan Israel akan diumumkan tergantung pada situasi," tambahnya.
Minggu lalu, maskapai penerbangan Jerman Lufthansa dan Air France memutuskan untuk menangguhkan semua penerbangan ke dan dari Tel Aviv.
Keputusan tersebut juga memengaruhi perusahaan penerbangan lain di bawah Lufthansa Group – Eurowings, Swiss, Austrian Airlines, dan Brussels Airlines.
Sementara 2 maskapai lainnya telah menangguhkan penerbangan ke Tel Aviv dalam waktu yang cukup lama.
Adapun 2 maskapai tersebut yaitu Delta Air Lines dan American Airlines.
Delta Air Lines yang berkantor pusat di AS mengumumkan pada hari Kamis bahwa mereka menangguhkan penerbangan antara Bandara Internasional John F. Kennedy (JFK) di New York dan Tel Aviv hingga 31 Desember.
American Airlines juga telah membatalkan penerbangannya ke dan dari Israel hingga April 2025.
Eskalasi antara tentara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon telah mencapai tingkat berbahaya yang dapat memicu perang habis-habisan di antara mereka.
Selama hampir setahun, Hizbullah terlibat dalam baku tembak hampir setiap hari dengan pasukan Israel di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel untuk mendukung warga Palestina di Gaza.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Israel dan Hizbullah
Tag: #ketegangan #israel #hizbullah #meningkat #lebih #dari #penerbangan #dari #beirut #dibatalkan