Belajar dari Kasus Cimindi, Jangan Biarkan Depresi Merenggut Nyawa
Ilustrasi depresi (Freepik/jcomp)
06:56
30 Juni 2024

Belajar dari Kasus Cimindi, Jangan Biarkan Depresi Merenggut Nyawa

Di media sosial baru-baru ini diramaikan seorang pria diduga gantung diri tergantung di jembatan daerah Cimindi, Kota Cimahi, Jawa Barat pada Jumat (28/6/2024). Berdasarkan dugaan dari surat wasiat yang beredar, pria tersebut alami depresi sehingga putuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Berdasarkan penjelasan Psikiater Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RS.Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor sekaligus Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia, dr.Lahargo Kembaren, SpKJ, jika depresi tidak segera diatasi, hal ini dapat membuat orang tersebut berpikir untuk mengakhiri hidupnya.

Untuk itu, dr Lahargo menyarankan, bagi seseorang yang alami beberapa tanda kemungkinan depresi dapat melakukan pertolongan pertama segera. Beberapa cara untuk atasi depresi itu di antaranya sebagai berikut.

Ilustrasi Depresi (Pixabay/PDPics)Ilustrasi Depresi (Pixabay/PDPics)

1. Selesaikan masalah yang dimiliki

Baca Juga: Euro 2024: Fenomena Gol Bunuh Diri Menjamur, Terbaru Ada Samet Akaydin!

Hal utama yang dapat dilakukan untuk cegah depresi berat sendiri yakni dengan menyelesaikan masalah yang dihadapi saat itu. Coba selesaikan masalah satu per satu. Jika terlalu banyak, dr. Lahargo menyarankan untuk bisa meminta bantuan teman menyelesaikan masalah yang dihadapi agar cepat selesai.

“Jadi fokus pada masalah dan solusinya. Misalnya dalam suatu waktu aduh kayaknya lagi overload nih gitu ya. Banyak banget hal-hal yang harus dikerjakan dalam suatu waktu ini. Oh berarti solusinya apa? Manajemen waktu yang lebih baik, manajemen prioritas, berani berkata tidak, minta bantuan, delegasikan tugas. Nah jadi ada masalah dan solusi yang kemudian kita kerjakan,” ujaer dr. Lahargo kepada Suara.com, Sabtu (29/6/2024).

2. Fokus pada emosi

Setelah menyelesaikan masalah itu, seseorang disarankan fokus pada emosinya. Dalam hal ini, seseorang dapat meregulasi emosinya untuk menjadi lebih stabil. Seseorang dapat lakukan berbagai hal yang membuat diri menjadi senang dan merasa lebih baik.

“Yang kedua adalah coping mekanisme yang emotion focus, jadi fokus meregulasi emosi. Bisa dengan butterfly hug, yaitu ditepuk nih pundaknya pelan-pelan sambil afirmasi diri. Mencoba tenang, relax, semua akan baik-baik aja. Atau meregulasi emosi dengan mengatur pernafasan dalam,” ucap dr. Lahargo.

Baca Juga: Penyakit Manusia Modern dalam Drama Korea The Atypical Family

“Atau ada teknik grounding. Itu adalah teknik mindfulness terapi yang membuat kita fokus pada here and now. Ada lagi teknik relaksasi otot progresif. Jadi merelaksasi ototnya. Coba juga melakukan beberapa hal seperti berolahraga, nonton, journaling. Itu merupakan hal yang sangat penting,” imbuhnya.

3. Melihat sudut pandang lain

Cara untuk atasi depresi lainnya yakni dengan fokus dengan melihat sudut pandang lain. Dalam hal ini seseorang dapat melihat peristiwa lainnya dari sudut pandang yang berbeda. Hal itu akan menjadi sesuatu yang jauh lebih bermakna baginya.

Ilustrasi Depresi (pexels/Liza Summer)Ilustrasi Depresi (pexels/Liza Summer)

Bisa juga dengan meningkatkan spiritual yang dimiliki untuk mengetahui segala sesuatu yang terjadi karena rencana dari Tuhan.

“Jadi fokus mencari sudut pandang yang lain nih. Dari peristiwa ini ‘oke nih aku gak enak tapi aku jadi bisa belajar, aku lebih matang, lebih dewasa lagi. Satu situasi ini aku bisa lihat ada bright side-nya nih’. Atau spiritual Tuhan pasti punya rencana nih buat kehidupanku. Everything happen for the reason,” ujar dr. Lahargo.

4. Dukungan sosial

Untuk atasi depresi lainnya yakni melalui dukungan sosial. Seseorang yang alami depresi dapat meminta bantuan orang-orang terdekat. Selain itu, buat batasan juga dengan orang-orang yang toxic dan membuat depresi semakin parah. Dukungan sosial dari orang yang positif dan meninggalkan negatif ini akan menjadi cara yang sangat baik untuk bisa atasi depresi.

“Jadi fokus pada bagaimana menciptakan circle situasi sosial yang baik. Support system yang utuh, yang positif. Pertama kita bisa lakukan setting boundaries terhadap orang-orang atau situasi yang toxic ya buat diri kita. Terus membangun ulang circle, lingkungan, support system yang baik yang bisa mendukung kita ke arah yang lebih positif,” pungkasnya.

Sebab kasus depresi ini juga cukup berbahaya, maka jika sudah merasa parah seseorang dapat segera meminta bantuan dari ahli profesional segera.

Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021-9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.

Editor: M. Reza Sulaiman

Tag:  #belajar #dari #kasus #cimindi #jangan #biarkan #depresi #merenggut #nyawa

KOMENTAR