Insiden Tabrakan American Airlines dengan Helikopter jadi Bahan Trump untuk Salahkan Biden
KONFERENSI PERS TRUMP - Tangkapan Layar YouTube FOX 2 Detroit yang Memperlihatkan Presiden AS Donald Trump Melakukan Konferensi Pers terkait Tabrakan Pesawat Antara Jet American Airlines dengan Helikopter Black Hawk pada Kamis (30/1/2025). Insiden tabrakan pesawat ini dijadikan bahan politik Trump untuk menyalahkan pendahulunya, Joe Biden. 
08:40
31 Januari 2025

Insiden Tabrakan American Airlines dengan Helikopter jadi Bahan Trump untuk Salahkan Biden

Insiden tabrakan pesawat antara jet American Airlines dengan helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) di Washington, DC pada Rabu (29/1/2025) menjadi bahan politik bagi Presiden Donald Trump.

Dalam konferensi pers di Gedung Putih, Trump terus-terusan menyalahkan berbagai pihak yang terkait tabrakan pesawat American Airlines dengan helikopter Black Hawk ini.

Bahkan, Trump juga menyalahkan presiden AS sebelumnya, Joe Biden karena masalah perekrutan Administrasi Penerbangan Federal.

Perlu diketahui, wilayah udara di Washington sering kali padat, karena menjadi lokasi tiga bandara komersial dan beberapa fasilitas militer utama.

Para pejabat memang sudah menyuarakan kekhawatiran tentang landasan pacu yang sibuk di Bandara Nasional Reagan, lokasi tabrakan pesawat American Airlines dengan helikopter Black Hawk.

Beberapa insiden yang nyaris bertabrakan di bandara tersebut telah memicu kekhawatiran, termasuk hampir terjadi tabrakan pada bulan Mei 2024.

Dikutip dari Reuters, ketika ditanya apakah tabrakan pesawat itu disebabkan oleh perekrutan yang beragam, Trump berkata: "Itu bisa saja terjadi".

Pemerintahan Trump belum memberikan bukti apa pun untuk mendukung pernyataan ini, dan tidak ada bukti bahwa upaya untuk membuat tenaga kerja federal lebih beragam telah membahayakan keselamatan udara.

Trump telah bergerak cepat untuk menghentikan inisiatif keberagaman federal sejak menjabat pada 20 Januari, yang menuai kritik dari para pembela hak asasi manusia yang khawatir ia akan menghambat kemajuan yang telah dicapai Amerika Serikat untuk mengatasi sejarah diskriminasi yang dialaminya.

"Presiden telah membuat keputusannya untuk mengutamakan politik daripada rakyat dengan sangat jelas karena ia menggunakan jabatan tertinggi di negara ini untuk menebar kebencian yang berakar pada kepalsuan alih-alih memberi kita kepemimpinan yang kita butuhkan dan pantas dapatkan," kata Derrick Johnson, presiden kelompok hak-hak sipil NAACP, dalam sebuah pernyataan.

Trump mengutip kebijakan FAA yang menyatakan bahwa cacat fisik dan mental tidak akan dengan sendirinya mendiskualifikasi pelamar dari posisi pengawas lalu lintas udara.

Kebijakan tersebut berlaku selama masa jabatan awal Trump di Gedung Putih 2017-2021, menurut para pembantu menteri transportasi Biden, Pete Buttigieg.

Buttigieg menyebut pernyataan Trump itu tercela.

"Saat keluarga berduka, Trump seharusnya memimpin, bukan berbohong," katanya di media sosial.

Di sisi lain, pernyataan Trump sangat kontras dengan pernyataan pejabat lainnya, yang mengatakan tidak ada indikasi langsung mengapa kecelakaan itu terjadi.

CEO American Airlines, Robert Isom mengatakan pilot American Eagle Flight 5342 memiliki sekitar enam tahun pengalaman terbang.

Jet Bombardier CRJ-700 dioperasikan oleh PSA Airlines, anak perusahaan regional.

Sementara Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth mengatakan helikopter itu diterbangkan oleh "awak yang cukup berpengalaman" yang terdiri dari tiga tentara yang mengenakan kacamata penglihatan malam dalam penerbangan pelatihan tahunan.

Para pejabat mengatakan mereka akan menghentikan penerbangan lain dari unit Angkatan Darat yang terlibat dalam kecelakaan itu dan akan mengevaluasi kembali latihan di wilayah tersebut.

Kecelakaan Paling Mematikan

Tabrakan pesawat antara American Airlines dengan helikopter Black Hawk menjadi yang paling mematikan di AS sejak 12 November 2001.

Di tanggal 12 November 2001, sebuah pesawat American Airlines jatuh ke kawasan pemukiman Belle Harbor, New York, tepat setelah lepas landas dari Bandara Kennedy, menewaskan seluruh 260 orang di dalamnya.

Kecelakaan fatal besar terakhir yang melibatkan maskapai penerbangan komersial AS terjadi pada tahun 2009 di dekat Buffalo, New York.

Semua orang di dalam pesawat baling-baling Bombardier DHC-8 tewas, bersama dengan satu orang di darat, sehingga jumlah korban tewas menjadi 50 orang.

Dikutip dari AP News, para ahli sering menekankan bahwa perjalanan dengan pesawat sangat aman.

National Safety Council memperkirakan bahwa warga Amerika memiliki peluang 1 banding 93 untuk meninggal dalam kecelakaan kendaraan bermotor, sementara kematian di pesawat terlalu jarang untuk dihitung kemungkinannya.

Angka-angka dari Departemen Transportasi menunjukkan cerita yang serupa.

Penumpang pada penerbangan hari Rabu termasuk sekelompok pemain seluncur indah, pelatih mereka dan anggota keluarga yang kembali dari kamp pengembangan setelah Kejuaraan Seluncur Indah AS di Wichita. (*)

Editor: Nuryanti

Tag:  #insiden #tabrakan #american #airlines #dengan #helikopter #jadi #bahan #trump #untuk #salahkan #biden

KOMENTAR