Tips Tetap Makan Sehat dan Enak Saat Lebaran Bagi Penderita Diabetes
Tradisi Lebaran seringkali dikaitkan dengan hidangan istimewa seperti opor ayam, rendang, sambal goreng ati, semur daging, dan berbagai macam kue kering, meskipun makanan tersebut cenderung tinggi lemak, minyak, dan gula. Tidak jarang kita kehilangan kendali dan mengonsumsi semua hidangan yang tersedia.
Diabetes, penyakit yang sering menjadi keluhan setelah Idulfitri atau Lebaran, terutama bagi penderita yang sulit mengontrol diri saat melihat hidangan lezat. Namun, bagaimana pola makan yang sehat untuk penderita diabetes selama perayaan Lebaran?
Adaptasi Pola Makan Bagi Penderita Diabetes
Adaptasi pola makan bagi penderita diabetes selama dan setelah bulan puasa melibatkan perubahan metabolisme tubuh. Awalnya, tubuh menggunakan makanan sahur sebagai sumber energi, kemudian mengonsumsi cadangan glikogen, dan akhirnya lemak sebagai energi.
Penggunaan lemak dapat membantu menurunkan berat badan serta menstabilkan gula darah, tekanan darah, dan kolesterol. Meskipun demikian, penderita diabetes perlu memperhatikan risiko seperti hipoglikemia, hiperglikemia, dehidrasi, dan ketoasidosis diabetik saat berpuasa. Dikutip dari klikdokter.com, Jumat (12/4), penderita diabetes dapat berpuasa dengan memperhatikan beberapa hal penting.
-
Kenali Risiko Anda Sebelum Memutuskan untuk Berpuasa
-
Meskipun berpuasa di bulan Ramadan adalah kewajiban, beberapa kelompok, termasuk orang sakit, dibebaskan. Oleh karena itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter 6-8 minggu sebelum Ramadan untuk menilai risiko Anda.
-
Lakukan Pemeriksaan Gula Darah secara Teratur
-
Pemeriksaan gula darah tidak membatalkan puasa dan penting dilakukan bagi penderita diabetes karena fluktuasinya. Lakukan pemeriksaan 1-2 kali sehari atau lebih, terutama jika berisiko tinggi.
-
Sesuaikan Terapi Diabetes Selama Puasa
-
Diskusikan dengan dokter tentang penyesuaian terapi, termasuk waktu dan jenis obat, untuk mengurangi risiko hipoglikemia. Ini penting terutama jika Anda menggunakan obat seperti glibenclamide atau glimepiride, atau suntik insulin.
-
Ketahui Kapan Harus Berhenti Berpuasa
-
Hentikan puasa jika kadar gula darah di bawah 70 mg/dl atau di atas 300 mg/dl, atau jika mengalami gejala hipoglikemia (lemas, pusing, keringat dingin) atau hiperglikemia (sering buang air kecil, pusing, dehidrasi).
Pola Makan untuk Penderita Diabetes
1. Makan Makanan yang Dianjurkan
Dikutip dari halodoc.com, Jumat (12/4), penderita diabetes seharusnya memilih makanan dengan hati-hati karena kadar gula darah dapat dipengaruhi oleh pilihan makanan. Berikut adalah beberapa contoh makanan yang baik untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes:
-
Ayam tanpa kulit atau daging tanpa lemak.
-
Makanan yang terbuat dari biji-bijian utuh atau karbohidrat kompleks seperti nasi merah, biji-bijian utuh, ubi panggang, oatmeal, dan sebagainya.
-
Buah-buahan segar tanpa tambahan gula jika ingin dijadikan jus.
-
Kacang-kacangan, termasuk tahu dari kedelai yang dikukus, dimasak untuk sup, atau ditumis.
-
Sayuran yang dikukus atau direbus, seperti brokoli dan bayam.
-
Berbagai jenis ikan rendah merkuri seperti salmon, sarden, tuna, dan makarel. Hindari ikan dengan kadar merkuri tinggi.
-
Produk olah susu rendah lemak seperti yogurt.
2. Takaran Tepat Seimbang
Pada dasarnya, prinsip pengaturan makanan untuk penderita diabetes tidak jauh berbeda dengan orang sehat, yaitu makanan seimbang dengan kebutuhan nutrisi masing-masing. Namun, penting bagi penderita diabetes untuk memperhatikan keteraturan jadwal makan, jenis, dan jumlah kalori yang dikonsumsi.
Berikut adalah komposisi makanan yang dianjurkan oleh Perkumpulan Endokrinologi Indonesia:
-
Gula: Batas konsumsi gula disarankan maksimal 50 gram per hari. Gantilah gula dengan pemanis rendah kalori yang mengandung kromium untuk meningkatkan fungsi insulin tubuh.
-
Karbohidrat: Konsumsi karbohidrat sebesar 46–65% dari total asupan kalori, terutama yang berserat tinggi. Jumlah karbohidrat yang dianjurkan tidak kurang dari 130 gram per hari.
-
Serat: Konsumsi serat sekitar 20–35 gram per hari dari kacang-kacangan, buah, dan sayuran untuk membantu mengontrol gula darah dan lemak darah serta menjaga rasa kenyang.
-
Lemak: Asupan lemak sekitar 20–25% dari total asupan kalori, dengan batasan lemak jenuh dan lemak trans. Lebih baik memilih lemak tidak jenuh ganda dan lemak tidak jenuh tunggal.
-
Protein: Konsumsi protein sekitar 10–20% dari total asupan kalori, dengan sumber protein baik seperti ayam tanpa kulit, kacang-kacangan, ikan, dan produk susu rendah lemak.
-
Natrium: Batasi asupan natrium tidak kurang dari 2.000 miligram per hari, terutama bagi penderita diabetes yang juga menderita hipertensi.
3. Atur Pola Makan
Bagi penderita diabetes tipe 2 yang juga mengalami obesitas, mengendalikan nafsu makan seringkali menjadi tantangan. Banyak dari mereka yang mencoba diet ketat rendah kalori, namun seringkali merasa depresi karena kesulitan melakukannya.
Menurut ahli gizi terkenal, pendekatan tersebut sudah ketinggalan zaman. Oleh karena itu, penting untuk memperbarui pemahaman tentang konsep pola makan konvensional. Penderita diabetes sebaiknya diberi pemahaman tentang pola makan sehat dan seimbang, seperti pola makan, food combining, raw food diet, atau pola makan berbasis naturopati.
Meskipun terdengar tidak biasa, penerapan pola makan tersebut dapat memenuhi kebutuhan penderita secara holistik. Hal ini tidak hanya meningkatkan kebahagiaan secara psikologis karena tidak lagi merasa lapar, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan fisik. Dengan memenuhi kebutuhan enzim, nutrisi, dan mineral, pola makan tersebut dapat meningkatkan kemungkinan kesembuhan bagi penderita diabetes.
Tag: #tips #tetap #makan #sehat #enak #saat #lebaran #bagi #penderita #diabetes