



Membaca Fiksi Bisa Bikin Bahagia dan Kreatif, Ini 9 Alasannya
Banyak orang merasa bersalah, bahkan minder, saat memilih novel atau buku fiksi dibanding buku fiksi.
Padahal, menurut Courtney Seiter, mantan Direktur People di Buffer.com, membaca fiksi bisa membawa manfaat luar biasa, baik untuk kesehatan mental, kreativitas, maupun kemampuan sosial kita.
Berikut 9 alasan kenapa kamu perlu (dan boleh banget!) menikmati bacaan fiksi:
1. Membaca Fiksi Melatih Empati
Fiksi adalah jendela ke dalam dunia orang lain. Saat membaca cerita, kita seolah berada di dalam kepala tokoh-tokohnya, merasakan emosinya, dilema, dan kehidupan mereka.
Penelitian menunjukkan bahwa membaca cerita fiksi mengaktifkan bagian otak yang juga digunakan untuk memahami orang lain di dunia nyata. Jadi, secara tidak langsung, kita sedang berlatih jadi pribadi yang lebih pengertian dan empatik.
2. Cara Ampuh Menurunkan Stres
Otak kita butuh istirahat, dan membaca fiksi bisa jadi salah satu cara terbaik. Dalam sebuah penelitian, hanya dengan membaca selama 6 menit saja, detak jantung melambat dan ketegangan otot turun hingga 68%.
Lebih efektif dibanding musik atau berjalan santai! Fiksi membawa kita ke dunia lain, dan dari sana kita bisa ‘reboot’ mental.
3. Ritual Tidur yang Menenangkan
Banyak tokoh sukses punya rutinitas tidur yang sehat. Joel Gascoigne, CEO Buffer, membaca fiksi setiap malam untuk memisahkan diri dari kesibukan kerja.
Tim Ferriss juga menyarankan hal yang sama: jangan baca buku nonfiksi sebelum tidur karena bisa bikin otak sibuk mikir. Fiksi, sebaliknya, menenangkan pikiran dan membuka jalan menuju tidur nyenyak.
4. Membantu Kita Memahami Dunia Sosial yang Rumit
Hubungan antarmanusia itu kompleks. Tapi membaca fiksi seperti ikut "latihan sosial" dalam bentuk cerita.
Menurut profesor Keith Oatley dari University of Toronto, fiksi bekerja seperti simulasi realitas, membantu kita menghadapi berbagai dinamika kehidupan sosial dengan lebih peka dan reflektif.
5. Perlambat Penurunan Daya Ingat di Usia Tua
Membaca bukan cuma asyik, tapi juga baik buat otak. Studi menunjukkan bahwa orang yang rutin membaca mengalami penurunan fungsi kognitif yang lebih lambat seiring bertambahnya usia.
Bahkan, pembaca aktif punya risiko lebih rendah terkena penyakit Alzheimer.
6. Membuka Pikiran dan Melatih Toleransi
Pernah dengar bahwa baca Harry Potter bisa bikin lebih toleran? Itu bukan mitos. Studi di Journal of Applied Social Psychology menunjukkan bahwa anak-anak yang membaca cerita tentang diskriminasi dalam buku tersebut jadi lebih empatik terhadap kelompok terpinggirkan.
Cerita fiksi bisa menjadi cermin bagi realitas sosial dan menumbuhkan kepekaan terhadap perbedaan.
7. Kosakata Lebih Kaya dan Bervariasi
Fiksi menggunakan ragam bahasa dan gaya yang lebih ekspresif dibanding nonfiksi. Itulah sebabnya pembaca fiksi cenderung memiliki perbendaharaan kata yang lebih luas.
Studi dari Emory University menunjukkan bahwa otak pembaca fiksi lebih aktif, terutama di bagian yang memproses bahasa.
8. Menyuburkan Kreativitas
Fiksi tidak selalu memberi jawaban pasti. Banyak cerita berakhir ambigu, membuka ruang untuk interpretasi. Ini yang bikin otak kita aktif berpikir dan berimajinasi.
Penelitian menunjukkan bahwa membaca fiksi menurunkan keinginan untuk segera menemukan kepastian, dan justru menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif.
9. Yang Paling Penting: Fiksi Membuat Kita Bahagia
Alasan paling sederhana tapi paling kuat untuk terus membaca fiksi? Karena itu menyenangkan! Dalam survei terhadap 1.500 pembaca dewasa di Inggris, 76% mengatakan bahwa membaca membuat hidup mereka lebih baik dan lebih berarti.
Mereka juga merasa lebih bahagia dan puas dengan hidup secara umum.
Membaca fiksi bukan sekadar hiburan, tapi bisa menjadi bentuk perawatan diri (self-care) yang ampuh.
Saat dunia semakin sibuk dan penuh tekanan, mungkin yang kita butuhkan hanyalah duduk sejenak, membuka halaman pertama novel favorit, dan membiarkan diri tenggelam dalam cerita.
Jadi, jangan ragu isi rak bukumu dengan fiksi. Bukan cuma bikin bahagia, tapi juga bikin kamu lebih cerdas, tenang, dan manusiawi.
(*)
Tag: #membaca #fiksi #bisa #bikin #bahagia #kreatif #alasannya