Netanyahu Ingin Bangun Tembok Tinggi di Dekat Yordania, Tak Ingin Pejuang Palestina ke Tepi Barat
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan menolak proposal gencatan senjata di Gaza yang mengakhiri perang dengan Hamas seperti usulan yang disampaikan Amerika Serikat kepadanya. 
06:50
13 September 2024

Netanyahu Ingin Bangun Tembok Tinggi di Dekat Yordania, Tak Ingin Pejuang Palestina ke Tepi Barat

- Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu menekankan perlunya mengamankan perbatasan dengan Yordania sambil bekerja sama dengan Kerajaan untuk mencapai tujuan tersebut.

Netanyahu bertekad dalam kunjungannya ke Lembah Yordan itu untuk membangun tembok penghalang di sepanjang perbatasan dengan Yordania, Rabu (11/9/2024).

Tembok tinggi itu menurut pemimpin Zionis untuk menghentikan penyelundupan senjata dan pejuang ke Tepi Barat yang diduduki.

"Ada upaya untuk menyelundupkan teroris dan senjata melalui Yordania ke Yudea dan Samaria (Tepi Barat) dan ke kota-kota Israel," klaim Netanyahu tanpa menyebut nama pihak yang bertanggung jawab atas penyelundupan tersebut.

PM Israel menekankan perlunya mengamankan perbatasan dengan Yordania sambil bekerja sama dengan Kerajaan untuk mencapai tujuan tersebut.

"Kami tahu bahwa kami perlu mengamankan perbatasan timur dengan Yordania."

"Ini adalah perbatasan perdamaian," katanya.

“Kami bermitra dengan Kerajaan Yordania untuk memastikan hal ini tetap demikian,” imbuh Netanyahu.

Netanyahu memberikan pernyataan tersebut, tiga hari setelah seorang pria Yordania bernama Maher al-Jazi membunuh tiga perwira tentara pendudukan Israel di Perlintasan Karameh (Jembatan Allenby).

Hamas Ejek Militer Arab usai Pria Yordania Tembak Mati 3 Warga Israel

Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam mengejek militer Arab usai insiden pria Yordania menembak mati warga Israel.

Pria Yordania tersebut bernama Maher al-Jazi, melepaskan tembakan, menewaskan tiga perwira tentara pendudukan Israel di Penyeberangan Karameh (Jembatan Allenby).

Juru bicara militer Brigade Al-Qassam, Abu Obeida, mengeluarkan pernyataan singkat usai insiden tersebut.

“Kami mengucapkan selamat atas operasi heroik dan kualitatif di penyeberangan Karama yang dilakukan oleh syahid Yordania, pahlawan Maher Al-Jazi, salah satu pahlawan Banjir Al-Aqsa," imbuhnya.

Perbandingan antara pistol al-Jazi dan tentara besar merujuk langsung pada kegagalan pejabat militer Arab dalam mengambil tindakan yang dapat menghalangi Israel dan mengakhiri genosida di Gaza, mengutip Palestine Chronicle.

“Pistol pahlawan Yordania dalam mendukung Al-Aqsa dan rakyat kami lebih efektif dibandingkan pasukan besar dan persenjataan militer yang bertumpuk."

“Operasi ini mengungkapkan hati nurani bangsa kita, dampak operasi Banjir Al-Aqsa, dan mimpi buruk yang menanti entitas zionis dari para pahlawan bangsa kita," lanjut Abu Obeida.

Diberitakan al-Jazi meninggal usai menembak mati 3 warga Israel tersebut.

Brigade Al-Qassam pun melakukan salat jenazah.

“Pejuang kami di posisi tempur, titik penyergapan, dan perbatasan di Jalur Gaza melakukan salat jenazah in absensia untuk pahlawan syahid dalam operasi tersebut.”

Insiden Penembakan di Tepi Barat

Diberitakan sebelumnya, Militer Israel (IDF) mengatakan seorang sopir truk melepaskan tembakan di perbatasan Israel antara Tepi Barat dan Yordania yang diduduki pada Minggu (8/9/2024).

Akibatnya menewaskan tiga penjaga Israel sebelum ditembak mati oleh pasukan keamanan.

Layanan medis darurat Israel Magen David Adom mengatakan, sebelumnya tiga orang tewas akibat luka tembak di penyeberangan Jembatan Allenby (penyeberangan Jembatan Raja Hussein) digambarkan polisi sebagai serangan penembakan, mengutip ABC Net.

Manajer penyeberangan Israel mengatakan, tiga pekerja ditembak mati dari jarak dekat oleh pengemudi yang menyeberang dari Yordania.

Serangan itu terjadi di area kargo komersial di bawah kendali Israel di mana truk-truk Yordania membongkar muatan memasuki Tepi Barat untuk diperiksa, kata para pejabat.

Penyeberangan ini terletak di tengah-tengah antara Amman dan Yerusalem, tepat di utara Laut Mati.

Ini adalah satu-satunya pintu gerbang internasional bagi warga Palestina dari Tepi Barat yang tidak perlu memasuki Israel, yang telah menduduki wilayah tersebut sejak tahun 1967.

"Sopir tersebut keluar dari truk dan melepaskan tembakan ke arah pasukan keamanan Israel yang beroperasi di jembatan," kata pernyataan IDF.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Editor: Nanda Lusiana Saputri

Tag:  #netanyahu #ingin #bangun #tembok #tinggi #dekat #yordania #ingin #pejuang #palestina #tepi #barat

KOMENTAR