Israel Serbu Rumah Sakit Palestina, Rekor Serang Berdarah Paling Besar Selama 2024
Keluarga membawa rakyat Palestina yang akan dimakamkan di RS Naseer/ MEMO
06:42
23 Januari 2024

Israel Serbu Rumah Sakit Palestina, Rekor Serang Berdarah Paling Besar Selama 2024

– Aksi Genosida Israel terhadap rakyat Palestina terus berlanjut. Serangan-serangan Israel semakin jelas menargetkan rakyat sipil akhir-akhir ini.

Baru-baru ini, Israel dilaporkan telah menyerah sebuah fasilitas berupa Rumah Sakit di wilayah Khan Younis.

Dilansir dari MEMO (23/1), Pasukan Israel terus maju jauh ke wilayah barat Khan Yunis dalam pertempuran paling berdarah di Gaza sejauh ini selama 2024.

Pasukan Israel menyerbu satu rumah sakit dan mengepung rumah sakit lainnya pada hari Senin (22/1), Hal ini menyebabkan korban luka tidak bisa mendapatkan perawatan trauma, ujar otoritas Palestina.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan kepada Reuters bahwa, pasukan Israel maju untuk pertama kalinya ke distrik Al-Mawasi dekat Pantai Mediterania di bagian barat Khan Yunis yang merupakan kota utama di Gaza selatan. Di sana, mereka menyerbu Rumah Sakit Al-Khair dan menangkap staf medis.

Belum ada kabar langsung dari Israel mengenai serangan yang terjadi di rumah sakit tersebut. Kantor juru bicara militer Israel tidak memberikan komentar apapun.

Korps Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan tank-tank juga mengepung rumah sakit lainnya di wilayah Khan Younis. Al-Amal yang merupakan markas besar badan penyelamat, kehilangan kontak dengan stafnya di sana.

Jubir Kementerian Kesehatan mengatakan sedikitnya 50 orang tewas semalam di Khan Yunis, sementara pengepungan fasilitas medis turut menyebabkan puluhan orang tewas dan terluka berada di luar jangkauan tim penyelamat.

“Pendudukan Israel mencegah kendaraan ambulans bergerak untuk mengambil jenazah para syuhada dan yang terluka di wilayah barat Khan Yunis,” Ujar Jubir Kementerian.

Jubir Kementerian Kesehatan juga berkata bahwa, kantor juru bicara militer Israel belum memberikan komentar mengenai situasi di Rumah Sakit Al-Khair.

Israel mengklaim pejuang Hamas beroperasi dari dalam dan sekitar rumah sakit, namun hal ini dibantah oleh Hamas dan staf medis.

“Hamas menanamkan operasinya di dalam dan di bawah rumah sakit dan fasilitas medis lainnya,” kata Elad Goren dari COGAT (cabang Kementerian Pertahanan Israel yang berkoordinasi dengan Palestina).

Jubir Kemenkes mengatakan, “Upaya khusus yang dipimpin oleh tim khusus telah dilakukan untuk memastikan bahwa warga sipil memiliki akses terhadap perawatan medis,”.

Warga mengatakan pemboman dari udara, darat dan laut adalah yang paling intens di Gaza selatan sejak perang dimulai pada bulan Oktober, ketika tank-tank Israel melintasi Khan Yunis dari timur menuju pantai Mediterania.

Video yang direkam dari jauh menunjukkan warga sipil yang tersebar dan berkeliaran di kota hantu berkerumun di tenda-tenda dengan cucian yang terbengkalai, sementara suara tembakan terdengar dan kolom asap membumbung ke langit.

Di Rumah Sakit Nasser, satu-satunya rumah sakit besar yang masih dapat diakses di Khan Yunis dan yang terbesar yang masih berfungsi di Gaza, sebuah video menunjukkan bangsal trauma kewalahan dengan orang-orang terluka yang dirawat di lantai yang berlumuran darah.

Kerabat meratap, anak-anak kecil yang terluka disekitarnya dirawat beberapa di tempat tidur.

Para lelaki menggali kuburan di dalam halaman rumah sakit karena sudah tidak aman lagi untuk keluar ke kuburan.

Pihak berwenang mengatakan 40 orang dimakamkan di halaman rumah sakit Nasser. Seorang pria meletakkan tubuh mungil balita yang terbungkus kain kafan putih ke dalam lubang dangkal di pasir.

Israel melancarkan serangan mematikan di Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 25.295 warga Palestina dan melukai 63.000 lainnya. Hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.

Namun terungkap helikopter dan tank tentara Israel pada kenyataannya, telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil Israel yang sebelumnya diklaim oleh Israel telah dibunuh oleh Perlawanan Palestina.

Serangan Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Editor: Hanny Suwin

Tag:  #israel #serbu #rumah #sakit #palestina #rekor #serang #berdarah #paling #besar #selama #2024

KOMENTAR