![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Ejek Pernyataan Netanyahu, Arab Saudi Minta Warga Israel Dipindah ke Alaska](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/09/tribunnews/ejek-pernyataan-netanyahu-arab-saudi-minta-warga-israel-dipindah-ke-alaska-1179569.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Ejek Pernyataan Netanyahu, Arab Saudi Minta Warga Israel Dipindah ke Alaska
Diketahui sebelumnya, Benjamin Netanyahu mengusulkan pendirian negara Palestina di tanah Arab Saudi.
Menanggapi itu, Yousef bin Trad Al-Saadoun membalas dengan mengusulkan agar Presiden AS, Donald Trump memindahkan warga Israel ke Alaska.
Tak hanya itu, Yousef bin Trad Al-Saadoun juga mengusulkan agar warga Israel dipindahkan ke Greenland setelah Trump "mencaploknya".
Mengutip Middle East Eye, Al-Saadoun mengkritik pendekatan Trump terhadap kebijakan Timur Tengah, dengan alasan bahwa keputusan yang gegabah berasal dari mengabaikan saran ahli dan mengabaikan dialog.
Dia memperingatkan bahwa "Zionis dan sekutu mereka" akan gagal memanipulasi kepemimpinan Saudi melalui tekanan media dan manuver politik.
Menyindir pemerintahan Trump, Al-Saadoun mengatakan "kebijakan luar negeri resmi Amerika Serikat akan mengupayakan pendudukan ilegal atas tanah kedaulatan dan pembersihan etnis penduduknya, yang merupakan pendekatan Israel dan dianggap sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan".
"Siapa pun yang mengikuti jejak kemunculan dan kelanjutan Israel jelas menyadari bahwa rencana ini tentu saja dirumuskan dan disetujui oleh entitas Zionis, dan diserahkan kepada sekutu mereka untuk dibacakan dari podium Gedung Putih," kata Al-Saadoun.
"Kaum Zionis dan para pendukungnya mesti menyadari betul bahwa mereka tidak akan mampu memikat para pemimpin dan pemerintah Saudi ke dalam perangkap manuver media dan tekanan politik palsu," lanjutnya.
Dewan Syura Saudi adalah majelis konsultatif yang memberi nasihat kepada raja tentang masalah legislatif dan kebijakan, tetapi tidak memiliki kewenangan legislatif.
Anggotanya ditunjuk oleh raja dan membahas undang-undang, rencana ekonomi, dan kebijakan sosial.
Sebelumnya, Netanyahu sambil bercanda mengatakan bahwa Saudi bisa mendirikan negara Palestina di Arab Saudi.
Karena, lanjut Netanyahu, di Arab Saudi memiliki banyak tanah.
Pernyataan itu muncul setelah Riyadh menegaskan kembali bahwa pihaknya hanya akan menormalisasi hubungan dengan Israel jika ada jalan yang jelas menuju negara Palestina.
Dikutip dari Reuters, Mesir dan Yordania juga mengecam Israel terkait pernyataan tersebut.
Bahkan, Mesir menganggap gagasan tersebut sebagai "pelanggaran langsung terhadap kedaulatan Saudi".
Saudi mengatakan pihaknya menghargai penolakan negara-negara "persaudaraan" terhadap pernyataan Netanyahu.
"Pola pikir ekstremis pendudukan ini tidak memahami apa arti wilayah Palestina bagi saudara-saudara Palestina dan hubungan sadar, historis, dan hukumnya dengan tanah itu," katanya
Diskusi tentang nasib warga Palestina di Gaza telah berubah drastis akibat usulan mengejutkan dari Presiden AS, Donald Trump tentang "mengambil alih Jalur Gaza" dari Israel.
Trump mengatakan pada saat itu, ia akan menciptakan "Riviera Timur Tengah" setelah menempatkan warga Palestina di tempat lain.
Negara-negara Arab secara terbuka mengutuk komentar Trump, yang muncul selama gencatan senjata di Gaza.
Pembebasan Sandera
Hamas telah menyerahkan tiga sandera Israel pada Sabtu (8/2/2025) kemarin.
Sementara Israel mulai membebaskan puluhan warga Palestina dalam tahap terakhir gencatan senjata.
Dalam pembebasan tersebut, tampak ketiga sandera Israel berpenampilan kurus kering.
Ohad Ben Ami dan Eli Sharabi, yang disandera dari Kibbutz Be'eri selama serangan yang dipimpin Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, dan Or Levy, yang diculik hari itu dari festival musik Nova, dibawa ke podium Hamas oleh orang-orang bersenjata.
Ketiga pria itu tampak kurus, lemah dan pucat, dalam kondisi yang lebih buruk daripada 18 sandera lainnya yang telah dibebaskan.
"Dia tampak seperti tengkorak, sungguh mengerikan melihatnya," kata ibu mertua Ohad Ben Ami, Michal Cohen, kepada Channel 13 News.
Dikutip dari Reuters, Hamas kembali memamerkan para pejuangnya selama pembebasan para sandera dengan mengerahkan puluhan militannya di Gaza tengah.
Para sandera kemudian dibawa dengan mobil Komite Palang Merah Internasional (ICRC) ke pasukan Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pemandangan para sandera yang lemah itu mengejutkan dan akan ditangani.
Sementara itu, Presiden Israel Isaac Herzog menggambarkan upacara pembebasan itu sebagai sesuatu yang sinis dan kejam.
"Inilah gambaran kejahatan terhadap kemanusiaan," katanya.
Forum Keluarga Sandera mengatakan gambar para sandera mengingatkan pada gambar para penyintas kamp konsentrasi Nazi selama Holocaust.
"Kita harus mengeluarkan semua sandera dari neraka," katanya.
Di sisi lain, Israel membebaskan 183 tahanan Palestina, beberapa di antaranya dihukum karena terlibat dalam serangan yang menewaskan puluhan orang, serta 111 orang yang ditahan di Gaza selama perang.
Kerumunan massa yang bersorak menyambut bus-bus saat mereka tiba di Gaza, memeluk para tahanan yang dibebaskan, beberapa dari mereka menangis kegirangan dan merobek gelang yang diberikan penjara dari pergelangan tangan mereka.
Layanan medis Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan enam dari 42 tahanan yang dibebaskan di Tepi Barat dalam kondisi kesehatan yang buruk dan dibawa ke rumah sakit.
Beberapa tahanan mengeluhkan perlakuan buruk.
"Pendudukan telah mempermalukan kami selama lebih dari setahun," kata seorang tahanan bernama Eyad Abu Shkaidem. (*)
Tag: #ejek #pernyataan #netanyahu #arab #saudi #minta #warga #israel #dipindah #alaska