Pejabat Senior AS: Israel akan Sangat Menderita Jika Ngeyel Berkonflik dengan Hizbullah
Para pejuang dari kelompok Syiah Lebanon, Hizbullah, berparade dalam sebuah upacara 
07:00
11 September 2024

Pejabat Senior AS: Israel akan Sangat Menderita Jika Ngeyel Berkonflik dengan Hizbullah

- Seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS), memperingatkan Israel agar tak 'ngeyel' melawan Hizbullah.

Dikatakannya, perang antara Israel dan Hizbullah dapat mengakibatkan hasil yang parah dan tidak dapat diprediksi.

Pejabat itu menyatakan, perang semacam itu dapat mengakibatkan jatuhnya korban jiwa yang signifikan di pihak Israel.

Tak hanya itu, banyak warga Israel yang berpotensi kehilangan rumah karena kemampuan rudal Hizbullah, yang dapat menyebabkan kerusakan luas pada infrastruktur Israel

Berbicara di Konferensi Dialog Timur Tengah-Amerika (MEAD) pada hari Senin (9/9/2024), pejabat tersebut dilaporkan mengatakan, perang dengan Hizbullah bukanlah hal yang sepele.

"Ini (melawan Hizbullah) bukan permainan. Saya tidak meragukan kemampuan IDF, tetapi kita harus memikirkan fakta bahwa akan ada konsekuensi serius bagi kedua belah pihak," ujar pejabat itu yang diterbitkan Walla.

Ia menekankan, Israel mungkin akan sangat menderita jika berkonflik dengan Hizbullah.

Dan mungkin Israel tidak akan mencapai tujuannya jika nekat perang dengan Hizbullah.

Di mana sebelumnya muncul ide yakni soal penghancuran total Hizbullah atau penghapusan persenjataan misilnya.

"Ada ide untuk berperang dan kemudian melenyapkan semua rudal Hizbullah dan semuanya akan baik-baik saja. Tidak sesederhana itu," kata pejabat itu, menurut laporan tersebut.

"Tidak ada solusi ajaib. Anda tidak dapat menghancurkan pihak lain. Di akhir perang, Israel mungkin akan membayar harga yang mahal dan tidak akan mencapai tujuannya," imbuhnya lagi.

Laporan itu juga mengutip pejabat AS yang mengatakan perang di Lebanon akan mengakibatkan intervensi masyarakat internasional untuk mencapai penyelesaian diplomatik.

Sementara sebelumnya, seorang pejabat juga menyatakan pesimis tentang peluang Israel untuk bertahan dalam perang besar melawan Hizbullah.

Juni 2024 lalu, Haim Tomer, mantan pejabat senior di Satuan Tugas Intelijen dan Khusus, yang menjabat sebagai kepala Divisi Intelijen dan kepala Divisi Luar Angkasa, membahas kemungkinan implikasi dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Israel Haaretz.

Menurut Tomer, memasuki kampanye besar-besaran di Lebanon secara signifikan membahayakan kemampuan Israel untuk berfungsi sebagai negara dengan ekonomi, masyarakat, dan kehadiran internasional.

“Publik harus memahami bahwa perang habis-habisan mengancam visi Zionis Israel,” katanya.

Tomer mengatakan, Hizbullah dapat melumpuhkan seluruh negara dengan meluncurkan ribuan rudal. 

Tomer menyebut gerakan perlawanan Lebanon menimbulkan ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang tidak dapat dilawan oleh tentara Israel.

"Mereka memiliki rudal presisi yang dapat menghancurkan ladang gas Israel dalam hitungan detik. Israel tidak dapat melawan Hamas dan Hizbullah, terutama dengan banyaknya pesawat nirawak dan sistem deteksi canggih milik Hizbullah," ungkapnya.

Tomer memperingatkan agar tidak meremehkan kemampuan Hizbullah, dengan mengatakan, “intelijen taktis” mereka setidaknya sama bagusnya dengan Israel.

"Hizbullah jauh lebih kuat daripada Hamas, dengan intelijen yang lebih baik dan kemampuan penahanan yang lebih tinggi," katanya. 

"Beberapa minggu terakhir telah menunjukkan intelijen mereka yang akurat dan kemampuan waktu nyata," pungkas Tomer.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Editor: Nanda Lusiana Saputri

Tag:  #pejabat #senior #israel #akan #sangat #menderita #jika #ngeyel #berkonflik #dengan #hizbullah

KOMENTAR