Ramai Perdebatan Tentang Bahaya Kandungan BPA di AMDK, Dokter Pastikan Tak Pengaruhi Kesehatan Reproduksi Pria
Kemasan plastik air minum. (Plastic Pollution Coalition).
15:38
2 Desember 2024

Ramai Perdebatan Tentang Bahaya Kandungan BPA di AMDK, Dokter Pastikan Tak Pengaruhi Kesehatan Reproduksi Pria

- Belakangan ini, khususnya di media sosial (medsos) banyak muncul informasi yang menyebutkan bahwa air minum galon polikarbonat guna ulang atau Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) berpotensi menyebabkan gangguan kesuburan dan reproduksi pada pria, termasuk kondisi seperti mikropenis.    Namun, anggapan ini dinilai tidak lebih dari sekadar mitos, karena hingga saat ini belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa BPA dapat mengakibatkan permasalahan kesuburan pada pria.   Menjelaskan hal tersebut, Rahmawati Thamrin, Dokter Spesialis Andrologi Siloam Hospital dan Primaya Hospital Makassar mengatakan, tidak ada bukti bahwa BPA menyebabkan mikropenis dan infertilitas pada laki-laki.    "Saat ini, sejumlah penelitian hanya diujikan pada hewan dengan skala terbatas, hasilnya pun tidak konsisten. Penelitian dilakukan secara khusus pada hewan dengan paparan dosis tinggi, sehingga tidak relevan jika dibandingkan dengan paparan yang kemungkinan terjadi pada manusia sehari-hari," kata dr. Rahmawati melalui keterangannya.  

  Rahmawati menegaskan, mikropenis adalah kondisi di mana ukuran penis lebih kecil dari ukuran normal. Kekurangan hormon androgen selama perkembangan dapat menyebabkan mikropenis.   Menurutnya, hingga saat ini, bukti ilmiah terkait mengenai kaitan antara BPA dan kondisi mikropenis masih sangat terbatas dan tidak konklusif. Berdasarkan data, permasalahan kesuburan pria justru disebabkan oleh banyak hal.   Misalnya, hiperprolaktinemia atau kondisi ketika kadar hormon prolaktin dalam darah meningkat drastis hingga melebihi batas normalnya, rendahnya produksi hormon perangsang folikel (FSH) dan hormon luteinizing (LH) di kelenjar pituitari yang menyebabkan produksi FSH penurunan jumlah dan kualitas sperma, infeksi dan peradangan pada organ reproduksi pria, varikokel atau kondisi melebarnya pembuluh darah dalam kantung zakar, genetik dan berbagai masalah lainnya.   “Air galon yang diproduksi sesuai standar keamanan BPOM dan SNI aman untuk dikonsumsi dan tidak menyebabkan gangguan kesuburan pria termasuk mikropenis. Gaya hidup, pola nutrisi, dan paparan lingkungan lainnya yang justru memiliki pengaruh yang lebih signifikan terhadap kesuburan pria,” tegasnya.  

  Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Bosowa ini juga mengingatkan untuk menjaga kesuburan dan mendukung kesehatan reproduksi secara optimal. Pria dapat melakukan beberapa tips seperti menerapkan pola makanan sehat, menghindari rokok dan alkohol berlebihan, mengurangi stress dan menjaga berat badan ideal serta rutin berolahraga.   Di sisi lain, sejumlah penelitian, termasuk di wilayah Provinsi Jawa Barat dan Makassar, Sulawesi Selatan, menyatakan tidak terdeteksinya Bisphenol-A (BPA) dalam air minum galon guna ulang polikarbonat. Kelompok Studi Polimer Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan penelitian independen terkait keamanan dan kualitas air minum galon guna ulang berbahan polikarbonat di Provinsi Jawa Barat.    Hasil penelitian telah menunjukkan tidak terdeteksi adanya luruhan BPA pada sampel empat brand air minum galon terpopuler di wilayah tersebut, sehingga semua sampel air minum galon yang diuji aman untuk dikonsumsi masyarakat dan sesuai standar yang ditetapkan oleh pemerintah.   Senada dengan penelitian ITB, dua penelitian oleh Universitas Islam Makassar (UIM) dan Universitas Muslim Indonesia (UMI) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan menunjukkan hasil yang serupa, tidak terdeteksi adanya luruhan atau migrasi BPA ke dalam air.    Penelitian ini mencakup pengujian terhadap galon berbahan polikarbonat, baik yang terpapar sinar matahari langsung maupun yang tidak. Hal ini memperkuat bukti bahwa semua sampel air minum galon tersebut aman untuk dikonsumsi masyarakat.

Editor: Sabik Aji Taufan

Tag:  #ramai #perdebatan #tentang #bahaya #kandungan #amdk #dokter #pastikan #pengaruhi #kesehatan #reproduksi #pria

KOMENTAR